Antonio Conte: Menjadi Juara dengan Napoli adalah Tantangan Terbesar dalam Kariernya

Antonio Conte: Menjadi Juara dengan Napoli adalah Tantangan Terbesar dalam Kariernya


Warta Bulukumba

– Peluit penutup baru saja terdengar. Kebaktian kembang api menerangi langit Naples sementara sorakan dari tribun bergemuruh layaknya gunung berapi meledak dengan rasa bangga. Di antara hingarnya, Antonio Conte berdiri diam sekejap di pinggiran stadion Stadion Diego Armando Maradona. Pandangannya melintasi seluruh area, memandang para pemainnya yang merayakan, mencubit dadanya, serta bercumbu erat satu sama lain. Dia sadar bahwa gelar ini — lebih daripada apapun lagi — hadir setelah menjalani pertempuran paling ketat dalam karier nya.

“Tanpa diragukan lagi, itu merupakan salah satu tantangan paling tidak terduga, sulit, dan menarik dalam kariernya,” jelas Conte seperti dilansir dari
Football Italia
, Sabtu dini hari. Banyak orang tak mengira bahwa musim yang dimulai dengan catatan negatif—tanpa mencetak gol saat bertemu Modena dalam pertandingan Piala Italia dan kemudian dikalahkan 0-3 oleh Hellas Verona—justru akan berakhir dengan perayaan meriah di sebuah kota di bagian selatan Italia.

Akhirnya Napoli muncul sebagai juara Serie A musim 2024/25 setelah mengakhiri kompetisi di posisi pertama klasemen dengan total 82 poin, unggul satu angka saja dari Inter Milan. Kemenangan tipis 2-0 melawan Cagliari sangat penting dalam pencapaian ini. Di balik statistik tersebut, berdirilah sang pelatih yang dulunya meragukan namun saat ini dipuji-puja oleh para penggemar.

Dari kekacauan ke kemegahan

Conte muncul saat Napoli berada di posisi ke-10 pada musim sebelumnya dan sedang mengalami kesulitan. Kepastian dari para penggemar mulai goyah. Sejumlah pemain bintang juga mempertanyakan masa depan mereka. Namun, Conte tidak hanya membawa strategi tetapi juga memberikan semangat baru kepada tim tersebut.

“Datangi Napoli ketika tim sedang ada di peringkat 10 dan coba kembali memperbaiki segalanya… serta yakinlah sebagian besar pemain bintang akan tetap bertahan karena kita dapat meraih hal-hal positif,” ujarnya.

Inilah momen perubahan krusial. Conte tidak sekadar jadi pelatih; ia sebagai pendorong utama, pemotivasi, serta pembentuk standar baru. Secara bertahap, Napoli mulai menemukan ritme bermain mereka. Kemenangan demi kemenangan dikumpulkan sambil rasa persatuan tim semakin kuat. Lalu ketika McTominay mengemas sebuah tendangan voli spektakuler di pertandingan pamungkas tersebut, seolah-olah seluruh dunia menyadari: era Napoli telah dimulai pada musim ini.

Mengikuti jejak para legenda, menciptakan warisan tersendiri.

Gelar ini tidak hanya menjadi penambahan di lemari Conte. Kini ia setara dengan Fabio Capello sebagai pelatih yang sukses membawa pulang Scudetto bersama tiga tim yang berbeda—Juventus, Inter Milan, dan saat ini Napoli.

“Sungguh, sangatlah susah untuk meraih kemenangan di Napoli. Untuk para pemain ini, memenangkan pertandingan sebanyak dua kali dalam waktu tiga tahun mengindikasikan bahwa terdapat hal luar biasa disini, oleh karena itu aku bahagia bagi mereka,” ungkapnya.

Sulit untuk bermain demi kemenangan di sebuah klub yang tidak dirancang sedari awal musim dengan tujuan tersebut. Namun, bersama Conte, Napoli telah menjadi tim yang mengerti bagaimana cara memperoleh tiga poin meski dalam situasi tertekan.

Maradona, Di Lorenzo, serta warisan yang abadi

Tiga puluh tahun yang lalu, seorang pria asal Argentina bernama Diego Maradona pernah memegang trofi tersebut. Sekarang, gantian Giovanni Di Lorenzo menjadi kapten Napoli yang melakukan hal serupa. Conte sadar akan nilai simbolis ini dan ia mendeskripsikannya sebagai saat “sungguh istimewa”.

Saya tekankan lagi, kondisi tersebut tidak sederhana, mengingat Anda belum menjadi bagian dari tim yang konsisten bertanding demi kemenangan sejak permulaan,” demikian penutupan Conte. Namun bisa jadi disinilah letak pesonanya. Sebab gelar yang diraih melalui proses perlawanan pasti akan terasa semakin memukau.

Napoli 2024/25: Pemenang yang tidak terduga namun pantas untuk dipuji

Gelar keempat Napoli di Serie A—yang merupakan gelar setelah 1986/87, 1989/90, dan 2022/23—saat ini secara resmi telah membuka halaman baru dalam catatan sejarah klub tersebut. Namun apa yang membuat musim ini unik adalah latar belakangnya: dari sebuah tim yang sedang mengalami kesulitan, Napoli berhasil bangkit menjadi pemenang dalam waktu satu musim saja.

Conte dan timnya tidak hanya meraih gelar, tetapi juga mengembalikan martabat klub. Kini, ketika seluruh kota terang dengan warna biru langit, satu poin penting muncul: Napoli menjadi juara berkat usaha keras yang luar biasa dan kepercayaan mutlak, bukan semata-mata karena nasib baik. ***

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *