Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari


Lulusan pendidikan tinggi yang memiliki gelar Diploma atau Sarjana terkadang harus menerima pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, penjaga anak, ataupun supir kendaraan.


office boy


(pemimpinkantor). Hal ini dilaksanakan untuk bertahan hidup menghadapi kurangnya kesempatan kerja di bidang formal serta gelombang PHK yang berkelanjutan dalam beberapa tahun belakangan.

Keadaan tersebut dihadapi oleh Heru Kurniawan, alumni teknik mesin tahun 2023, yang kini berprofesi sebagai supir kendaraan sewaan.

Saya tidak keberatan menjadi supir untuk keluarga, tetapi secara pribadi masih ada rasa berat, sebab proses mendapatkan gelar sarjana itu sulit, memakan waktu dan biaya yang banyak,” katanya dengan nada rendah.

Ihlazul Amal, seorang sarjana manajemen angkatan 2023, mengungkapkan hal serupa. Dia telah bekerja selama hampir dua tahun sebagai pramugari.

“Sebab sudah menjadi kebutuhan dan saat ini mencari pekerjaan sangatlah sulit, maka terlepas kita suka atau tidak, kita harus mensyukurinya,” ungkap Amal ketika sedang istirahat kerja.

Beberapa analis memandang situasi saat ini sebagai hal yang mencemaskan dan perlu dijadikan “peringatan” bagi pemerintah agar tidak bersantai dan merasa bahwa kondisi ekonomi Indonesia sudah cukup baik, padahal sebenarnya bukanlah seperti itu.

Maka, apa langkah-langkah yang akan diterapkan oleh pemerintah?

‘Saya lulusan teknologi informasi, namun bekerja sebagai penjaga keamanan’

Reza Fahlevi buru-buru menukar pakaian yang dipakainya dengan seragam warna krim serta celana bawah berwarna cokelat gelap.

Remaja yang lahir pada tahun 1995 itu kemudian buru-buru menjalankan tanggung jawabnya sebagai petugas keamanan atau satpam di suatu perkantoran di Bandung Tengah, Jawa Barat.

Dia telah menggeluti pekerjaan tersebut mulai tahun 2018, berdasarkan saran dari teman ayahnya yang menilai posturnya yang tinggi sesuai untuk bekerja sebagai security.

Saat itu, sang lelaki botak yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah atas tersebut masih bekerja sebagai pekerja pabrik biasa. Dia pun menerima undangan itu dan berhasil melewati proses seleksinya.

Namun setelah tujuh tahun bekerja sebagai satpam, impian untuk bergabung dengan tentara belum juga terwujud.

Untuk mewujudkan harapannya, Reza mendaftar ke suatu perguruan tinggi swasta di Bandung dan memilih program studi Teknik Informatika. Sementara ia berusaha mencari nafkah, dia menyisihkan gajinya yang terbatas untuk membayar uang sekolahnya.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Di tahun 2024, saat berusia 29 tahun, dia secara resmi mendapatkan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dan segera melamar untuk bergabung dengan TNI.

Namun demikian, sang kakak tertua di antara kedua saudaranya harus menghadapi fakta yang menyakitkan: dia tidak lulus karena tersandung pada persyaratan usia.

Sekarang ini, umur maksimum bagi calon perwira prajurit karir TNI yang berpendidikan D4 atau S1 ketika mendaftar adalah 30 tahun sebelumnya. Namun mulai tahun 2024, syarat tersebut telah dirubah menjadi 28 tahun sebagai batas atas.

Sesudah lulus dari universitas, saya telah mempersiapkan dokumen-dokumennya, sebab masih mengira bahwa batas usianya adalah 30 tahun.

Ternyata bulan November lalu, Panglima TNI mengeluarkan pernyataan bahwa batas usia maksimum bagi lulusan sarjana adalah 28 tahun. Sedangkan untuk mereka yang memiliki gelar magister atau S2, batas usianya dinaikkan menjadi 30 tahun,” ungkap Reza ketika diwawancara oleh BBC News Indonesia pada akhir April silam.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari


BBC News Indonesia

hadir di WhatsApp.

Jadilah orang pertama yang mendapat berita, penyelidikan, dan laporan terperinci dari BBC News Indonesia dengan menerima langsung pesan di WhatsApp Anda.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Fakta tersebut membuatnya kecewa, bahkan hampir terserang depresi.

Tidak puas dengan diri sendiri seharusnya sudah lulus tahun 2023, tetapi karena menyelesaikan studi sambil bekerja, tidak dapat mengelola waktu secara efektif, sehingga terlambat graduate-nya.

Namun, Reza tidak ingin menghabiskan waktu dalam kesedihan, ia pun mulai mencari pekerjaan yang sejalan dengan bidang studinya.

Tiap harinya, setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai petugas keamanan, ia mengajukan aplikasi untuk lowongan tersebut.
software engineer
ke setidaknya sepuluh perusahaan.

Tetapi sampai sekarang belum ada hasilnya, sekali lagi disebabkan oleh batasan umur.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

“[Batas usia maksimal] lowongan kerja sekarang 25 tahun dan ada yang 27 tahun. Tapi kebanyakan 25 tahun maksimal.”

Menurutnya, penentuan batasan umur tersebut merupakan bentuk diskriminasi karena mencabut peluang pekerjaan bagi mereka yang berusia tiga puluh tahun.

“Mencari pekerjaan saat ini dapat dikatakan sangatlah susah. Apalagi bagi orang yang berumur di atas 25 tahun. Seolah-olah terdapat diskriminasi,” katanya.

Orang-orang berumur di bawah 25 tahun saja yang mendapat kesempatan kerja. Padahal kami yang hampir mencapai usia 30 tahun dan dalam kondisi fisik prima tetapi tidak diperbolehkan…

“Kenapa beda
sih
perlakuannya?” tanya Reza geram.

Reza telah berulang kali menyatakan bahwa pekerjaan ini tidak cocok baginya. Namun, ia mengerti bahwa tanpa itu, dirinya hanya akan menganggur.

Uang gajinya sebanyakRp 4,5 juta setiap bulan tidak mencukupi untuk memenuhi keperluannya yang semakin bertambah, apalagi dia belum menikah.

Oleh karena itu, ia tetap akan terus berupaya untuk menemukan pekerjaan yang sejalan dengan gelar nya, sambil juga mengincar upah yang lebih tinggi seperti yang diharapkan oleh orang tuanya.

Wali kota mengatakan bahwa jika memungkinkan sebaiknya tidak berlebihan untuk menjadi petugas keamanan. Saya memiliki gelar dan pengetahuan dari perguruan tinggi. Lebih baik lagi bila dapat menemukan sesuatu yang lebih baik daripada pekerjaan ini.

Artinya, tentu disayangkan untuk menghabiskan waktu empat tahun di kampus, namun dengan pekerjaan saat ini, khawatirnya pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan tidak akan digunakan.

Saya lulusan Teknik Mesin namun bekerja sebagai supir mobil sewaan.

Kesulitan dalam mencari pekerjaan pun dialami oleh Heru Kurniawan, lulusan dari Fakultas Teknik Mesin di Universitas Wahid Hasyim yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.

Laki-laki berusia 27 tahun tersebut mengatakan bahwa setelah menyelesaikan studinya di tahun 2023, ia telah mencoba mendaftar ke berbagai perusahaan beberapa kali tetapi belum ada yang berhasil.

Meskipun demikian, ia sangat menginginkan untuk dapat bergabung dan bekerja di sebuah perusahaan tambang atau Badan Usaha Milik Negara yang menawarkan gaji melebihi Upah Minimum Regional.

“Belum rejekinya mungkin,” ujar Heru di akhir bulan April kemarin.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Saat ini sang pemuda berasal dari Sumatera Selatan itu harus berkarier sebagai supir kendaraan rental dan sesekali membantu di sekolah untuk penghasilan tambahan.

Apapun, menurutnya, akan dikerjakan untuk mendapatkan uang tersebut.

“Bisa jadi kalau pilih-pilih pekerjaan, akhirnya tidak bisa makan,” katanya dengan singkat.

Saat bekerja sebagai supir kendaraan sewaan, pendapatannya tidak tetap. Ini tergantung pada berapa kali unit mobil disewakan oleh pemiliknya.

Ada kalanya gajinya lumayan besar. Namun terkadang tidak mendapatkan penghasilan sedikit pun.

Heru merasa sangat beruntung karena kedua orangtuanya tidak membawa masalah tentang pekerjaannya sebagai supir selama dia bisa memberikan uang.

Menurut para orangtua, pendidikan tidak perlu menjadi fokus utama atau selalu sejalan dengan karir.

Namun secara personal, saya sangat berharga, sebab usaha untuk mendapatkan pendidikan tinggi itu sulit, memakan waktu dan uang,” keluhnya.

Namun demikian, Heru menyatakan dirinya tidak merasa kecewa terhadap gelar sarjananya. Ia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya sepanjang tahun tersebut sudah memperkaya wawasannya dan memberi banyak pelajaran dalam hidupnya.

Hanya ada satu masalah yang menyebabkan kekecewaan, yaitu jumlah pekerjaan yang terbatas.

Bila kami ini dijadikan pekerja, mestinya mampu bekerja. Kami yang merupakan alumni universitas, dibebani oleh sistem… disarankan melanjutkan pendidikan hingga gelar Sarjana guna mendukung jalur karier, namun dunia kerja dipenuhi diskriminasi dan tidak sebanding dengan banyaknya lulusan.

‘Saya lulusan jurusan manajemen, namun menjadi seorang pramugika kantor.’

Ihlazul Amal, alumni Fakultas Manajemen dari Universitas Madura tahun 2023, tidak kalah aktifnya dalam berbagai kegiatan.
ngenes
.

Remaja berusia 24 tahun tersebut telah bekerja selama hampir dua tahun sebagai petugas meja depan di Plasa Telkom Pamekasan, Jawa Timur.

Izul, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa ia tidak memiliki opsi lain karena kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang cocok dengan latar belakang pendidikannya. Ditambah lagi, dia bertindak sebagai tiang penyangga utama bagi keluarganya di rumah.

“Iya, itu semua karena kebutuhan dan mencari pekerjaan sekarang sangat sulit. Jadi terpaksa harus disyukuri,” katanya ketika ditemui selama waktu istirahat kerja, pada akhir bulan April lalu.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Izul mengatakan bahwa setelah dua tahun berkarir sebagai pramukantor, dia sudah dapat menerima dan mulai terbiasa.

Hal ini disebabkan oleh gaji yang diterimanya sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yakni sebesar Rp2,3 juta setiap bulannya, walaupun dia hanya dipekerjakan sebagai karyawan kontrak.

Keluarganya juga mengaku tidak keberatan ketika dia memilih untuk bekerja di tempat tersebut.

Meski demikian, Izul tidak meninggalkan harapannya. Dia menyebut telah empat kali mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil di kotanya tanpa kesuksesan. Hal serupa juga terjadi saat ia melamar pekerjaan di tempat lain.

“Sungguh, mencari pekerjaan sangatlah susah akibat adanya kebijakan efisiensi dari pemerintahan Prabowo; hal ini membuat banyak perusahaan mengurangi jumlah karyawannya melalui pemutusan hubungan kerja,” ungkapnya.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Apa penyebab lulusan sarjana sulit dapat kerja formal?

Pakar ekonomi dari institusi Bright, Muhammad Andri Perdana, mengatakan bahwa kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang dialami oleh Reza, Heru, dan Izul tidak dapat dipisahkan dari dampakperlambatan perekonomian Indonesia yang bermula pada tahun 2020.

Karena adanya pandemi Covid-19, ribuan bisnis mikro dan kecil terpaksa tutup. Berdasarkan data dari Survei Kementerian Tenaga Kerja, hingga 88% perusahaan mengalami dampak negatif secara langsung akibat pembatasan tersebut.

Pasca pandemik, beberapa sektor industri dalam negeri ternyata belum sepenuhnya memulihkan kondisi semula, khususnya sektor tekstil. Bagian ini tetap menghadapi perlambatan pada tingkat permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Belum lagi
Barang-barang yang diimpor secara sah atau tidak sah dari Tiongkok
membanjiri pasar Indonesia.

Semua itu kembali lagi ke masalah PHK yang mengancam.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Gelombang pengurangan karyawan ini telah terlihat sejak tahun 2022. Pada waktu tersebut, jumlah pemberhentian hubungan kerja sudah melebihi 25.000 orang, berdasarkan catatan dari Kementerian Tenaga Kerja.

Selanjutnya di tahun 2023, jumlah tersebut meningkat dua kali lipat mencapai 64.855, lalu satu tahun kemudian lonjakan terjadi sampai tiga kali lipat menjadi 77.965.

Kepala Penelitian dari Bright Institute menyebutkan bahwa ketidakstabilan di sektor manufaktur seperti tekstil-dan garmen akan secara tidak terhindarkan mempengaruhi bidang-bidang lain termasuk teknologi serta layanan jasa.

Artinya, tak ada upaya yang sungguh-sungguh bebas risiko, menurut Andri.

Andri menjelaskan bahwa penurunan di bidang manufaktur memiliki dampak pada sektor tersier dan cabang-cabangnya seperti layanan pengiriman logistic, jasa desain, serta jasa percetakan.

“Karena permintaan sepi, pasar fisik maupun
e-commerce
ikuti keramaian yang mana pekerjanya adalah lulusan sarjana.”

Maka ketika kondisi ekonomi menyusut secara umum, hampir setiap sektor mengalami penurunan. Hal ini terlihat jelas dalam berbagai bidang pekerjaan.

Badan Pusat Statistik (BPS)
juga mencatat dampak PHK tersebut.

Walau demikian, angka pengangguran terbuka bagi alumni SD, SMP, SMA, serta SMK menunjukkan penurunan selama tiga sampai empat tahun belakangan ini.

Sebaliknya dengan kelulusan diploma dan sarjana.

Tercatat dalam data tersebut, pada tahun 2022, presentase pengangguran terbuka bagi lulusan diploma I/II/III adalah 4,59%, naik menjadi 4,79% di tahun 2023. Di tahun berikutnya, yaitu 2024, angkanya meningkat lagi hingga mencapai 4,83%.

Pada tahun 2022, angka pengangguran terbuka bagi lulusan sarjana mencapai 4,80 persen. Tahun selanjutnya, yaitu 2023, mengalami peningkatan menjadi 5,15%, dan pada tahun 2024 angkanya meningkat lagi menjadi 5,25%.

Namun, Andri Perdana menyarankan untuk tidak terlalu cepat bersukacita atas penurunan jumlah pengangguran terbuka yang dialami oleh lapisan masyarakat berpendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK.

Observasinya mereka tidak menjamin mendapat pekerjaan baru yang pantas atau lebih baik.

Semua mereka diperkirakan akan merosot ke tingkat yang lebih rendah: bekerja di bidang perladangan atau menjadi petani lepas.

“Mereka yang dulunya adalah pekerja pabrik kini beralih ke bidang pertanian,” terangnya.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Demikian juga dengan keluarnya diploma dan sarjana, kata Andri.

Demikian pula dengan para sarjana yang lulus, mereka juga terpaksa merendahkan standar diri, beralih untuk mencari pekerjaan di bidang tidak resmi seperti pedagang atau membuka usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mengingat kesempatan kerja di sektor formal menjadi semakin jarang.

Berbicara tentang penciptaan lapangan kerja di sektor formal, data dari Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa antara tahun 2019 hingga 2024 hanya terdapat 2,01 juta pekerjaan baru yang muncul.

Angka tersebut mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan periode 2014-2019 yang mampu membentuk sebanyak 8,55 juta pekerjaan baru.

Meskipun jumlah pekerja sektor informal di Indonesia berkelanjutan naik tiap tahunnya, hal ini telah terjadi sejak 2019.

Berdasarkan data yang dirilis BPS, dari total 144,64 juta penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2024, tercatat bahwa 57,95 persen darinya, atau kira-kira 83,83 jute orang, berpartisipasi dalam pekerjaan tidak formal.

Kira-kira 60,82 juta orang atau 42,05% merupakan karyawan berstatus formal.

Ahli hukum tenaga kerja dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Nabiyla Risfa Izzati, menyatakan bahwa kondisi yang ada di Indonesia sekarang dapat disebut sebagai anomali.

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, sektor kerja informal harusnya bisa menjadi sumber pendukung ekstra.

Meskipun menghadapi keterbatasan dalam bidang pekerjaan formal dan tekanan untuk bertahan hidup, menurut Nabiyla, banyak sarjana perguruan tinggi mencoba berbagai macam pekerjaan informal yang ada—pekerjaan tersebut umumnya menjadi lahan bagi mereka yang hanya sampai tamatan Sekolah Dasar hingga Menengah Atas.

Apakah itu sebagai pembantu rumah tangga, penjaga anak, supir, karyawan pabrikan, atau petugas administrasi.

Tidak lagi membanjiri pekerjaan sebagai pengemudi online sepeti dahulu.

“Tren
gig economy
Zaman keemasannya telah berkurang secara signifikan dibandingkan dengan sepuluh tahun silam. Dahulu, mereka yang memiliki pekerjaan tetap masih mau meninggalkannya menjadi ojek online sebab pendapatannya begitu besar,” ungkap Nabiyla.

Kini, kita telah menyaksikan bahwa hal tersebut tidak.
sustainable
, terdapat pengurangan pendapatan yang cukup besar.”

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Seseorang menjadi kurang berminat untuk bergabung di sana [ojek online], sebab telah ada terlalu banyak supir, sedangkan jumlah pelanggan mungkin sudah mencapai batas maksimal.

Maknanya orang-orang mulai bertahan pikiran, sekarang harus memasuki bidang apa? Terakhir mereka beralih ke sektor tidak formal.

Fenomena tersebut sudah kelihatan di media sosial X—dulu bernama Twitter—lewat cuitan pengguna atas nama @andianisharfina: “sedih banget… buka loker buat PRT untuk rumah yang di BSD, semua yang melamar S1 rata-rata karena kemarin kena
layoff
, habis kontrak.

Setelah postingan tersebut menjadi viral, sejumlah akun di X pun mengungkapkan kisah tentang temannya yang memiliki gelar sarjana namun bekerja sebagai supir atau petugas administrasi.

Nasib buruk menimpa mereka, ujar Nabiyla, karena kesempatan untuk diterima bekerja secara informal sangat tipis akibat keterampilan yang dimiliki tak cocok dengan apa yang dibutuhkan.

Seperti misalnya sarjana keluaran kampus, tetapi pekerjaannya hanya membutuhkan tenaga kerja rumah tangga atau warga negara asing penjemput anak, jadi sebenarnya diperlukan seseorang yang mahir dalam mengelola urusan domestik.

Maka tidak selalu mudah bagi mereka [sarjana lulusan] untuk bergabung dengan sektor informal. Sebab yang dibutuhkan adalah kemampuan khusus, bukannya kualifikasi pendidikan tertentu.

Ahli lulusan mengajukan diri sebagai asisten rumah tangga sekaligus penitip anak

Yang disampaikan Nabiyla sejalan dengan pengakuan dari perantara penyedia pekerja rumah tangga dan asisten pengasuhan anak.

Seorang pemegang kewajiban dari biro penyedia tenaga kerja Mami Berliana Agency, yakni Hendy Allan, mengakui adanya pertambahan jumlah calon pekerja yang mendaftar di agensi mereka.

“Mendekati bulan Ramadan naik dua kali lipat,” katanya kepada BBC News Indonesia via telepon.

Pelamar tersebut, lanjut dia, mayoritas merupakan mantan pekerja pabrik yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Terdapat pula beberapa lulusan Diploma dan Sarjana.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Kantor Perniagaan Mami Berliana terletak di Surabaya, Jawa Timur. Bisnis penyedia tenaga kerja ini telah aktif sejak tahun 2023. Mereka mengirimkan pekerja rumah tangga serta babysitter ke berbagai daerah di Indonesia.

Hendy menceritakan bahwa para tamatan program diploma serta sarjana awalnya tidak menyinggung tentang tingkat pendidikan tertinggi mereka sewaktu pendaftaran. Namun setelah masuk ke tahap wawancara, barulah mereka membongkar kenyataannya.

Pada saat interview bersama tim perekrutan, umumnya mereka akan mengatakan, ‘Sebetulnya saya telah lulus S1 bu,’.

Namun ketika mendaftar, mereka hanya mengumpulkan salinan foto copy ijasah SMA saja secara umum.

Menurut Hendy, agensinya mengharuskan kelulusan dari sekolah dasar hingga menengah pertama bagi calon pembantu rumah tangga dan penjaga anak.

Karena keterampilan yang diperlukan biasanya sudah terbiasa melakukan tugas-tugas rumah dan merawat anak-anak. Sedangkan untuk batasan umur, berkisar antara 18 hingga 45 tahun.

Upahnya berkisar dari Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta.

Inilah sebabnya ketika ada yang baru lulus dari diploma atau sarjana kemudian mendaftar pekerjaan, Hendy dapat membayangkan alasan di balik keputusan mereka untuk tidak menonjolkan tingkat pendidikan mereka.

Yang menjadi kekhawatirannya adalah mental mereka yang belum siap.

Walaupun mereka sarjana, kami tetap menerima tanpa penolakan selama berniat melakukan pekerjaan fisik.

Lantaran pernah ada [sarjana] sebelumnya, ia sempat tidak bisa mengakhiri kontrak karena enggan menerima instruksi. Bisa jadi ini dikarenakan rasa dirinya sebagai lulusan sarjana.

Maka kita pun sedikit mengonfirmasi kembali apabila terdapat [alumni sarjana] yang mendaftar,
beneran
niat kerja apa enggak.”

Meskipun demikian, Hendy mengatakan bahwa telah terdapat sejumlah alumni sarjana yang tetap bertahan dalam pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan penjaga anak.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Direktur Institusi Pendidikan Karir CV Sugesti Mandiri, Verry Maical Susanto, menambahkan bahwa terdapat kenaikan jumlah pendaftar kurang lebih 50% di awal tahun 2025.

Beginilah situasinya, sepertinya tidak pernah terjadi sebelumnya kecuali selama pandemic Covid-19 yang lalu.

Seperti halnya di Mami Berliana, para kandidat yang melamar umumnya merupakan mantan pekerja pabrik yang telah kehilangan kontrak kerja dan memiliki tingkat pendidikan mulai dari Diploma sampai Sarjana.

Banyak orang yang menelepon kita kemarin. Bisa jadi mereka masih ada di tahap bertanya dan mencari informasi.
pengen
tahu,” ujar Verry.

Lalu setelah disampaikan tentang kewajiban untuk tinggal di [ rumah tuan ], sepertinya mereka kurang senang dengan hal itu.

Menurut pengalaman mitranya, disebutkan bahwa kinerja para lulusan diploma dan Sarjana tersebut kurang memuaskan hingga sering kali tidak menyelesaikan kontraknya.

Permasalahan utamanya adalah kurangnya kebiasaan bekerja sama dengan tuan rumah yang memiliki jadwal waktu kerja cukup tidak pasti.

Para pembantu rumah tangga dan penjaga anak bekerja dengan jam yang dapat disesuaikan, sehingga waktu istirahat mereka menjadi lebih fleksibel. Banyak orang tidak berhasil menjalaninya selama pandemik COVID. Hanya dalam sebulan saja, mereka sudah merasa tidak tahan meskipun kontrak aslinya adalah enam bulan.

Oleh karena itu, bagi mereka yang baru mendaftar, kita jelaskan dengan lebih detail karena jenis pekerjaan informal ini sangatlah berbeda.

Tahun ini, lanjut Verry, terdapat empat calon yang berasal dari latar belakang pendidikan diploma serta Sarjana yang mengajukan diri.

Tapi cuma dua yang lolos seleksi jadi pembantu dan pengasuh anak.

“Di antara empat orang yang mengajukan lamaran, cuma ada dua yang tertarik sesudah kami jelasin detail pekerjaannya,” katanya.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

“Saat ditanyakan mengenai alasan ingin bekerja dengan cara tersebut, balasnya adalah karena mencari pekerjaan itu sulit,” jelas Verry.

CV Sugeti Mandiri memiliki kantor di Pondok Aren, Tangerang Selatan dan telah beroperasi sejak tahun 2004.

Mereka mengirim asisten rumah tangga, penjaga anak serta lansia ke area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Ada juga beberapa kasus di mana mereka bahkan menyediakan hingga luar Pulau Jawa.

Sama seperti sebagian besar penyedia jasa, CV Sugesti Mandiri juga menetapkan batasan pendidikan bagi karyawannya yaitu paling tinggi lulusan SMA dan usia antara 20 sampai 40 tahun.

Setelah berhasil melewati tahap wawancara dan psikologi, peserta akan menjalani pelatihan sebentar selama dua hari guna mengenal peralatan kerjanya, dengan upah yang berkisar antaraRp2,5 juta hingga Rp5 juta.

Analis: Pemerintah tidak boleh bersantai Lagi

Pengamat melihat ketimpangan dalam pasar kerja sektor formal di Indonesia kini sangat memprihatinkan dan perlu menjadi peringatan bagi pemerintah. Terlebih lagi, negara kita akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030 nanti.

Ini berarti bahwa jumlah pekerja atau mereka yang berusia produktif akan melebihi populasi dengan usia non-produktif.

Masalahnya sampai saat ini masih tidak terlihat adanya indikasi perubahan dalam kebijakan Presiden Prabowo yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan sektor industri manufaktur di Indonesia.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Justru karena terlibt dalam persaingan tariff dengan Amerika Serikat, pihak berwenang mengusulkan pembukaan impor secara maksimal serta melemaskan aturan tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) —aturan yang tadinya diperkenalkan untuk menstimulasi investasi asing agar membuat lebih banyak pekerjaan di tanah air.

Belum termasuk permasalahan penurunan kemampuan pembelian warga negara di tanah air yang dikenali oleh Andri Perdana sebagai suatu masalah jangka panjang karena sudah terjadi selama periode waktu yang lumayan lama.

Namun bila di masa depan hingga tahun 2030 kita tetap terjebak dalam persaingan tarif, situasinya akan menjadi lebih rumit dan sungguh memprihatinkan, demikian menurut analis ekonomi Andri Perdana.

Masa depan kelas pekerja dan menengah ini akan menjadi jauh lebih sulit.

Ahli hukum tenaga kerja dari UGM, Nabiyla Risfa Izzati, turut prihatin atas masalah serupa.

Saat tenaga kerja serta lulusan universitas dipaksakan untuk mengambil pekerjaan sead hoc, hal itu berarti bahwa kebanyakan orang dari kalangan menengah tersebut tidak akan mampu memperoleh hidup yang layak.

Untuk sekadar tetap berada di kelompok menengah pun sudah cukup menyulitkan.

Pada akhirnya, menurut Nabiyla, kesenjangan kekayaan akan semakin meluas dan berdampak pada meningkatnya tindakan kriminal.

“Sekarang mungkin orang masih bisa bilang, ini anomali saja, hanya cerita-cerita di media sosial. Tapi kalau ini tidak dijadikan sebagai alarm untuk melihat bahwa ada yang salah dengan industri kita, sektor pendidikan kita, maka bisa memburuk,” jelasnya.

Saya tak ingin disebutkan sebagai orang yang terlalu negatif atau mengkhawatirkan, namun selama lima tahun mendatang, saya belum menyaksikan adanya terobosan dari pemerintahan Prabowo yang dapat membantu kita melewati hal ini dengan baik.

Tiap kali dikiraupin pertanyaan seputar penyelesaian masalah lapangan kerja, balasannya selalu tentang Makan Bergizi Gratis dan Danantara.
roadmap
-Seperti apakah itu? Hal tersebut tidak pernah mendapat jawaban.”

Pemerintah tidak boleh lengah lagi.

Bagaimana cara pemerintah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak lagi?

Arief Anshory Yusuf, anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menyatakan bahwa postingan-postingan di media sosial tentang para alumni Diploma dan Sarjana yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau pengemudi mencerminkan ketimpangan dalam lapangan kerja di sektor formal.

Itu merupakan masalah besar yang diaklaim tidak hanya mempengaruhi para pekerja dengan latar belakang pendidikan tinggi, tetapi juga seluruh kelompok masyarakat.

Pada saat ini, pihak berwenang tengah menyusun taktik jangka pendek guna menghasilkan lingkungan bisnis yang mendukung dengan tujuan membentuk pekerjaan baru dalam bidang industri tenaga kerja intensif di Indonesia.

Pertama, hal yang saat ini sedang dikerjakan adalah mengupayakan negosiasi dengan Amerika Serikat tentang putusan tarif resiprokal oleh Presiden Donald Trump, yang mungkin akan mempengaruhi ekspor tekstil dari Indonesia.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Amerika Serikat merupakan destinasi impor utama untuk pakaian dan aksesoris dari Indonesia, menguasai pasarnya hingga 42,96%.

“Sulit membayangkan jika tiba-tiba dihentikan secara mendadak, bukan? Itu artinya akan ada peningkatan dalam jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK),” terang Arief melalui panggilan telpon.

Saatu ini tengah berlangsung [perundingan] dan tampaknya terdapat kemajuan yang positif untuk itu.
trade war
Ini tidak memperburuk situasi [Pemutusan Hubungan Kerja].”

Kedua, mendorong peremajaan sektor industri berbasis tenaga kerja.

Walaupun sebagian orang berpendapat bahwa Indonesia sedang menghadapi deindustrialisasi—di mana kondisi sektor industri atau manufaktur merosot tajam akibat penutupan banyak pabrik serta maraknya pemutusan hubungan kerja di berbagai wilayah—Arief tetap melihat adanya potensi untuk membangkitkan kembali bidang tersebut.

Satu metode untuk menentukan gaji minimum adalah
predictable
Ini berarti bahwa akan ada formula standar yang dianggap lebih adil dan tidak memerlukan banyak pembicaraan lagi.

Dia bertujuan untuk menyelesaikan rancangan rumus baru tersebut pada bulan Juni mendatang, agar dapat langsung disahkan pada November usai berkonsultasi dengan serikat pekerja.

“Dampak upah minimum saat ini sangat memberatkan,” ujarnya.

“Mudah-mudah dengan formula yang
predictable
ini nanti investor di sektor-sektor padat karya akan lebih banyak masuk, sehingga penerimaan pekerjaan akan lebih banyak.”

Ketiga, pemerintah saat ini tengah merancang Program Strategis Nasional (PSN) yang spesifik untuk sektor padat karyawan.

Agar proyek tersebut dapat dijalankan, lanjutnya, Presiden Prabowo menyetujui pembentukan Satuan Tugas Revitalisasi Industri Berbasis Tenaga Kerja untuk mempercepat implementasi sektor tekstil dan pakaian. Hal itu melibatkan berbagai menteri dalam satuan tugas tersebut.

Dia bahkan mengeklaim saat ini sudah banyak investor dari luar negeri yang siap masuk untuk mengembangkan industri tekstil di Indonesia.

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

“Saya belum mengetahui secara pasti jumlah [investor yang bersedia bergabung], tetapi saya dapat mengatakan bahwa kita telah melaksanakan survai skala global terhadap potensial [investor] tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan beberapa perusahaan yang telah kami kenali, seperti Adidas, Puma, New Balance, dan H&M, mereka memiliki minat untuk memperluas pasokan dari Indonesia secara signifikan.

Akhirnya, melengkapi Perjanjian Kerjasama Ekonomi Lengkap (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa (UE), yakni perjanjian perdagangan bilateral menyeluruh yang dijalankan oleh Indonesia bersama partner-nya tersebut.

Sebaliknya, lanjut Arief, pihak berwenang pun akan menghukum keras perdagangan kain illegal.

Bila perjanjian ini diselesaikan, kita akan memiliki tarif ekspor 0%, yang dapat membuat kita bersaing dengan Vietnam.

Berdasarkan skema itu, Arief mengestimasi bahwa paling tidak terdapat ratusan ribuan lapangan pekerjaan tambahan yang akan diresapi.

Sayangnya, peluang pekerjaan bagi tenaga kerja berkeahlian tinggi belum dipertimbangkan secara mendalam menurutnya.

Iya, kalau bicara soal sektor industri yang membutuhkan tenaga kerja intensif tersebut.
medium skill
iya, itu tidak berarti dia berasal dari institusi pendidikan tinggi. Menurut saya, kita harus memikirkan cara mengatasinya juga. Namun, kami belum meninjau hal tersebut lebih lanjut,” tambahnya.

Dalam upaya untuk merencanakan strategi jangka panjang, pihak berwenang sedianya menyiapkan serangkaian deregulasi kebijakan guna memudahkan aliran investasi baru.

Menurut keterangan dari para pebisnis yang diberikan kepada Presiden Prabowo, katanya, mereka mengalami sedikit kendala dalam menjalankan usaha di Indonesia karena adanya prosedur birokratik dan izin-izin yang rumit, serta masalah korupsi.

Arief mengatakan bahwa masalah korupsi dibahas secara langsung oleh investor AS, Raymond Thomas Dalio, dengan Prabowo saat berbicara bersama. Menurut Raymond, kekhawatiran terbesar bagi para investor adalah adanya praktik korupsi.

Tampaknya Pak Prabowo benar-benar memperhatikan apa yang diungkapkan oleh Ray Dalio. Sesudah Ray pergi, semuanya diselesaikan terkait kasus-kasus korupsi tersebut, baik di Pertamina maupun tempat lainnya.

Maka salah satu usaha dari pemerintah supaya kegiatan suap menyuburkan dapat dihentikan dengan cepat.
diberesin
. Targetnya adalah untuk menarik lebih banyak investor ke sini.”

Antara Mencari Pekerjaan atau Lapar: Lulusan Sarjana Terdampar sebagai Pembantu Rumah Tangga, Sopir, dan Pramugari

Terhadap pengendasan aturan tentangTKDN, dia mengatakan bahwa ini adalah keputusan yang benar dari Presiden.

Karena itu, aturan bahwa sebuah produk dapat dipasarkan di Indonesia hanya jika mengandung minimal 40% komponen lokal dalam hal bahan baku atau layanan dianggap sebagai sesuatu yang mustahil, katanya.

Mengapa? Karena Indonesia tidak memiliki hubungan dengan itu.
global supply chain
. Indonesia tidak melakukan
reform
yang positif sehingga orang enggan datang kemari. Orang pun ragu untuk berinvestasi di tempat ini.”

Oleh karena itu, menurutnya, daripada menerapkan sanksi melalui persyaratan 40% TKDN, akan lebih baik untuk menyediakan insentif.

Insentif tersebut seperti contohnya TKDN sebesar 20%, namun pemerintah memberikan pembebasan pajak tertentu.

Ketangguhannya tinggi dan tetap memiliki aspek strategis. Jika barang tersebut tersedia di tempat ini, kita dapat menerapkan teknologi baru, serta memberikan kesempatan kerja bagi para pemuda berbakat Indonesia. Nilai kontribusi dalam negeri sangat besar dan sulit untuk diukur.

Sekali lagi, hal ini tidak berarti penghapusan TKDN.

Yuli Saputra dari Bandung, Kamal dari Semarang, serta Ahmad Mustofa dari Pamekasan turut memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini.

  • Jumlah warga yang pulang kampung saat Idul Fitri kali ini menurun sekitar 50 juta orang, dan perkembangan perekonomian di Indonesia diperkirakan lesu – ‘Saya baru saja dirumahkan, gimana kalau saya ingin balik ke kampung halaman?’
  • Para pendatang yang baru tiba di Jakarta pasca Idul Fitri diperkirakan akan meningkat drastis akibat peningkatan efisiensi anggaran daerah dan pemutusan hubungan kerja. Seorang orang mengatakan, “Saya pindah ke sini untuk mencari pekerjaan karena susah mendapatkan pekerjaan di tempat asal saya.”
  • PT Sritex secara resmi mengakhiri operasinya dan lebih dari 10.000 pekerja di-PHK – Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab atas masa depan para buruh tersebut?
  • PPN 12% serta sembilan beban tambahan yang bakal menelan biaya lebih banyak bagi kalangan buruh mulai tahun 2025 – Ini disebut penciptaan kemiskinan baru
  • PPN sebesar 12% serta amnesti pajak yang bakal dilaksanakan pada tahun 2025 — mengampun kan para pengusaha kaya sementara kelompok buruh harus menanggung beban berat.
  • Angka pemutusan hubungan kerja diproyeksikan mencapai sekitar 70.000 karyawan, dan federasi serikat pekerja menanyakan “Di mana lapangan kerja yang telah digadangkan oleh pemerintah?”
  • Pasar Tanah Abang terpukul keras oleh pasokan digital – ‘Satu bulan tanpa pendapatan sepeser pun’
  • Deflasi terjadi selama Lima bulan secara beruntun, menandakan bahwa ‘pekerja telah kehabisan dana untuk mengeluarkan biaya belanja’.
  • Indonesia mengalami deflasi tahunan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun – Kenapa para ahli menamainya sebagai ‘deflasi palsu’ dan daya beli konsumen malah berkurang?
  • Bantuan subsidi gaji tahun 2022: Rasa cemas sosial untuk tenaga kerja tidak formal
  • Kartu Pra Kerja Jokowi: Membayar mereka yang menganggur, bisakah tepat sasarannya?
  • Pemuda Indonesia merasakan tingkat kecemasan tertinggi tentang situasi politik dan ekonomi dibandingkan dengan keenam negara anggota ASEAN lainnya.
  • Rancangan Undang-Undang tentang Pekerja Rumah Tangga belum disahkan, PRT Dipandang Rentan Terhadap Diskriminasi
  • ‘Digeledak, ditelanjangi, dan dipukuli,’ narasi WNI yang berperan sebagai pelatih bagi agen-agen penyalur pembantu di Malaysia.
  • Cerita tentang hidup pengasuh rumah tangga di kalangan keluarga kerajaan dan orang-orang berada di Qatar
  • Tears of PRT Selama Pandemi Covid-19: Diceraikan Melalui WhatsApp, Tidak Mendapat Pesangon, dan Terjerumus ke Utang Berkelanjutan
  • Tim PRT Indonesia di Malaysia – Ribuan Kasus Penyalahgunaan di Balik Perusahaan Besar
  • Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong memicu perasaan ketakutan di kalangan Tenaga Kerja Indonesia
  • Sejauh mana karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja dapat beradaptasi dan mencari pekerjaan baru? – ‘Sisa uangku hanya sebesar Rp200.000, tidak tersisa apa-apa.’
  • Cerita mahasiswa angkatan 2020: ‘Gagal mendapatkan pekerjaan’ sampai bertahan hidup dengan usaha pribadi
  • Krisis di Yunani, generasi milenial, serta wabah pengangguran
  • Pakaian produksi Cina mengalir deras ke Indonesia saat terjadi perselisihan tariff antara AS dan Cina – ‘ Kami khawatir, industri textile amat sensitif’
  • Apakah adalah dampak serta kesempatan yang terkandung dalam kebijakan tariff ‘timbal-balik’ milik Trump untuk Indonesia?
  • Pemerintah Prabowo lebih memilih jalur perundingan daripada menanggapi tariff yang diberlakukan oleh Trump – Meningkatkan impor barang-barang berenergi dan sektor pertanian dari Amerika Serikat
  • Lima kartu sakti China hadapi perang dagang dengan AS
  • China peringatkan negara yang negosiasi tarif dengan AS, apa kata pemerintah Indonesia?
  • Apa rumus yang digunakan oleh pemerintah Trump untuk menetapkan tariff terhadap negara-negara lain?

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *