Jakarta, IDN Times –
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa perusahaan teknologi besar dari Amerika Serikat bernama Amazon Web Services berencana untuk terus menanam modalnya di Indonesia sebesar 5 miliar dolar AS yang setara dengan kurang lebih Rp84,3 triliun.
“Saya mengadakan pembicaraan dengan pemimpin grup Amazon. Pertemuan ini mencakup komitmennya bahwa AWS bakal terus menanam modal sebesar 5 miliar dolar AS atau kira-kira sama dengan 84,3 triliun rupiah di tanah air,” jelas Airlangga lewat postingannya di Instagram pribadi, yakni @airlanggahartarto_official, pada hari Jumat tanggal 25 April 2025.
Di samping itu, Indonesia juga mendorong Amazon agar meningkatkan ekosistem ekonomi digital dan kecerdasan buatan (AI) di tanah air ini. Menurut Airlangga, pihak perusahaan bersedia bertekad untuk mensupport ide-ide tersebut.
1. Indonesia mendorong kemitraan dagang yang bersifat adil dan setara.
Terpisah, Airlangga menyatakan bahwa delegasi dari Indonesia sudah mengadakan pertemuan serta perundingan bersama Pemerintahan Amerika Serikat (AS). Hal ini bertujuan untuk membahas tentang kebijakan tariff resiprokal yang dicanangkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Proposisi Indonesia terhadap Amerika Serikat guna menciptakan hubungan dagang yang seimbang.
fair
and
square
“, yang merujuk sepenuhnya pada kepentingan nasional dan dirancang untuk memelihara keseimbangan minimal di antara kelima manfaat tersebut,” jelas Airlangga.
Menurut Airlangga, selama proses perundingan dan negosiasi, Indonesia terus berusaha menonjolkan kepentingan nasional sambil mendukung peningkatan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat.
2. Kebijakan diplomatik Indonesia mendapat apresiasi dari USTR
Menurut dia, usaha pendekatan yang dilakukan Indonesia sudah mendapat sambutan positif dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Departemen Bisnis serta Kementerian Keuangan. Tidak hanya itu, Indonesia juga diminta untuk melakukan diskusi lebih rinci mengenai hal tersebut selama dua minggu kedepan.
Penawaran dan permohonan dari Indonesia terhadap pihak Amerika Serikat ini bertujuan untuk mengutamakan kepentingan dan menjamin ketahanan energi dalam negeri sebagai prioritas utama. Selanjutnya, upaya juga dilakukan guna mendorong agar produsen di Indonesia dapat meraih peluang pasar di negara AS melalui skema peraturan tariff yang bersahabat pada barang-barang diekspor oleh Indonesia.
Ketiga, deregulasi guna mengoptimalkan kenyamanan dalam berbisnis, melakukan transaksi dagang, serta menarik investasi yang pada akhirnya akan membuka lebih banyak kesempatan kerja. Keempat, mendapatkan manfaat peningkatan nilai melalui kolaborasi jaringan pasokan.
supply chain
) sektor strategis dan mineral penting.
Kelima, akses keilmuan dan teknologi di beberapa sektor, termasuk kesehatan, pertanian, serta energi yang dapat diperbaharui.
Pihak pemerintahan telah mengikutsertakan sejumlah stakeholder baik lokal maupun para mitra di luar negeri. Beberapa organisasi serta firma multinasional seperti Semiconductor Industry Association, US-ASEAN Business Council, USINDU, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google pun ikut menunjukkan kesediaannya mendukung beragam tindakan yang ditempuh oleh Indonesia.
Segala hal tersebut bertujuan untuk mengokohkan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat.
stakeholder
“Mendorong usaha Indonesia agar memperoleh keadilan di dalam jaringan perdagangan dunia,” ungkap Airlangga.
3. Pererat kolaborasi di jaringan perdagangan internasional
Sebagai hasil dari perjanjian tersebut, kedua belah pihak setuju untuk melanjutkan proses negosiasinya pada level teknis. Kelima timkerja ini akan bertanggung jawab atas hal itu.
working group
Telah dibuat mekanisme khusus agar diskusi dalam bidang-bidang penting dapat berjalan lebih cepat.
Indonesia juga telah menandatangani
Non-Disclosure Agreement
(NDA) bersama USTR, yang menandai secara formal pembukaan tahap perundingan perdagangan.
“Indonesia termasuk dalam kelompok 20 negara yang sudah mengawali tahap permulaan perundingan dagang strategis bersama Amerika Serikat,” jelasnya.
Pihak pemerintahan yakin bahwa kolaborasi tersebut dapat menguatkan kedudukan Indonesia di dalam jaringan perdagangan internasional dan sekaligus membantu perkembangan ekonomi domestik dengan cara yang bertanggung jawab.