AKBP Emil Eka Putra: Kapolsek yang Mengangkat Siswa Gadai HP sebagai Adik Angkat dan Dermawan

AKBP Emil Eka Putra: Kapolsek yang Mengangkat Siswa Gadai HP sebagai Adik Angkat dan Dermawan

Tokoh AKBP Emil Eka Putra dari Polsek Rokan Hulu menjadikan siswa yang menggadaikan ponselnya sebagai adik angkat, terpanggil untuk membantu. Dermawan



AKBP Emil Eka Putra, yang menjabat sebagai Kapolres Rokan Hulu, mendapat perhatian publik karena telah menjadikan RL sebagai saudara angkatnya.

RL merupakan murid di SMK Negeri 1 Bangun Purba dan kehidupannya menjadi terkenal lantaran dia menjual ponselnya untuk dapat ikut dalam suatu ujian.

RL berasal dari Desa Bangun Purba Timur Jaya, yang terletak di Kecamatan Bangun Purba, dalam wilayah Kabupaten Rokan Hulu,Provinsi Riau.

Kesulitan finansialnya menyebabkan RL dipaksa untuk mendamkankan ponsel miliknya agar dapat menutup biaya pendidikan anaknya.

Ia harus mengorbankan satu-satunya alat komunikasinya agar tetap bisa menyelesaikan kewajiban akademik.

Tindakan RL yang gigih memperjuangkan pendidikan ini menarik empati masyarakat dan mendapatkan pengakuan dari Kapolres Rokan Hulu.

AKBP Emil Eka Putra tersentuh hati sehingga memilih untuk secara aktif ikut serta dalam bantuan.

Dia mengunjungi kediaman RL bersama sang istri, Meme Emil, yang menjabat sebagai Ketua Bhayangkari Polres Rokan Hulu.

Kedatangan itu terjadi pada hari Selasa sore, tanggal 3 Juni 2025, di tempat tinggal RL yang beralamatkan di RT 001 RW 004.

Alasan kedatangan mereka adalah untuk menjalin silaturahmi sekaligus menyampaikan bantuan kepada RL beserta keluarganya.

Mereka diperlakukan dengan penuh kehangatan oleh sang ibu dari RL yang lebih dikenali lewat singkatan M.

Dukungan yang disediakan mencakup bahan pangan serta perlengkapan penting lainnya guna mengurangi bebannya bagi famili tersebut.

Bukan hanya itu saja, AKBP Emil dengan tegas mengumumkan keinginannya untuk menjadikan RL sebagai adik angkatnya.

Dia mengungkapkan niatnya untuk terus mendukung pembelajaran RL hingga tuntas.

Bahkan, dia bersumpah akan membayar tuntas semua kewajiban pembayaran sekolah yang tertunggak.

Mengetahui niat yang sangat baik itu, sang ibu dari RL tak mampu menahan air matanya yang berlinang dan segera menyampaikan rasa terimakasihnya.

“Pihak sekolah mengkonfirmasi bahwa siswa RL belum membayar iuran praktik siswa bulanan selama 6 bulan, dengan total iuran sebesar Rp 240.000,” jelas Emil melalui postingannya di Instagram.

Selain itu disebutkan pula bahwa “Handphone-nya pernah dipinjamkan ke konter handphone dengan nilai pinjaman 100.000 rupiah guna menutupi pembayaran cicilan tunggakannya di sekolah.”

RL dikenal sebagai putra kedelapan dari delapan bersaudara dan kini telah menjadi janda atau yatin.

Kondisi tersebut membuat RL perlu berusaha ekstra untuk dapat menuntaskan pendidikannya.

Kepala Kepolisian Resor menyebutkan bahwa mereka tak sekadar menawarkan bantuan berupa barang, melainkan juga mempersembahkan dorongan dan dukungan spiritual.

“Kepala Kepolisian Resor menyediakan bantuan untuk pelajar serta keluarganya, menunjuk orang yang bersangkutan sebagai saudara angkat dari Polres Rokan Hulu, lalu memberikan dorongan dan dukungan pada pelajar tersebut,” jelas Emil melalui akun resmi miliknya.

Tindakan sosial yang diambil oleh AKBP Emil Eka Putra mendapatkan pujian dari beragam lapisan publik.

Banyak warganet yang mengungkapkan apresiasi terhadap rasa simpati serta langkah konkret seorang pejabat polisi dalam mendukung bidang pendidikan.

Sekarang masyarakat mulai tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri AKBP Emil, termasuk besarnya kekayaan yang dimilikinya sebagai seorang pejabat publik.

AKBP Emil Eka Putra: Kapolsek yang Mengangkat Siswa Gadai HP sebagai Adik Angkat dan Dermawan


Harta Kekayaan

Berapakah jumlah kekayaan dari AKBP Emil Eka Putra?

Menurut data dari laman e-LHKPN, Emil terakhir kali mengungkapkan harta kekayaannya pada tanggal 21 Januari 2024 yang mencakup periode tahun 2023.

A. TANAH DAN STRUKTUR RP 0

B. ALAT ANGGARAN UNTUK TRANSPORASI DAN MESIN Rp 200.000.000

1. MOBIL, TOYOTA YARIS Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

C. Aset Bergerak Lainnya Rp 0

D. SURAT BERHARGA Rp 0

E. UANG DAN SETARA UANG Rp 57.000.000

F. HARTA TAMBAHAN LAINNYA Rp 0

Sub Total Rp 257.000.000

II. HUTANG Rp 0

III. JUMLAH ASET KEPADAAN (I-II) Rp 257.000.000


Tokoh AKBP Emil Eka Putra

Menurut informasi dari Surya.co.id, AKBP Emil menjadi terkenal di media sosial ketika pandemi Covid-19 berlangsung pada tahun 2020 hingga 2022.

Dia masuk sebagai calon penerima penghargaan Hoegeng Awards tahun 2022 lantaran perbuatannya mendirikan warung bersedekah bagi warga yang membutuhkan.

Warung Berbagi tersebut dibuka di sekitar Bundaran Keris, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau, pada hari Selasa dan Jumat dari jam 07.00 sampai dengan 09.00 Waktu Indonésia Bagian Barat (WIB).

Di samping dermawan, Emil Eka yang kala itu masih menjabat sebagai Kompol, terkenal karena kedekatan dirinya dengan masyarakat.

Emil Eka menceritakan, ia menggagas warung berbagi di berbagai wilayah di Pekanbaru.

Warung tersebut dibangun pada kira-kira bulan Mei tahun 2020.

Dia merasa terganggu menyaksikan penderitaan kalangan menengah ke bawah yang mengalami kesulitan disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Dia juga melibatkan keluarganya serta beberapa anggota kepolisian dalam mendirikan warung berbagi ini, tempat mereka menyediakan makanan secara cuma-cuma dan tanpa batasan bagi warga setempat.

Dia mengatakan bahwa warung itu berasal dari upahnya yang ditabung dan terkadang juga mendapat kontribusi dari para dermawan.


Cerita RL dipaksa menggadaikan ponselnya

Diketahui bahwa RL mempunyai keterlambatan pembayaran praktik senilai Rp 240.000.

Oleh karena keterlambatan itu, RL hampir gagal untuk ikut ujian pada hari Senin (2/6/2025).

Pertama-tama, RL datang ke sekolah dengan tujuan untuk dapat menghadapi ujian.

Tetapi, sang guru tidak mengeluarkannya kartu uji lantaran keterlambatan pembayaran praktek.

RL pun pulang untuk meminta bantuan ibunya, satu-satunya orang tua yang masih hidup setelah ayahnya meninggal empat tahun lalu.

Sayangnya, ibu RL juga kekurangan uang.

Pada keadaan darurat, RL memilih opsi terakhir dengan menjual ponselnya agar dapat melanjuti ujiannya.

“Arles Lubis, saudaranya, menceritakan bahwa mereka tak mengetahui tentang kepergiaan sang adik untuk menggadaikan ponsel. Tindakan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar dapat ambil bagian dalam ujian,” demikian disampaikan kepada Kompas.com pada hari Rabu, 4 Juni 2025.

Arles menyatakan dia merasa sangat kecewa karena pihak sekolah tidak memberikan kelonggaran untuk RL.

“Sesungguhnya tidak ada banyak yang bisa kita bayarkan, Pak. Namun, kami sungguh-sungguh sedang mengalami kesulitan finansial,” jelasnya.

Pihak sekolah, yang diwakili oleh Plh Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangun Purba, Habibi, menyangkal adanya larangan bagi siswa untuk mengikuti ujian hanya karena mereka belum membayar biaya praktik.

“Kami mau memberikan klarifikasi kepada media. Sekolah tidak pernah menyuruh siswa yang belum menyelesaikan administrasinya untuk pulang,” jelas Habibi.

Akan tetapi, penjelasan itu tidak mencegah Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Riau untuk melanjutkan tindakan keras mereka.


Kepala Sekolah Dicopot

Menanggapi laporan publik dan pemberitaan media, Dinas Pendidikan Riau mencopot Habibi dari jabatannya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, menggarisbawahi pentingnya agar sekolah tidak membebani siswanya dengan adanya pungutan apapun.

“Meskipun sekolah telah menerima dukungan, mengapa mereka tetap memberatkan para siswa? Harap jangan terjadi hal serupa kembali,” tegas Erisman.

Dinas pun mengirim tim khusus ke Rohul guna menangani penyelidikan kasus RL dengan cara yang lebih mendalam.


(
/ BangkaPos)

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *