Abrasi Mengancam Pantai Peleburan Bali, Perbaikan Ditunda Selama Masa Pemeliharaan Proyek


, NEGARA –

Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah menginformasikan tentang kerusakan pada struktur perlindungan pantai di Pelabuhan Pejukutan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida setelah terkena gelombang besar.

Perencanaannya akan segera diubah setelah kondisi cuaca menjadi lebih baik.

Tindak lanjutnya akan ditangani oleh pihak rekanan karena masih berada dalam masa perawatan.

“Sudah kamilaporkan mengenai masalah kerusakan revetmen di Pejukan kepada pihak berwenang,” ujar Gede Sugianta, yang merupakan kepala bidang sumber daya air dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana ketika dimintai konfirmasi.

Dia menyebutkan bahwa pembangunan benteng pesisir untuk mencegah erosi yang memburuk masih berada pada fase perawatan.

Maka perawatan dan pembenahannya akan dijalankan oleh pihak ketiga.

Tetapi, langkah-langkah selanjutnya akan terus mempertimbangkan situasi dan iklim di area tersebut.

Disebutkan bahwa periode perawatan gedung peningkat keamanan pantai Pebuahan akan berjalan selama satu tahun mulai dari akhir tahun 2024 yang lalu.

Setelah berakhirnya periode perawatan dan muncul kerusakan, masalah tersebut akan ditangani kembali menggunakan anggaran operasional dari pemerintah melalui Balai.

“Saat ini masih dalam tahap perawatan, akan segera diperbaiki,” katanya.

Disampaikan terkait kelanjutan proyek penguatan tepi pantai di area tersebut, Sugianta memastikan bahwa proposalnya telah diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Pemimpin setempat yaitu Bupati Jembrana, bersama dengan Kepala Dinas PUPRPKP, turut hadir dan mengirim pesan tentang keperluan pengembangan infrastruktur di Jembrana serta perlindungan pantai kepada pihak berwenang nasional.

“Telah dikirimkan oleh Bupati dan Kepala Dinas kepada pemerintahan pusat,” tegasnya.

Perlu dicatat bahwa gelombang tinggi yang menyerbu pantai Jembrana telah membuat beberapa area erosi menjadi lebih buruk, pada hari Rabu, 28 Mei 2025 kemarin.

Salah satu konsekuensinya adalah perburukan abrasi yang sedang berlangsung di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Gelombang terkini telah menghancurkan bagian dari dinding penguat tepi pantai atau revetment yang baru saja diconstruct pada tahun 2024.

Di samping itu, hal tersebut juga menyebabkan kerusakan pada area luar dari beberapa rumah penduduk lokal.

“Beberapa area pesisir mengalami kerusakan akibat ombak besar. Tidak hanya itu, sebagian rumah pun ikut terpengaruh,” ujar penduduk lokal bernama Yanto.

Dia mengatakan bahwa gelombang tinggi ini telah terjadi selama beberapa hari terakhir.

Di luar kerusakan yang dialami oleh revetment, setidaknya ada lima hunian milik warga yang mengalami kerusakan di area teras mereka.

Para warga yang terkena dampak dengan paksa harus berpindah sementara ke lokasi yang lebih aman seperti di rumah tetangga atau keluarganya yang paling dekat.

“Beberapa harus menginap sementara di rumah tetangga mereka,” katanya.

Masyarakat menginginkan pihak pemerintah untuk secepatnya menerapkan tindakan pembenahan ataupun penyelesaian sementara.

Jika tidak ditangani, senderan pantai yang baru dipasang tahun kemarin akan mengalami kerusakan yang lebih besar lagi.

Kumpulan Artikel
Jembrana

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *