- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, food and drink, food culture, foodies, traditionsculture, food and drink, food culture, foodies, traditions - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
KABAR SLEMAN – Bagi para pecinta masakan tradisional, Kabupaten Sukoharjo di Jawa Tengah merupakan tempat yang wajib dikunjungi. Dikenal dengan sebutan “Sukoharjo Makmur,” wilayah ini menawarkan berbagai hidangan dengan cita rasa otentik dan mengesankan. Masakan khas Sukoharjo tidak hanya terkenal karena penggunaan bahannya atau cara penyajiannya saja, melainkan juga memiliki makna mendalam serta legenda yang telah diteruskan turun-temurun oleh penduduk setempat.
Berikut ada lima makanan khas Sukoharjo yang patut dicoba dan dimasukkan ke dalam daftar hidangan favorit Anda ketika mengunjungi tempat tersebut. Tertarik untuk mengetahui apa sajakah itu? Mari kita bahas bersama-sama!
1. Alakatak – Sajian Spesial Weru yang Memikat Nikmat Lidah
Di wilayah Weru lahir hidangan sederhana namun lezat bernama Alakatak. Hidangan ini berisi mi kenyal dengan cita rasa gurih yang dikombinasikan dengan tempe kuning, yaitu jenis tempe tradisional buatan menggunakan kacang karanga benguk lalu diolah dengan tambahan kunyit hingga memiliki warna kuning keemasan.
Keunikannya terletak pada metode penyajian Alakatak: diliputi oleh daun jati, yang menambahkan bau natural dan ciri khususnya sendiri. Seringkali dinikmati sebagai sajian pagi, hidangan tersebut menjadi opsi sarapan yang baik untuk kesehatan serta memuaskan lapar. Namun perlu diketahui bahwa makanan ini hanya dapat ditemukan di area Weru dan sekitarnya, sehingga menjadikannya masakan eksklusif dan asli.
2. Botok Miri – Kelezatan Bumbu Terbungkus Daun Pisang
Selanjutnya ada Botok Miri, sebuah hidangan tradisional asli dari Desa Kedunggudel. Hidangan ini diramu dari campuran bahan-bahan setempat tinggi protein seperti kacang tanah goreng, telur, serta irisan ikan lele, dilengkapi dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kemiri.
Seluruh komponen itu diwrapping menggunakan daun pandan lalu diproses melalui metode pengukusan kira-kira 30 menit, membangun sentuhan aromatik yang sangat menyegarkan. Konsistensi halus berpadu sempurna dengan cita rasa bumbu yang pekat membuat botok ikan senvil menjadi opsi ideal sebagai teman makan bersama nasi panas. Cita rasanya? Pastinya akan membantu Anda menghabiskannya lebih banyak lagi!
3. Gempol Pleret – Minuman Tradisional yang Segar dan Menghidrasi
Sukoharjo tidak hanya dikenal dengan hidangan utamanya, tetapi juga memiliki minuman tradisional segar bernama Gempol Pleret. Minuman ini sangat pas dikonsumsi di tengah hari untuk melepaskan dahaga. Komposisi Gempol Pleret meliputi gempol yang dibuat dari tepung beras berbentuk bulat, disertai santan kental serta sirup gula merah.
Dicampurkan dengan es batu, rasanya yang manis dan gurih benar-benar nikmat di lidah. Selain segar, minuman ini juga menghadirkan kenangan masa lalu untuk penduduk setempat yang telah menikmatinya sejak kecil.
4. Jenang Krasikan – Sajian Manis Istimewa dari Tawangsari
Apabila Anda sedang mencari buah tangan istimewa dari Sukoharjo, Jenang Krasikan dapat menjadi pilihan terbaik. Asli dari daerah Tawangsari serta Kedunggudel, makanan ringan ini menampilkan rasa manis dengan sentuhan asin yang pas. Komposisi dasarnya ialah beras ketan, santan, gula merah, ditambah biji wijen sehingga menghasilkan cita rasa unik dan aromanya tersendiri.
Umumnya, jenang ini diiris menjadi potongan persegi lalu dikelilingi dengan pembungaan yang menarik agar sesuai bila dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Tidak mengherankan apabila para pelancong yang berkunjung ke Sukoharjo hampir selalu meluangkan waktu untuk membeli jenang krasikan sebagai cinderamata.
5. Jenang Kenep – Simbol Makanan Populer yang Dihormati Tiap Tahun
Di akhir daftar, terdapat Jenang Kenep yang berasal dari Desa Kedunggudel, Kelurahan Kenep. Jenazah ini serupa dengan dodol namun mempunyai tekstur yang lebih kenyal serta cita rasa unik hasil perpaduan antara tepung beras, ketan, santan, dan gula aren. Berkat keunikannya tersebut, jenang ini telah menjadikan dirinya sebagai simbol kuliner lokal dan bahkan diperingati tiap tahunnya melalui acara Festival Jenang Kedunggudel.
Acara ini bukan sekadar tempat mempromosikan masakan, melainkan pesta warisan budaya yang dipelihara oleh warga lokal. Oleh karena itu, jika kamu kebetulan menghadiri acara tersebut, pastikan untuk tidak melewatkan kesempatan merasakan langsung jenang legenda ini!
Kuliner khas Sukoharjo tidak hanya tentang cita rasanya saja, melainkan juga cerita, tradisi, serta kasih sayang masyarakatnya terhadap kebudayaan mereka. Mulai dari menyantap Alakatak di pagi hari di Weru sampai merasakan kesegaran Gempol Pleret saat siang hari, setiap hidangan ini memberikan pengalaman perasaan yang luar biasa.
Oleh karena itu, bila Anda berencana berkunjung ke Sukoharjo, jangan lupa untuk menyertakan kelima hidangan tersebut dalam daftar pengeksplorasian Anda. Sebab tiap gigitannya tak sekadar melengkapi rasa lapar, tetapi juga menambah warna pada petualangan Anda saat menikmati Indonesia secara sebenarnya. ***