- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
food and drink, health, health advice, health and exercise, health tipsfood and drink, health, health advice, health and exercise, health tips - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
Banyak individu ragu-ragu untuk menyantap daging kambing lantaran takut akan meningkatnya risiko beberapa gangguan kesehatan, misalnya kadar kolesterol yang melampaui batas normal, peningkatan tekanan darah, bahkan sampai masalah pada organ jantung.
Sebenarnya, pandangan tersebut belum tentu akurat. Apabila diproses serta disantap secara sesuai, daging kambing malahan menawarkan berbagai kelebihan ketimbang tipe daging lainnya.
Daging kambing memiliki kadar lemak, kalori, serta kolesterol yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging sapi atau ayam.
Di samping itu, daging kambing memiliki kadar zat besi dan kalium yang lebih tinggi, memberikan manfaat kesehatan, terlebih untuk mereka yang berisiko mengidap anemia.
Akan tetapi, agar dapat menikmati keuntungan tersebut, proses pemrosesan serta takaran mengonsumsinya masih harus menjadi perhatian.
Berikut adalah beberapa metode yang sehat untuk memasak daging kambing sehingga masih aman dimakan:
1. Pilihlah Daging Kambing yang Fresh
Pertama-tama, pilihlah daging kambing yang tetap dalam kondisi fresh. Daging tersebut akan menunjukkan warna merah terang serta tekstur yang elastis saat disentuh.
Jauhi pembelian daging bila warnanya pudar, lendirnya keluar, atau baunya tak menyenangkan, sebab hal itu mungkin menandakan daging telah mulai busuk atau terserang bakteri.
2. Pilih Potongan Daging Berkurang Lemak
Pilih potongan daging dengan kadar lemak rendah, misalnya dari area paha belakang atau has luar. Apabila ada kelebihan lemak di dalam daging, lebih baik hilangkan terlebih dahulu sebelum proses memasak dimulai.
Menekan lemak dapat mendukung pengurangan tingkat kolesterol pada produk daging kambing yang diproses.
3. Kendalikan Pemakaian Bumbu Secara Berlebihan
Daging kambing kerapkali dimasak menjadi hidangan seperti sate, gulai, ataupun nasi goreng, biasanya dengan penggunaan berbagai rempah-rempah, minyak, serta perasa tambahan.
Sebenarnya, menggunakan rempah-rempah secara berlebihan, seperti kecap manis, gula, atau penyedap rasa, dapat menambah asupan kalori dan natrium dalam tubuh. Penggunaan garam berlebih pun bisa memperbesar kemungkinan terkena tekanan darah tinggi.
4. Jauhi Penggunaan Minyak Berlebih Saat Memasak
Mengolah daging kambing menggunakan suhu tinggi, misalnya deep-fried atau gorengan dengan jumlah minyak banyak, dapat membentuk senyawa karsinogenik yang memiliki potensi untuk menyebabkan kanker.
Lebih baik menggunakan cara memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau membakar dengan sedikit minyak.
5. Gunakan Minyak Sehat
Apabila masih mau menggoreng, pakai minyak yang lebih baik untuk kesehatan seperti minyak zaitun ataupun minyak kanola, serta hindarilah pemakaian butter atau margarine yang memiliki kadar lemak jenuh tinggi.
6. Tambahkan Sayuran
Untuk menjaga asupan gizi yang seimbang, lebih baik hidangkan daging kambing bersama dengan sayur-sayuran segar ataupun direbus.
Mengonsumsi serat dari sayuran bisa membantu mengurangi kadar kolesterol serta meningkatkan kelancaran sistem pencernaan.
7. Batasi Porsi Konsumsi
Meskipun diolah dengan cara yang sehat, konsumsi daging kambing tetap harus dibatasi.
Mengonsumsi daging merah dalam jumlah berlebihan tetap berisiko memicu masalah kesehatan seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.
Dengan memperhatikan cara pengolahan dan porsinya, daging kambing tetap bisa menjadi pilihan menu yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Telusuri lebih lanjut artikel dan informasi seputar kesehatan di sini.
Google News
()
Peroleh Perangkat Tes 3 dalam 1 Elvasense (Glukosa, Kolestrol & Asam Urat)
di sini
Elvasense 3in1 Multifunction Monitoring System (EMS10) adalah alat monitoring lengkap yang dirancang khusus untuk memantau kadar GULA DARAH, KOLESTEROL dan ASAM URAT dalam satu alat.
Design yang ergonomis dan simpel memudahkan untuk dibawa kemanapun, dan sudah dilengkapi dengan lampu indikator strip dan hasil.
Tingkat akurasi telah terstandarisasi ISO EN 15197:2013.
Sudah dirancang dengan packing tunggal strip ini, memastikan kebersihan dan keterlaksanaannya secara efektif serta menggunakannya jenis Enzym GDH-FAD (Glukosa Dekhidrogenase-FAD) untuk deteksi glukosa yang merupakan teknologi paling baru dan memiliki ketepatan yang lebih tinggi.
– Tidak dipengaruhi oleh Maltosa dan Icodextrin (Gula Bukan Glukosa), menjadikannya pilihan ideal untuk pasien dengan masalah penyimpanan glisagen serta mereka yang dirawat karena kondisi gagal ginjal (dialisis permeabilitas).
– Tidak terkontaminasi udara