PELAJARAN
berharga dicetak oleh Timnas Indonesia saat berkunjung ke stadion Jepang di Osaka.
Tim nasional sepak bola Indonesia kalah dengan skor 0-6 melawan Jepang. Pertandingan grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk wilayah Asia yang mempertemukan timnas Jepang dan Indonesia diselenggarakan di Suita City Football Stadium, Osaka, pada hari Selasa (10/6).
Erick Thohir, Ketua PSSI, bersumpah akan mengoptimalkan persiapan Timnas Indonesia sebelum babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pasca dikalahkan oleh Timnas Jepang.
Erick Thohir pun mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang datang dalam jumlah ribuan dan sudah memberikan dukungan untuk Tim Nasional Indonesia di Stadion Suita City Football, entah itu berasal dari tanah air, Jepang, atau bahkan negeri-negeri lainnya.
“Kepada semua pendukung yang telah hadir dan memberikan dukungan kepada Tim Nasional Indonesia di Osaka, Jepang serta di tanah air, saya ucapkan terima kasih,” ungkap Erick Thohir melalui akun Instagram-nya, @erickthohir, pada hari Selasa (10/6).
“Kami menyiapkan tim supaya dapat menjadi lebih unggul dalam babak kualifikasi Kejuaraan Dunia 2026,” terang lelaki yang berperan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia tersebut.
Kluivert Kecewa
Pelatih tim nasional Indonesia, Patrick Kluivert merasa kecewa atas hasil laga pemain-pemainnya.
“Ini sungguh disesalkan. Meskipun tidak menjadi alasan, namun hal tersebut sangat mengecewakan,” ujar Patrick Kluivert.
Pelatih berumur 44 tahun tersebut pun turut bersedih lantaran sejumlah besar pemainnya sedang dalam kondisi cedera.
Sebelum pertandingan, Rizky Ridho terkena masalah pada otot hamstring sehingga tidak dapat berpartisipasi dalam laga melawan Jepang. Kemudian selama permainan itu sendiri, Kevin Diks mengalami cidera dan diganti oleh Yakob Sayuri.
Lebih parahnya lagi, Yakob Sayuri mengalami cidera dan digantikan oleh Marselino Ferdinan.
“Para atlet terluka dan saya perlu membuat beberapa pergantian,” jelas Patrick Kluivert.
Sebagai seorang pelatih, dia pasti tidak menginginkan rasa pahit itu.
Rencana yang telah dipersiapkannya menjadi percuma akibat jumlah pemain yang mengalami cedera.
“Tapi ini adalah sepak bola karena ada perubahan yang tidak terduga. Saya udah perhitungkan ini dan sekarang terjadi,” ucap Patrick Kluivert.
Kegagalan yang menyakitkan tersebut memberikan pengajaran penting bagi tim nasional Indonesia di masa mendatang.
Lebih lanjut, tim nasional sepak bola Garuda akan berlaga di Babak Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang diselenggarakan bulan Oktober nanti.
Sisanya ada dua tiket menuju Piala Dunia 2026 dari putaran itu. Pasukan nasional Indonesia perlu berupaya sebaik mungkin untuk memperolehnya.
“Yang bisa saya sampaikan adalah kita perlu mengambil pelajaran dari kekalahan berarti ini.” “Meskipun sedih, namun kita harus siap untuk babak Selanjutan Keempat. Hal utama saat ini ialah saya harus menganalisis hasil pertandingan tersebut. Kita semua harus saling belajar serta menyiapkan diri untuk pertarungan mendatang,” demikian penjelasan Patrick Kluivert.
Tampil Agresif
Jepang unggul dengan skor telak 6-0 melawan Tim Nasional Indonesia karena kontribusi gol dari Daichi Kamada (15′, 45+6′), Takefusa Kubo (19′), Ryoya Morishita (55′), Shuto Machino (58′), serta Mao Hosoya (80′).
Sejak permulaan laga, Jepang benar-benar bermain dengan gaya ofensif. Kiblat lapangan lebih sering mengontrol bola selama sepuluh menit pembukaan pertandingan tersebut.
Jepang memperoleh kesempatan pertamanya lewat tendangan kepala Shuto Machino yang diterimanya dari umpan Junnosuke Suzuki di menit ke-11. Akan tetapi, gol tidak lahir karena sepakannya masih melebar.
Setelah itu, tim nasional Indonesia berada di posisi yang tidak menguntungkan dengan skor 0-1 melawan Jepang setelah Daichi Kamada berhasil mencetak gol tenduan pada menit kelima belas. Gol tersebut terjadi karena suksesnya Kamada sundulkan bola yang dilepaskan oleh Shunsuke Mito dari sebelah kiri serangan.
Sundulan dari Kamada sebenarnya masih dapat ditangkap oleh penjaga gawang Tim Nasional Indonesia, Emil Audero.
Akan tetapi, bola bundar itu terus bergerak dan melewati garis gawang Tim Nasional Indonesia. Di menit ke-19, Jepang memperlebar unggulannya lewat gol dari Takefusa Kubo.
Gol dimulai dengan serangan Kubo di sebelah kiri lapangan. Tembakan kaki kirinya berhasil ditahan oleh Emil Audero. Namun, Kubo mampu mengambil lagi kendali atas bola yang rebound tersebut.
Pemain Real Sociedad kemudian melakukan tendangan dengan kakinya yang kanan dan tidak dapat ditangkap oleh Audero atau Justin Hubner, yang berusaha untuk mencegahnya tepat di depan gawang.
Gol di ruang kubo dikonfirmasi setelah wasit dari Korea Selatan bernama Kim Jeong-hyeok memeriksa ulang dengan menggunakan sistem VAR (Video Assistant Referee) terkait adanya tuduhan offsides.
Di menit ke-25, Kevin Diks terpaksa meninggalkan lapangan akibat cideranya dan tidak dapat meneruskan permainan. Selanjutnya, ia diganti oleh Yakob Sayuri.
Jepang hampir berhasil mencetak gol ketiganya jika tendangan Shunsuke Mito di menit ke-28 tidak dapat diblokir oleh Emil Audero.
Di menit ke-39, Jakub Sayuri yang baru dimasukkan harus dibawa keluar menggunakan tandu akibap cederanya. Dia jatuh setelah berduel udara dengan Ayumu Seko dan Justin Hubner.
Pelatih Tim Nasional Indonesia, Patrick Kluivert, juga menurunkan Marselino Ferdinand sebagai penggantinya Yakob Sayuri di lapangan. Hanya beberapa saat lagi yang membuat gol kedua tak jadi menjadi gol ketiga bagi tim Jepang berkat tendangan keras Takefusa Kubo pada detik ke-44.
Jaring timnas Indonesia aman karena usaha Kubo tersebut masih sedikit condong ke arah kiri. Setelahnya, Jepang mengakhiri paruh pertama dengan kedudukan unggul 3-0 melalui tendangan lob Daichi Kamada yang melewati massa bek Tim Garuda dalam zona penalti 16 yard.
Masih Dominan
Selama istirahat, Kluivert melakukan perubahan dalam timnya. Dia menurunkan Ricky Kambuaya sebagai pengganti Beckham Putra. Di sisi lain, Hajime Moriyasu mencabut keputusan dengan mengeluarkan Daichi Kamada dan membawa masuk Keito Nakamura. Jepang tetap mendominasi di paruh waktu berikutnya.
Wasit memvalidasi gol itu setelah melihat kembali dengan menggunakan teknologi VAR. Tiga menit kemudian, Shuto Machino masuk lapangan untuk menjadi eksekutor selanjutnya. Dia berhasil menerima umpan sundulan dari Takefusa Kubo di menit kelima delapan dan membawa Jepang unggul 5-0.
Di menit ke-65, hampir-hampir Jepang berhasil membuat gol kelima jika tidak karena penyelamatan luar biasa dari Audero. Dia memperlihatkan kelihaian dengan menghalau tendangan keras Kaishu Sano.
Pemain asal Jepang tersebut berhasil mengarahkan bola yang dipantulkan menggunakan kepalanya. Namun, kesempatan keduanya dari Sano pun dapat diraih oleh Audero melalui tindakannya dengan tangannya.
Jepang semakin sulit untuk ditembus setelah mereka menghasilkan gol ke enam lewat tendangan Mao Hosoyo. Gol itu dimulai dengan pergerakan cepat Kota Tawaratsumida di sisi kiri serangan.
Opera Silang Tawarasumi tidak dapat diblokir sepenuhnya oleh lini belakang timnas Indonesia. Oleh karena itu, Hosoya hanya perlu menggiring bola dan menembakkannya ke gawang Indonesia.
Gol dari Hosoya menjamin kemenangan 6-0 bagi tim nasional Jepang atas Indonesia.
(Kompas.com/bolasport.com)