- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, government regulations, local news, news, social welfaregovernment, government regulations, local news, news, social welfare - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
Priangan Insider –
Berita bagus untuk Anda dan keluarga yang terdaftar sebagai penerima bantuan! Pemerintah baru saja mengonfirmasi bahwa program beras sosial akan diluncurkan lagi pada akhir Juni 2025. Lebih mengejutkannya, jumlahnya cukup besar yaitu sebanyak 20 kilogram beras yang akan diantar dalam satu kali pengiriman. Keren, ya?
Siapa yang Dapat?
Sasarannya sangat jelas: 18,3 juta Kepala Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari lapisan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, terutama mereka yang termasuk dalam desil 1 hingga 7 (yakni kelompok yang paling rawan secara finansial). Oleh karena itu, jika Anda merupakan bagian darinya, persiapkan diri untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari RT/RW atau aparatur setempat.
20 Kg Beras, Sekaligus!
Umumnya program bantuan sosial diberikan setiap bulan, benarkan? Namun pada kesempatan kali ini berbeda. Pemerintah memutuskan untuk memberikan langsung jatah beras untuk bulan Juni dan Juli 2025 secara bersamaan — sehingga setiap rumah tangga akan menerima 20 kg beras di akhir bulan Juni. Jadi tidak perlu repot mengambil berkali-kali.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya distribusi, serta membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan dasarnya dengan lebih cepat ketika harga barang keperluan pokok semakin melambung.
Duitnya dari Mana?
Santuy saja, sudah ada anggarannya nih. Pemerintah menyediakan dana kurang lebih 4,9 triliun rupiah khusus untuk proyek ini. Dana tersebut mencakup pembelian beras, proses distribusi, dan juga pemantauan. Seluruh jumlah uang itu menjadi bagian dari paket stimulan sosial tahun ini dengan total mendekati 12 triliun rupiah. Oleh karena itu, ini bukanlah kebijakan spontan melainkan telah dipersiapkan secara matang.
Wilayah Mana yang Didahulukan?
Wilayah pertama yang menerima bantuan adalah mereka yang lokasinya sulit dijangkau seperti daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan), khususnya di bagian timur Indonesia. Karena proses pendistribusionya membutuhkan banyak waktu dan tenaga ekstra, maka perlu dimulai dari awal agar dapat selesai sesuai dengan tenggat waktunya.
Sasaran utamanya adalah menyelesaikan seluruh distribusi paling telat pada akhir Juni 2025. Meskipun jadwalnya cukup padat, namun Bulog sudah siap menghadapi tantangan ini.
Pantauan Keketat, Informasi Tidak Asal-Asalan
Zaman sekarang, bansos gak bisa asal kasih. Pemerintah pakai data by name by address dari sistem DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) biar gak ada yang salah sasaran. Terus ada juga pengawasan dari Satgas Pangan Polri, BPS, BPKP, dan lembaga lainnya. Intinya, program ini dipantau ketat dari pusat sampai daerah.
Stok Beras Aman? Banget
Santai saja tentang masalah stoknya. Bulog memiliki cadangan berlebih sebanyak lebih dari 4 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Bahkan hingga tahun 2025, sudah ada 80 persennya yang terkumpul dengan baik. Sehingga Anda tidak perlu cemas mengenai mutu maupun kuantitasnya.
Jadi Bagaimana Caranya Untuk Mengecek Apakah Saya Mendapatkan Atau Tidak?
Umumnya, RT, RW, atau pihak desa/kelurahan yang akan mengumumkan daftar penerima manfaat tersebut. Namun, Anda juga dapat memeriksa melalui aplikasi semacam Cek Bansos Kemensos. Pastikan data Anda sudah benar terdaftar dalam sistem, oke?
Jangan Lewatkan dan Siap-siapsih Menerimanya
Program bantuan beras ini melebihi sekadar dukungan untuk kebutuhan makan saja. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah berada di sisi rakyat yang kurang mampu. Melalui penyaluran 20 kilogram beras setiap kelompok penerima manfaat, tujuan program dapat dicapai dengan efisien serta adanya pengawasan yang ketat, sehingga bantuan sosial tahun 2025 ini pantas mendapat acungan jempol.
Untuk Anda yang memenuhi syarat, periksa datanya dan persiapkan diri untuk menerima beras pada akhir bulan Juni. Jangan lupa sampaikan informasinya kepada tetangga agar tidak ada yang terlewat.
Jika Anda ingin versi cerita untuk podcast, video singkat, atau posting media sosial, cukup katakan saja. (***)