- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
health, health advice, health risks, health tips, medical conditions and diseaseshealth, health advice, health risks, health tips, medical conditions and diseases - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
KELENJAR
Getah bening merupakan komponen utama pada jaringan limfatik yang bertugas untuk memerangi infeksi serta gangguan kesehatan.
Pembesaran kelenjar getah bening, yang juga dikenal sebagai limfadenopati, umumnya menunjukkan bahwa tubuh tengah berjuang melawan suatu infeksi atau gangguan kesehatan lain.
Mempelajari elemen-elemen berisiko untuk pengembungan kelenjar getah bening bisa mendukung tindakan preventif serta perawatan yang sesuai.
pafiprovinsibali.org
Tanda-Tanda Pengembangan Kelenjar Limfe yang Membesar
Gejala pembesaran kelenjar limfe bisa berbeda-beda tergantung pada faktor pencetus dan posisi kelenjar yang ikut serta. Sejumlah tanda-tanda lazim mencakup:
Tumor Dapat Dirasakan: Adanya tonjolan pada area leher, ketiak, atau pangkal paha yang bisa berkesan lembut atau keras saat disentuh.
Sakit pada Kelenjar: Kelenjar yang membengkak bisa menimbulkan rasa sakit ketika ditepuk atau disentuh, khususnya apabila dipicu oleh infeksi.
Panaskan dan Keluarkan Keringat Malam: Mengalami demam persisten serta mengeluarkan keringat pada malam hari tanpa melakukan kegiatan fisik ekstrem.
Penurunan Berat Badan: Mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa ada penyebab yang terlihat.
Kekurangan Energi: Mengalami rasa letih atau lesu secara berkelanjutan walaupun telah mendapatkan waktu istirahat yang memadai.
Tanda-tanda Lainnya: Batuk, flu, nyeri di area tenggorokan, kesulitan bernapas, ruam pada kulit, ataupun pusing juga bisa terjadi.
Apabila pembesaran kelenjar limfe melebihi dua pekan, bertambah ukurannya secara pesat, atau didampingi oleh tanda-tanda tidak biasa lainnya, hendaklah berkonsultasilah ke profesional medis guna pemeriksaan tambahan.
Berikut ini adalah uraian tentang ragam kelenjar getah bening di dalam tubuh manusia, yang menjadi komponen utama dari jaringan limfatik serta bertanggung jawab atas perlindungan sistem imun kita:
Macam-Macam Kelenjar Limfa Menurut Letaknya
– Kelenjar Getah Bening di Area Leher (Servikal)
Berada di sepanjang sisi leher, entah itu di bagian depan atau belakang, terdapat otot bernama sternokleidomastoid.
Bertugas menapis cairan limfe yang berasal dari kepala dan leher.
Bengkak di daerah tersebut biasanya berhubungan dengan adanya infeksi saluran pernapasan bagian atas.
– Kelenjar Getah Bening di Area Aksila (Ketiak)
Berada di bawah lengan dan terbagi menjadi berbagai grup, seperti lateral, medial, serta posterior.
Mengekstrak limbah cair dari lengan, payudara, serta area atas dada. Ini penting untuk mendeteksikan secara awal kanker payudara.
– Kelenjar Getah Bening Di Area Inguinal (Daerah Pangkal Paha)
Berada di lipatan paha dan memiliki dua bagian yaitu kelenjar superfisial dan profund.
Mengekstrak limbah cair dari kaki, organ reproduksi, serta area panggul bawah.
Bengkak bisa muncul karena adanya infeksi di kaki atau penyakit menular sexually.
– Kelenjar Getah Bening Mediastinum (Dada Bagian Tengah)
Berposisi di antara paru-paru, di dalam ruang dada.
Mengekstrak limbah cair dari paru-paru, jantung, serta komponen di sekelilingnya.
Perbesarannya ini biasanya berhubungan dengan gangguan pada paru-paru atau kanker.
– Kelenjar Getah Bening di Daerah Perut
Berada di dalam rongga perut, terdapat di dekat aorta serta vena cava inferior. Berfungsi menyaring limbah dari berbagai organ internal perut seperti lambung, usus, hati, dan limpa.
Pembengkakan kelenjar tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan atau kanker.
Fungsi Utama Kelenjar Limfe
Memurnikan limfa: Menyingkirkan bakteri, sel-sel tidak normal, serta butir-asing dari cairan limfatik.
Pembuatan limfosit: Menciptakan sel darah putih vital bagi respons kekebalan tubuh.
Pengenalan dan tanggapan terhadap penyakit menular: Mendukung tubuh dalam pengenalannya serta pencegahan infeksi.
Faktor Resiko Pengembangan Bengkak pada Kelenjar Limfe
1. Usia
Dengan berjalannya waktu, daya tahan tubuh bisa menurun, yang menyebabkan peningkatan kemungkinan terkena infeksi serta pembesaran kelenjar getah bening. Sementara itu, anak-anak pun rawan sebab sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang.
2. Perilaku Berisiko Tinggi
Habit seperti berhubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan mengonsumsi narkoba ilegal bisa memperbesar kemungkinan terserang penyakit seperti HIV atau infeksi kelamin lainnya, hal ini mampu menderek peningkatan peradangan pada kelenjar limfe.
3. Kekuatan Sistem Imun yang Rendah
Beberapa kondisi medis seperti HIV/AIDS, konsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan, atau gangguan autoimun bisa mengurangi daya tahan tubuh. Hal ini kemudian menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terserang infeksi serta timbulnya peradangan pada kelenjar getah bening.
4. Penularan Virus dan Bakteri
Beberapa jenis infeksi seperti pilek, mononukleosis, tuberculosis, serta infeksi pada rongga hidung dan tenggorokan bisa mengakibatkan pembesaran kelenjar limfe sebagaimana sistem kekebalan tubuh merespons ancaman penyakit tersebut.
5. Penyakit Autoimun
Penyakit seperti lupus dan artritis reumatoide bisa memicu inflamasi jangka panjang, meliputi kelenjar getah bening, sebagian dari respon kekebalan tubuh yang tidak normal.
6. Kanker
Beberapa tipe kanker, misalnya limfoma serta leukemia, bisa mengakibatkan pengembungan pada kelenjar getah bening. Penyakit ini mungkin akan menjalar menuju kelenjar tersebut atau justru timbul di dalamnya.
5 Pengobatan Efektif Untuk Menangani Pembesaran Kelenjar Limfe
Terapi untuk memperkecil ukuran kelenjar getah bening bergantung pada faktor pencetusnya. Di bawah ini adalah kelima jenis obat yang sering kali dipakai:
1. Antibiotik
Digunakan untuk menangani peradangan pada kelenjar getah bening akibat infeksi bakteri, misalnya abses atau limfadenitis. Tipe antibiotik yang diberikan akan diatur sesuai dengan tipe bakteri pengganggu tersebut.
2. Antivirus
Untuk membantu mengurangi pembengkakan akibat infeksi virus seperti cytomegalovirus (CMV), mononukleosis, atau HIV, dokter mungkin akan memberikan obat antiviral yang tepat.
3. Antiparasit
Infeksi oleh parasit semacam filariasis bisa menimbulkan pembesaran pada kelenjar limfe. Penggunaan obat anti-parasit seperti albendazole serta diethylcarbamazine biasanya diresepkan untuk mengatasinya.
4. Obat Antituberkulosis
Apabila pembengkakannya diakibatkan oleh tuberculosis, maka perlu dilakukan terapi menggunakan rejimen obat-obatan anti-tuberculosis seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamida, serta etambutol.
5. Kortikosteroid
Kortikosteroid bisa diberikan untuk masalah bengkak akibat penyakit autoimun guna menahan respons kekebalan tubuh serta meminimalisir inflamasi.
Bengkaknya kelenjar limfe bisa dipicu oleh banyak hal, di antaranya adalah infeksi, penyakit autoimun, serta kanker. Untuk mendapatkan diagnosa dan perawatan yang akurat, sangatlah diperlukan pemahaman tentang pemicu-pemicunya dan tanda-tanda pendampingnya. Bila Anda merasakan adanya bengkak pada kelenjar limfe yang tak juga sembuh lama-lama ataupun muncul bersama dengan gejala-gejala lain misalkan panas tubuh tinggi atau turunnya bobot badan tanpa sebab jelas, ada baiknya berkonsultasi kepada tenaga medis.