Viral di Bantargebang Bekasi: Warga Miskin Diminta Bayar Rp15 Ribu untuk Mendapatkan Daging Kurban

PR BEKASI

– Seharusnya hari raya Idul Adha kali ini menjadi kesempatan untuk berbagi dan bersatu dalam masyarakat bagi semua orang Muslim, namun malah citranya rusak karena insiden yang tersebar luas melalui media sosial. Video tertentu memperlihatkan proses distribusi daging qurban di daerah Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, tempat disangka ada pemungutan uang senilai Rp15.000 setiap tasnya.

Peristiwa tersebut menimbulkan amarah di kalangan publik sebab mereka yang dimintakan untuk membayar adalah orang-orang dengan kondisi ekonomi terbatas, misalnya petugas pengumpul sampah dan penduduk berkantong tipis. Sementara itu, sesuai prinsip-prinsip ibadah qurban, kelompok ini semestinyalah yang harus diprioritaskan sebagai penerima manfaat tanpa perlu mengeluarkan biaya apapun.

Dalam video yang beredar luas di berbagai platform digital, tampak warga mengantri demi mendapatkan jatah daging kurban. Namun, mereka disebut-sebut tidak bisa menerima bagian kecuali jika membayar uang administrasi sebesar Rp15 ribu. Praktik ini pun menimbulkan pertanyaan besar dari publik: apakah keikhlasan berkurban kini telah bergeser menjadi transaksi?

Video itu dengan cepat memicu beragam tanggapan pedas dari publik. Beberapa mengkritik perbuatan tersebut karena dianggap mencerminkan ketidakadilan sosial dan ada juga yang melabelinya sebagai penistaan atas prinsip-prinsip kepercayaan agama. Netizen pun mendesak pihak penyelenggara ibadah qurban serta pejabat kelurahan untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Sampai berita ini disusun, tidak ada pernyataan resmi dari komite qurban atau petugas pemerintah setempat. ***