- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, higher education, news, politics, public educationeducation, higher education, news, politics, public education - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Kediri
– Nur Ahmad Misbakhul Munir, seorang siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kediri, sukses memasuki Universitas Al-Azhar di Kairo setelah lulus dalam proses seleksinya. Ini adalah salah satu institusi pendidikan Islam terkemuka dan tertua di seluruh dunia. Penerimaan tersebut didapatnya lewat jalan resmi yang disediakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain itu, dia juga merupakan satu-satunya wakil dari wilayah Kediri yang berhasil meraih prestasi ini pada tahun ini.
Munir, yang dilahirkan tahun 2007 dan berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, menyatakan telah membentuk hasrat kuat untuk menuntut ilmu di Al-Azhar sejak masih berada di kelas 11. Pengaruh pendidikan pesantren yang dia ikuti sejak muda semakin memperkokoh niatnya untuk lebih dalam lagi meraih pengetahuan tentang agama di tempat aslinya.
“Munir mengatakan bahwa dia berkeinginan untuk menuntut ilmu agama secara langsung dari sumber aslinya. Menurutnya, Al-Azhar merupakan lokasi ideal bagi siapa saja yang ingin mendalami pengetahuan keagamaan,” ketika dijumpai pada hari Rabu (4/6/2025).
Proses penerimaan mahasiswa baru di Universitas Al-Azhar yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI bukanlah hal yang sederhana. Seleksinya mencakup tiga tahapan utama. Tahap awal merupakan Tes Berbasis Komputer (CBT), yang akan berlangsung serempak pada tanggal 17 Mei 2025 di seluruh wilayah Indonesia, bersama-sama dengan partisipasi sebanyak 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Munir ambil bagian dalam tes ini dari Kota Kediri dan dinyatakan lulus untuk melangkah menuju tahap berikutnya.
Fase kedua meliputi wawancara mendalam yang diselenggarakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tanggal 20 Mei 2025, dengan keterlibatan sekitar 85 orang peserta.
Tahapan ketiga adalah sesi wawancara online langsung bersama tim pilihan dari Kairo lewat platform Zoom, diadakan tanggal 3 Juni 2025.
“Saya telah memulai persiapan untuk ujiannya sejak kelas 11, termasuk belajar dari soal-soal tahun-tahun sebelumnya, menghapalkan kosakata Bahasa Arab, serta berlatih berbicara dengan pemilik bahasa native. Sehingga ketika tiba waktu ujian, saya merasa cukup terpersiapkan,” ungkapnya.
Agar bisa lebih berkonsentrasi pada studi, dia pernah menetap di rumah seorang guru-nya yang ada di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan. Hal ini dilakukan untuk terbebas dari kegiatan harian seperti bermain futsal ataupun video games.
Di samping itu, Munir pun mengikuti puasa Daud sebagai wujud ibadah, guna meredam emosi dan memfokuskan pemikiran saat tahap persiapan tersebut.
“Rekan-rekan kos pun sangat membantu. Ketika aku merasa mau menyerah, mereka selalu menyemangatiku,” jelas Munir.
dukungan dari keluarga serta institusi pendidikan sangatlah penting. Awalnya mungkin tak mengira, namun kedua orangtua Munir sekarang merasakan kebanggan dan rasa syukur akan pencapaian putra mereka. Sementara itu, pihak sekolah ikut menyumbangkan perhatian dan arahan, terlebih para guru yang merupakan mantan mahasiswa Universitas Al-Azhar telah membagikan cerita hidup dan semangat kepada siswa-siswanya.
Setelah lulus seleksi, Munir akan menjalani program persiapan bahasa di Darul Lughah, Markaz Tatwir, yang menjadi salah satu prasyarannya sebelum memulai pendidikan resmi dalam bidang Ushuluddin di Universitas Al-Azhar. Rencananya keberangkatannya tidak akan lebih awal dari November 2025.
Jamiludin, kepala MAN 3 Kediri, mengekspresikan penghargaan atas prestasi Munir yang dianggap menjadi titik penting dalam sejarah sekolah tersebut.
“Achievement ini sangat mengagumkan. Ini menunjukkan bahwa siswa MAN 3 Kediri mampu berkompetisi di level global. Mudah-mudahan hal ini dapat memotivasi siswa-siswa lain untuk tetap bercita-cita setinggi-tingginya,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa sekolah tersebut akan terus menguatkan program bimbingannya guna mendorong semakin banyak murid yang dapat masuk ke universitas-universitas bergengsi internasional layaknya Universitas Al-Azhar.
Peroleh berita lebih lanjut di Google News dengan mengklik:
Tribun Jatim Timur
Gabung ke grup WhatsApp, ketuk:
Tribun Jatim Timur
(Isya Anshori/TribunJatimTimur.com)