- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, indonesia, journalism, news, politicsculture, indonesia, journalism, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
2
Laporan jurnalis oleh Jaenal Abidin
, KABUPATEN TASIKMALAYA
– Tokoh senior Partai Golkar Tasikmalaya, Iwan SaputrA, mengungkapkan rasa kesedihan karena merindukan seorang teman dekat yang telah dikenal selama lebih dari dua puluh tahun.
Ia mengatakan demikian setelah berkunjung ke rumah Ajengan Mimih Haeruman di Kampung Jojok, Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya pada hari Minggu (8/6/2025), menurut Iwan Saputra.
Menurut Iwan Saputra saat diwawancara oleh reporter pada hari Minggu, 8 Juni 2025, Ajengan Mimih telah menjadi teman dekat selama lebih dari dua puluh tahun dan dia sangat rendah hati.
Iwan pun menyaksikan bahwa orang yang telah meninggal dikenal sebagai figur dengan idealis tinggi serta menjadi pemimpin gerakan yang amat dipuja oleh masyarakat dan paraaktivis.
“Dengan kemudahannya, ketulusannya namun tetap bertanggung jawab, orang yang berani serta kami merindukan figur seperti beliau yang sekarang sangat dinantikan oleh publik,” kata Iwan.
Ivan juga menginginkan agar seseorang melanjutkan pekerjaannya karena dia memiliki sebuah pondok pesantren di daerah Mangunreja, Tasikmalaya.
“Kami terus melanjutkan pertempuran dan gerakan ini, termasuk dengan adanya pondok pesantren untuk menyebarkan dakwah Islam serta mendidik masyarakat para santri di sini,” kata pria tersebut, yang sebelumnya merupakan salah satu pasangan calon Bupati nomor urut 01 dalam Pemilihan Ulang Tasikmalaya.
Dia juga mempunyai peran serta dalam membawa pulang orang tersebut yang telah terbukti bertanggung jawab dan populer di mata publik.
“Jelas kita punya kewajiban untuk melanjutkan pesantREN hingga dapat berlanjut dengan baik,” jelas Iwan.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Kepala Pondok Pesantren Padepokan Santri Manuk Heulang Ajeng Mimih Haeruman telah wafat setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya pada hari Minggu, 8 Juni 2025.
Almarhum sebelumnya dirawat selama satu malam di RS SMC pada hari Jumat pagi dan kemudian dirujuk ke RS Jantung di Kota Tasikmalaya.
Almarhum bahkan pernah membimbing khutbah kedua dalam shalat Id di Masjid Jami’ Ajeng Ma’sum sebelum mendapatkan pengobatan dan akhirnya meninggal di rumah sakit tersebut.
Berdasarkan laporan dari seorang jurnalis, tampak bahwa Wakil Bupati Tasikmalaya ASEP SOPARI AL-AYUBI beserta timnya sedang melakukan kunjungan duka ke kediaman Ajengan MIMIH HAERUMON.
Pemimpin pesantren Cipasung juga turut serta tiba untuk menghibur keluarga melalui Kapolres Tasikmalaya, menyampaikandukacita kepada orang yang disegani dan peduli terhadap semua orang, bahkan aktif dalam gerakan memperjuangkan hak-hak warganya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi, saat takziah ke kediaman almarhum Ajengan Mimih, mengucapakan bela sungkawa atas meninggalnya pimpinan padepokan santri Manuk Heulang yang meninggal hari ini Minggu (8/6/2025).
“Sebagai perwakilan dari diri sendiri dan pemerintahan setempat, saya menyampaikan ucapan bela sungkawa atas wafatnya Almarhum Ajengan Mimih Haeruman. Semoga amal ibadahnya diterima, keimanan dan kesalehan agamanya disyahkan di kuburannya, serta dosanya dapat dilapangkan oleh Allah,” ungkap Asep saat berbincang dengan para jurnalis seusai melakukan ziarah ke rumah Almarhum Ajengan Mimih Haeruman.
Asep menyatakan semoga keluarga yang ditinggalakan akan mendapatkan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi pulangnya almarhum.
Asep menambahkan, ‘Kita semua tentu akan pergi dari dunia ini,’.
Saat dikonfrontasi dengan Ajengan Mimih, Asep berkata bahwa dia melihat figur tersebut sebagai kawan dekat dan sahabat meskipun mereka memiliki pandangan politik yang berlainan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
“Ya, orang itu dianggap sebagai sahabat oleh saya, dia adalah seorang ulama, guru serta teman dalam perspektif politik dan pengamat pemerintahan,” ungkap Asep. (*)