- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
food and drink, food culture, food preparation, food safety, healthfood and drink, food culture, food preparation, food safety, health - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
WARTA PONTIANAK
– Perayaan Idul Adha yang melibatkan penyembelihan hewan qurban memberikan keberkahan kepada warga sekitar dengan adanya kesempatan untuk memperoleh daging kurban, bisa dari sapi ataupun kambing.
Proses pengolahan daging itu perlu dijalankan dengan benar supaya masih aman untuk dimakan. Caranya bagaimana?
Dr dr Bayu Wahyudi, wakil ketua LK MUI, menjelaskan empat metode pemrosesan daging qurban supaya masih dapat dikonsumsi dengan selamat.
Dokter Bayu menjelaskan bahwa langkah awalnya adalah memastikan ternak kurban dalam keadaan sehat, tanpa cacat serta terbebas dari penyakit berbahaya sebelum proses pengurbannya dilakukan. Selanjutnya, gunakan area untuk penyembelihan yang sudah steril dengan sistem pembuangan air limbah yang baik.
Kedua, ketika melakukan pemotongan gunakan pisau yang tajam dan sudah dibersihkan secara steriler, sambil menjaga agar tidak menyentuh daging dengan tangan yang kotor.
” Pisahkan perkakas potong daging dari peralatan yang dipakai untuk membersihkan usus atau darah (untuk mencegah kontaminasi cross-contamination),” jelas Dokter Bayu.
Ketiga, sesudah dipotong, bilas daging menggunakan air bersih yang mengalir, dan hindari merendamnya terlalu lama. Menurut dia, daging sebaiknya disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup, bukannya kantong plastik hitam (yang memiliki zat-zat kimia berbahaya).
Apabila belum diolah, simpan daging pada suhu kamar. Jika masih kurang dari dua jam sebelum memasaknya, penyimpanan pada suhu kamar tetap dapat dilakukan.
Bila hanya dalam waktu 1-2 hari sebelum dimasak, makanan tersebut harus disimpan di kulkas pada suhu 4°C. Namun, apabila akan dimasak setelah tiga bulan penyimpanan, perlu disimpan di freezer dengan temperatur -18°C.
Keempat, ketika sedang memasak, daging perlu diolah sampai sepenuhnya masak dengan temperatur dalam setidaknya 70°C.
“Lebih baik menghindari proses memasak yang menggunakan terlalu banyak minyak atau santan,” tegasnya.