- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, environmental disasters, indonesia, local news, newsbusiness, environmental disasters, indonesia, local news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
KALTENG POS
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim bahwa operasi pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Bagian Barat Laut, tidak membawa dampak negatif terhadap ekosistem sekitar. Pernyataan tersebut diberikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Dirjen Minerba) dari Kementerian ESDM, Tri Winarno, setelah ia melaksanakan pemeriksaan udara serta memastikan kondisi lokasi secara fisik.
“Melihat dari posisi tertinggi, terlihat jelas tak ada penumpukan sedimen di daerah pantai tersebut. Oleh karena itu, secara umum, pertambangan ini sesungguhnya tidak menimbulkan masalah,” kata Tri Winarno melalui pernyataan resmi pada hari Minggu, 8 Juni 2025.
ESDM Ganti Pengawas Tambang demi Penilaian Kebijakan Pertambangan Nikel di Raja Ampat
Walaupun tak ditemukannya proses sedimen, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengirimkan tim Inspektur Tambang untuk melaksanakan penilaian komprehensif pada beberapa WIUP yang berada di wilayah kabupaten Raja Ampat. Penilaian tersebut nantinya akan digunakan sebagai landasan dalam memberikan saran kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
“Secara keseluruhan, aktivitas reklamasi di tempat ini cukup baik. Namun, kami masih perlu mengevaluasi melalui laporan formal yang dikeluarkan oleh Inspektur Pertambangan. Temuan tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam mengambil tindakan berikutnya,” terangkan Tri.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bakal Memeriksa Secara Langsung Penambangan Nikel di Pulau Gag
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berencana mengunjungi secara langsung tempat pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat guna melakukan pemeriksaan yang obyektif. Tindakan ini dilakukan sebagai respons atas perhatian masyarakat tentang kegiatan tambang tersebut.
“Saya pribadi akan pergi ke lokasi, yaitu Pulau Gag. Saya berencana untuk mengunjungi tempat tersebut secara langsung supaya evaluasi kami bersifat obyektif,” ungkap Bahlil terhadap jurnalis beberapa hari yang lalu.
Bahlil pun menyebut bahwa PT Gag Nikel, perusahaan cabang dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), sudah memiliki ijin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM. Meski demikian, IUP itu diberikan sebelum ia menjadi menteri.
“Saat IUP tersebut diberikan, saya masih menjabat sebagai Ketua Umum BPP HIPMI dan belum menjadi bagian dari Kabinet,” jelas Bahlil.