- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
european football, football clubs, indonesia, soccer, sportseuropean football, football clubs, indonesia, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
– Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, marah besar setelah para pemainnya hanya mampu meraih kemenangan sempit melawan tim yang berada di peringkat ke-173 dunia.
Dalam tahap selanjutnya dari Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk wilayah Eropa, tim nasional Inggris berhasil mengalahkan tuan rumah Andorra dengan skor tipis 1-0 pada hari Sabtu (7/6/2025) malam waktu Indonesia Barat.
Dalam pertandingan yang berlangsung di RCDE Stadium tersebut, gol kemenangan The Three Lions berhasil dicetak oleh Harry Kane.
Gol yang memastikan kemenangan tim Inggris hanya tercipta di awal babak kedua, yaitu pada menit kelima puluh.
Sebenarnya, mereka mendominasi pertandingan dengan kontrol 83 persen bola dan melakukan 20 kali tendangan.
Sayangnya, kendati memiliki pengaruh besar, hal tersebut tidak berhasil menambah jumlah gol sang juara Piala Dunia 1966 itu.
Sungguh tidak heran performa buruk Inggris membuat Tuchel marah.
Pelatih dari Jerman tersebut mengatakan tidak suka dengan perilaku para pemainnya selama pertandingan.
Sebaliknya, mantan pelatih Chelsea tersebut menilai para pemainnya kurang serius dalam menghadapi Andorra.
“Sikap kita tidak saya sukai, terutama cara kita menyelesaikan permainan,” ungkap Thomas Tuchel yang dikutip oleh The Times.
Saya senang dengan cara kita memulai, khususnya 25 menit awal, tapi saya kurang menyukai performa kita di 25 hingga 30 menit terakhir.
“Saya rasa kita tidak cukup serius dan termotivasi seperti yang diperlukan untuk babak kualifikasi Piala Dunia,” ujarnya dengan tegas.
Akibat performa yang tidak memuaskan tersebut, tim nasional Inggris menerima kritik keras dari para pendukungnya.
Menurut Tuchel, teriakkan itu adalah sesuatu yang biasa karena mencerminkan ketidakpuasan para pendukung.
Pelatih berumur 51 tahun tersebut selanjutnya mengapresiasi dukungan para pendukungnya yang telah berkunjing jauh ke Andorra.
“Sorak tersebut bukanlah masalah. Pertama, dukungan mereka sangat fantastis dan hampir mustahil untuk dipercaya,” katanya.
Dukungan itu menghasilkan atmosfer luar biasa untuk pertandingan semacam ini.
“Saat aku keluar, aku langsung merasa termotivasi, mereka menciptakan atmosfer yang luar biasa,” tutupnya.
Informasinya adalah bahwa kemenangan melawan Andorra telah menempatkan Timnas Inggris di posisi aman di puncak tabel grup K.
Dalam tiga laga yang dijalaninya, The Three Lions berhasil mencapai tiga kali menang dan mengumpulkan sembilan angka.
Untuk Thomas Tuchel, mengalahkan Andorra merupakan pencapaian positif bagi dirinya.
Ternyata, ini merupakan kemenangan ketiganya dalam tiga pertandingan perdana sang mantan pelatih Bayern Munich di tanah Inggris.
Lebih mengagumkan lagi, dalam tiga pertandingan perdana timnya itu, para pemainnya belum sekalipun kemasukan gol.