- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, local news, news, politics, politics and governmentgovernment, local news, news, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan tegas bahwa pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Jabar dituntut untuk memberikan performa lebih dari standarnya. Dia mendorong seluruh PNS agar tidak semata-mata melaksanakan tanggung jawab secara minimal ataupun fokus pada upah dan bonusnya saja, tetapi juga sungguh-sungguh berperan dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.
“Jangan hanya jadi ASN untuk dapat gaji dan TPP, terlalu sederhana. Kalau hanya kerja buat pendapatan, sehebat-hebatnya Anda, paling biasa-biasa saja,” ujar Herman dalam pelantikan ASN baru-baru ini yang dikutip dari Instagramnya, Minggu (8/6).
Dia menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara di Jawa Barat perlu dapat menandingi dedikasi kerja Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang dikatakannya sangat komitmen.
“ASN dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat sedang berusaha dengan maksimal untuk melakukan pekerjaan lebih baik daripada standar yang ada. Hal ini dilakukan guna menyamai prestasi Bapak Dedi Mulyadi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” kata Herman.
Dia tidak berharap ada Pegawai Negeri Sipil yang sekadar mengambil uang tanpa memberikan kontribusi. Apabila tidak benar-benar bertindak untuk kepentingan publik, sebaiknya mereka melepaskan posisinya.
Menurut Herman, permasalahan di Jawa Barat terlalu kompleks untuk ditangani oleh ASN dengan semangat kerja seadanya. Ia mendorong munculnya ASN yang beyond yang punya kapasitas luar biasa.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah Aparatur Sipil Negara dengan kapabilitas luar biasa, karena tantangannya juga sangat besar. Jika prosesi pelantikan hanyalah basa-basi, untuk apa melaksanakannya? Lebih baik tidak perlu dilantik sama sekali,” ujarnya secara terbuka.
Herman juga mengharapkan ASN untuk bermeditasi dan meninjau ulang tujuan mereka sebagai pelayan masyarakat.
“Berikanlah pelayanan terbaik untuk Jawa Barat, atau tinggalkan jabatan sebagai PNS. Jika sekadar melintas tanpa berkontribusi, rakyat Jawa Barat-lah yang akan merana,” katanya.
Menurut dia, kesetiaan sangatlah lebih utama dibandingkan hanya dengan keterampilan teknikal, managerial, ataupun aspek sosio-kultural. Dia pula menyebutkan kepentingan untuk meninggalkan warisan.
“Kalau Jawa Barat hebat sekarang, maka yang akan merasakan adalah anak cucu kita nanti. Apa tidak mau teman-teman, satu ketika kita punya narasi bahwa Jawa Barat jadi provinsi termaju, dan kita bagian kecil di dalamnya?” kata Herman.
Untuk mengonfirmasi ini, mereka berencana untuk memeriksa dan melacak prestasi kerja dari 4.539 Pegawai Negeri Sipil yang terdaftar. Dia menjelaskan bahwa prinsip utama yang perlu dianut adalah “sanajan,” bukannya “atuda.”
“Anggaran belum turun, dan jadwal perjalanannya sudah lewat. Tidak apa-apa. Kami akan menggunakan sumber daya sendiri. Meskipun anggaran belum datang, apalagi tidak ada sama sekali, kami tetap harus bertindak dan memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat,” tegasnya.
Dia menyudahi pidatonya dengan mengulangi ketigamisi utama Pegawai Negeri Sipil (PNS): mendirikan, mengaktifkan, serta melayani.
“Mendirikan untuk kesejahteraan rakyat. Memperkuat sehingga rakyat dapat berdiri sendiri. Menyediakan layanan umum supaya rakyat memperoleh keadilan,” tegas Herman.