- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, military, national security, news, politicsgovernment, military, national security, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
-Untuk mengkonfirmasi kerjasama antara keperluan pertahanan negeri dengan dukungan perencanaan anggaran serta finansial pemerintah, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bertemu sejumlah pasukan TNI yang tengah menjalankan tugas di Papua pada hari Sabtu (7/6). Kedua pemimpin ini menyatakan bahwa kemitraan erat antara bidang pertahanan dan manajemen keuangan adalah hal esensial bagi tercapainya ketentraman dalam negeri.
Bersenang-senang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Pertahanan Sjafri, tim mereka sampai di Bandara Timika. Setelah itu, mereka segera meneruskan perjalanan udara ke Bandara Kenyam yang berada di daerah Ndunga, Papua.
Di Kenyam, mereka segera berjumpa dengan pasukan TNI yang ada di Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku. Mereka kedua memiliki tujuan untuk mengecek situasi tentara yang berada di lokasi tersebut.
Menurut Menkeu Sri Mulyani, hal tersebut adalah kali pertamanya dia mengunjungi wilayah yang rentan terjadi konflik di Nduga.
” Kunjungan langsung ke garis depan Papua pada kesempatan ini mencerminkan janji Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan untuk bekerja sama dalam mendukung pencapaian keamanan dan stabilasi nasional, walaupun menghadapi beberapa tantangan di wilayah yang rentan konflik,” jelas Menteri Sjafrie.
Pasukan Poskotis Yonif 733/Masariku ditempatkan di area yang rentan terjadi konflik di Papua. Daerah tugas mereka sering menjadi target bagi Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok Gerakan Kejahatan Bersenjata (GKB). Selain melakukan dialog dengan anggota pasukan di pos itu, Sjafrie dan Sri Mulyani juga mengecek peralihan yang dimiliki oleh personel militer dalam menjalankan misi mereka.
Menurut laporan yang diterima media dari Tim Media Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, selama kunjungan ini kedua menteri tersebut menggunakan rompi anti peluru. Hal itu dikarenakan lokasi yang mereka kunjungi memang tergolong rawan dan masuk dalam zona berisiko tinggi di wilayah Nduga.
Mereka didampingi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letjen TNI Bambang Trisnohadi.
“Kunjungan ini mencerminkan sinergi antara bidang pertahanan dan keuangan negara untuk melindungi kedaulatan bangsa, serta menandakan kolaborasi yang solid antar berbagai departemen pemerintah guna meningkatkan stabilnasional, terutama di daerah-daerah yang menghadapi tantangan keamanan strategis seperti Papua,” tambahnya.
Di antara yang lainnya, selain Sjafrie, Sri Mulyani, dan Letjen Bambang, juga terdapat beberapa tokoh penting pada acara tersebut seperti Kasums TKNI Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon, Waketas AAD Letjen TNI Tandyo Budi Revita, perwakilan dari Kementerian Pertahanan, serta para petugas dengan pangkat setingkat direktur jenderal dan penasehat staf di lingkungan Kementerian Keuangan.