- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
european football, football clubs, football players, soccer, sportseuropean football, football clubs, football players, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
Seorang tokoh sepak bola terkenal dari Italia, Gianfranco Zola, juga memberikan pendapatnya tentang kinerja rendah timnas negerinya.
Tim nasional sepak bola Italia baru-baru ini mendapatkan hasil yang sangat memprihatinkan pada pertandingannya yang pertama di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berpertanding di markas Norwegia pada hari Jumat (6/6/2025), skuad yang dilatih oleh Luciano Spalletti mengalami kekalahan telak dengan skor 0-3.
Hasil tersebut merupakan langkah mundur lagi bagi kinerja Gli Azzurri yang sangat memprihatinkan belakangan ini.
Juara EURO 2020 dirasakan hampir seperti berkah tak disangka-sangka lantaran Italia tidak berhasil maju ke Piala Dunia pada tahun 2018 dan 2022, serta hanya mampu bertahan singkat di turnamen EURO 2024.
Masalah yang dihadapi Italia tampak sangat serius lantaran mereka mengalami kendala dalam mencari pemain.
Banyak dari para pemain yang membentuk skuad Italia saat ini sesungguhnya hanya berada pada tingkat rata-rata ketika dibandingkan dengan klub-klub elit di daratan Eropa.
Misalkan saja Daniele Rugani, Diego Coppola, Luca Ranieri, Destiny Udogie, Samuele Ricci, Cesare Casadei, Nicolo Rovella, Lorenzo Lucca, atau Daniel Maldini.
Minimnya pemain berkualitas yang kini dimiliki Italia dikomentari oleh Gianfranco Zola.
Pemain lama Parma dan Chelsea yang dulu dilatih oleh Diego Maradona saat bermain untuk Napoli mengungkapkan rasa kesedihan atas keadaan yang kini dialami.
“Saya merasa sakit hati melihat kurangnya kualitas dalam tim Skuat Timnas Italia,” ujar Zola sebagaimana dikutip dari Tuttomercatoweb.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa kita telah selalu menghasilkan kualitas sebagai bangsa.
“Gianni Rivera, Roberto Mancini, Roberto Baggio, Giuseppe Giannini, saya, Alessandro Del Piero, Francesco Totti.”
(Note: The original sentence did not contain enough variation for meaningful paraphrasing without changing names of specific individuals which would alter the identity being referred to.)
Seperti sedang menghadapi suatu krisis. Saya berasal dari lingkungan jalanan dan harus mempelajari semuanya dengan cara diri sendiri.
Strukturnya sekarang lebih bertujuan untuk mengedukasi para pemain agar menjadi lebih lengkap daripada hanya meningkatkan kualitas mereka.
Spanyol terkenal dengan produksinya yang berkualitas. Begitu pula halnya dengan Belgia, Prancis, Inggris, dan Norwegia.
“Kita harus kembali memproduksi kualitas. Sepak bola tanpa kualitas bukan sepak bola kita.”
Menuduh bahwa tak ada bakat di Italia itu salah.
Hingga berusia 17 atau 18 tahun, regu nasional kita dalam kondisi yang baik.
Sesuai dengan pernyataan Zola, Timnas U-17 Italia saat ini memang lebih berhasil dibandingkan tim senior mereka.
Mereka berhasil menjadi pemenang UEFA Euro U-17 2024 dan mencapai babak semifinal di turnamen selanjutnya.
Masalahnya adalah para pemain U-17 dan U-18 kita setelah itu tidak bermunculan di tingkat senior.
Pada usia antara 17 dan 18 tahun, mereka tak perlu menghabiskan waktu untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman di tim junior ataupun klub kasta bawah lagi.
Prestasi pemain muda yang bermain untuk Tim Nasional U-17 seharusnya tak perlu melalui tahapan klub junior lagi.
Untuk mendorongnya tumbuh dengan baik, dia perlu dilemparkan ke dalam tantangan besar pada lomba puncak.
Sayangnya terdapat berbagai macam kepentingan di tempat ini. Tim perlu meraih gelar juara, tim juga wajib bertahan agar tidak mengalami degradasi.
Maka diperlukan pemain yang telah memiliki jam terbang tinggi agar kesempatan bagi para remaja menjadi lebih sedikit.
Bayangkan jika Zola perlu menempuh jalur dari Serie C hingga Serie A, saya takkan ambil bagian.
Perlu perubahan untuk memperbaikinya.
Saya sadar tim telah merogok biaya besar, namun kita harus juga mempertimbangkan bakat dalam negeri kita.
Tidak berarti Italia tak mempunyai apa yang dimiliki negara-negara lain, namun bisa jadi kita harus merombak bagaimana kami menyelenggarakan hal tersebut.