- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
controversies, crime, news, politics, politics and lawcontroversies, crime, news, politics, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
Seperti khawatir ditahan di penjara, Dokter Tifa menetes air mata setelah Jokowi melaporkan kasus tersebut kepada Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri sudah menyatakan bahwa ijazah Joko Widodo (Jokowi) adalah asli, pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2025.
Tindakan hukum terkait tuduhan bahwa ijazah dari Presiden ke-7 Republik Indonesia, yaitu Roy Suryo dan kawan-kawannya, adalah palsu, masih tetap berlangsung.
Sudah diketahui bahwa Jokowi telah mengajukan laporan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penipuan ijazah tersebut.
Satu nama yang disebutkan adalah Dokter Tifauzia Tyassuma, juga dikenal sebagai Dokter Tifa.
Dokter Tifa tetap menyudutkan Jokowi karena belum lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tetapi sekarang dokter Tifa menganggap Jokowi telah bertindak terlalu keras sehingga dia melaporkkannya kepada pihak berwajib.
Tifauzia berpendapat seharusnya Jokowi tidak perlu menjebloskan seseorang ke penjara hanya untuk membuktikan latar belakang pendidikannya dari UGM.
Maka jangan sampai menyiksa lagi orang yang telah di penjara, kemudian apakah dia harus membiarkan saya, sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga biasa, wanita berkeluarga dengan anak-anak, ikut terkurung di penjara?
“Tifa berkata bahwa dia juga enggan memperlihatkan ijazahnya,” katanya.
Di samping ibu rumah tangga, Tifa juga menyebut bahwa Kurnia sedang dalam keadaan yang kurang baik.
“Apanya saya bersama Ibu Kurnia yang memiliki masalah kesehatan dan telah lama bekerja tanpa bayaran sebagai seorang pengacara?” tanyanya.
Dia mengatakan bahwa dia tidak khawatir terpenjara selama Jokowi menunjukkan ijazahnya dari UGM.
Untuk memberitahukan kepada Dokter Tifa, Ibu Kurnia tidak khawatir akan ditahan. Mereka sering kali diolok-olok dan dicaci maki dengan ucapan, ‘Saya tunggu Dokter Tifa memakai pakaian oranye.’ Itu bukanlah suatu masalah bagi mereka meski telah melakukan kesalahan,” ucapnya.
Dia menyebut bahwa keputusannya tentang bersalah atau tidak bergantung pada satu lembar ijazah Jokowi.
Namun, yang menentukan apakah sesuatu itu benar atau salah hanyalah satu lembar ijazah asli. Jika memang terdapat ijazah tersebut, dengan rela saya akan mengenakan pakaian oranges dan dengan senang hati saya akan masuk penjara, “katanya.
“Tidak menjadi masalah jika dianggap menuduh palsu, seorang ibu rumah tangga dituduh menuduh mantan presiden mereka, wanita ini bersama anak-anaknya dipandang sebagai orang yang menuduh dan mencemari nama baik karena ternyata Joko Widodo memiliki ijazah aslinya, tidak apa-apa. Saya siap menggunakan pakaian berwarna oraange, saya rela masuk penjara di Lapas Pondok Bambu,” kata Tifauzia Tyassuma melanjutkan.
“Percakapan apa ini atau yang ingin disampaikan?” balas Pitra Romadoni.
Dokter Tifa mengirimkan pesan secara langsung kepada Jokowi sambil berbicara di depan kamera.
Mengapa Presiden Jokowi, mengapa? Apakah Anda berharap aku dimasukkan ke penjara? Tidak apa-apa Pak. Bila memang kamu memiliki ijasah resmi dan sebabnya aku perlu dituntut, itu tak menjadi soal.
“Tetapi harap tampilkanlah ijasah aslimu, tunjukkanlah, setujukahmu tunjukkannya?” ucapnya sambil suaranya berkacak pinggang.
Dia beralasan melakukan semuanya hanya untuk memperjuangkan keadilan.
Wanita yang menjadi ibu rumah tangga itu, dia saja rela masuk penjara demi memperjuangkan keadilan? Bukankah bapak Jokowi harus dengan senang hati melihat saya mendekam di penjara jika ia tidak bisa menunjukkanijazahnynya?
“Apakah bapak Jokowi juga menginginkan Bu Kurnia di penjarakan? MasyaAllah,” ucap Tifauzia Tyassuma.
(*/ )
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Periksa juga berita atau detail tambahan di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan