Pelajari Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Siapkan Masa Depan Buah Hati Anda

Pelajari Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Siapkan Masa Depan Buah Hati Anda

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan ketahanan tubuh seseorang dengan aktivitas tertentu terkait penyakit, sehingga apabila nanti terserang, pengaruhnya dapat sekecil mungkin. Lalu, apa sajakah imunisasi yang harus diterima oleh balita berusia dua bulan?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengumumkan program wajib imunisasi secara bertahap untuk bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia 18 tahun. Gerakan ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak terhadap penyakit-penyakit yang membahayakan.

Sebagaimana dikenal, prinsip utama vaksinasi adalah memberikan virus yang sudah melemah sehingga tubuh si anak dapat beradaptasi dan menghasilkan antibodi alamiah guna melawan kembali virus tersebut.

Jika suatu hari nanti anak terinfeksi virus serupa, tubuh mereka telah dilengkapi dengan sistem perlindungan yang cukup.

Vaksin dan imunisasi untuk bayi berusia 2 bulan

Berdasarkan informasi dari situs web resmi mereka, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa pemberian vaksin memicu respons kekebalan tertentu pada tubuh anak-anak. Hal ini membuat tubuh si anak dapat menghadapi penyakit-penyakit berbahaya tersebut, sehingga bisa dicegah agar tidak terjadi kondisi serius seperti cacat atau bahkan kematian.

Apabila diamati berdasarkan jadwal penyajiannya, vaksinasi bagi bayi terbagi menjadi dua fase yakni fase pertama dan kedua. Fase awal vaksinasi dijalankan ketika si kecil berumur antara 0 hingga 6 bulan, selanjutnya fase lanjutan disajikan kepada balita yang telah berusia 6 sampai dengan 12 bulan.

Berdasarkan Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2024, berikut adalah daftar vaksin dan imunisasi untuk bayi usia dua bulanan yang perlu bunda ketahui:

1. Imunisasi DPT-HB-Hib 1

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa vaksin DPT-HB-HiB digunakan untuk mencegah enam jenis penyakit yaitu difteri, batuk rejan, tetanus (disebut juga sebagai DPT atau DTP), hepatitis B, serta radang paru-paru (pneumonia) dan peradangan pada membran pelindung otak (meningitis) akibat bakteri HiB.

Vaksin tersebut kerap dikenal pula sebagai ‘vaksin kombinasi’ sebab mengandung beberapa tipe vaksin antara lain vaksin DTP, vaksin HB atau hepatitis B, serta vaksin HiB.

Terpisah dari itu, vaksin DTP (DTwP atau DTaP) bisa diberikan kepada anak sejak berusia 6 minggu.

Vaksin DPT-HB-Hib 1 bisa disuntikkan saat bayi berusia 2 bulan. Setelah itu, vaksin tersebut diberikan lagi ketika anak berumur 3 dan 4 bulan. Jadwal untuk suntikan pelengkap kemudian akan dilakukan pada saat si kecil mencapai umur 18 bulan.

2. Kedua Pelaksanaan Imunisasi Polio

Pada saat bayi mencapai umur satu bulan, mereka akan mendapatkan dosis pertama vaksin polio. Kemudian, dosis kedua dari vaksin ini diberikan ketika si kecil telah berumur dua bulan, Bunda.

Imunisasi polio harus dilakukan guna menghindari penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan tersebut. Vaksin dapat disampaikan secara oral yakni dengan tetes mulut (OPV) ataupun menggunakan jarum suntik (IPV).

3. Vaksin PCV 1

Berikut adalah jadwal vaksinasi untuk bayi usia dua bulan: PCV 1.
(Pneumococcal Conjugate Vaccine)
diberikan untuk mencegah pneumokokus.

Dikutip dari
Medical News Today
, pneumokokus adalah suatu kondisi yang diakibatkan oleh bakteri.
Streptococcus pneumoniae
, yang bisa mengakibatkan keadaan lebih parah dalam tubuh, seperti sepsis, pneumonia, atau meningitis.

Penyakit ini menjadi tantangan besar untuk diatasi setelah seseorang tertular. Oleh karena itu, pakar kesehatan menyarankan pentingnya pemberian vaksin PCV.

4. Vaksin Rotavirus 1

Virus Rotavirus yang mempengaruhi sistem pencernaan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk melindungi mereka dari virus ini, vaksinasi dimulai pada usia dua bulan sebagai bagian dari jadwal imunisasi bayi.

Vaksin Rotavirus monovalen (RV1) diberikan melalui tetesan sebanyak dua kali, yang pertama pada saat bayi berusia 6-12 minggu, dan yang kedua harus memiliki jeda setidaknya 4 minggu, tidak boleh melebihi usia 24 minggu.

Pada saat yang sama, vaksin Rotavirus pentavalen (RV5) disuntikkan dalam tiga kali dosis; suntikan pertama dilakukan di rentang umur 6 hingga 12 minggu dengan jeda antar dosis sekitar 4 sampai 10 minggu, dan untuk dosis terakhirnya tidak boleh melebihi usia 32 minggu.

5. Vaksin Hepatitis B

Seorang bayi yang hanya berumur 24 jam harus mendapatkan imunisasi hepatitis B. Penyakit tersebut cukup serius sebab dapat mengganggu kinerja lever, serta sampai saat ini masih kurang adanya penanganan yang sangat efektif untuk itu.

Vaksin Hepatitis B memiliki total 4 dosis. Dosis kedua diberikan satu bulan setelah yang pertama, diikuti oleh dosis ketiga pada bulan berikutnya, dan akhirnya dosis keempat.

Selanjutnya, vaksin
booster
Diberikan saat anak berusia 18 bulan.

6. BCG

BCG vaccine umumnya diberikan seketika setelah kelahiran atau sebelum bayi mencapai usia 1 bulan. Akan tetapi, apabila jadwal imunisasi si kecil terlambat, dia masih bisa mengganti keterlambatan itu dengan mendapatkan suntikan ini pada saat berusia 2 bulan.

Vaksinasi ini bertujuan melindungi bayi dari penyakit tuberculosis (TB), yang diakibatkan oleh infeksi bakteri.
Mycobacterium tuberculosis
.

Di luar pencegahan penyakit TB, vaksin BCG juga berfungsi untuk melindungi dari meningitis atau peradangan otak yang disebabkan oleh komplikasi tersebut.

Persiapan sebelum menerima imunisasi

Pelajari Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Siapkan Masa Depan Buah Hati Anda
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/nataliaspb

Untuk memastikan bahwa proses vaksinasi berlangsung mulus dan tidak terhalang oleh kendala apapun, ada sejumlah persiapan yang bisa dijalankan sebagai contoh:

1. Periksa keadaan kesehatan sang bayi

Pastikan bahwa bayi Anda dalam keadaan baik dan tidak tengah menderita penyakit atau demam. Apabila bayi Anda memang sedang sakit atau demam, lebih baik menundakan pemberian vaksin hingga kondisinya telah pulih sepenuhnya.

Jika Ibu kurang yakin apakah Si Kecil boleh mendapatkan vaksin atau tidak, sebaiknya berkonsultasilah lebih dulu dengan petugas kesehatan atau dokter, ya.

2. Sampaikan tentang riwayat kesehatan bayi

Sertakan dalam penjelasan kepada dokter mengenai catatan medis si kecil, termasuk kondisi-kondisi spesifik bila ada. Jelaskan juga apabila buah hati Anda pernah menunjukkan tanda-tanda intoleransi atau respons negatif terhadap vaksinasi di masa lalu.

3. Pantau keadaan suasana hati si bayi

Di samping persiapan aspek fisik, Bunda pun harus menyiapkan keadaan hati Si Kecil sebelum melakukan vaksinasi. Sebagai contoh, ajaklah dia untuk bermain dulu supaya si bayi menjadi lebih tenang dan senang.

Terus berilah pelukan pada bayi ketika akan diberikan imunisasi untuk membuatnya merasa lebih tenang dan mengalihkan perhatiannya.

4. Pakai baju yang enak dipake

Injeksi vaksin bagi bayi berusia dua bulan biasanya diberikan pada area paha. Untuk melindungi kenyamanan semua pihak, harap pastikan bahwa si kecil mengenakan baju yang gampang dilepaskan dan dipasangkan.

Pastikan juga bahannya halus untuk menghindari goresan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit si kecil, khususnya di bagian yang telah disuntik.

5. Berikan ASI

Pastikan bayi telah makan dengan cukup sebelum vaksinasi, karena rasa lapar bisa menyebabkan mereka menjadi lebih mudah rewel.

Memberikan ASI sesudah vaksin juga bisa membantu bayi menjadi lebih tenang serta merasa lebih nyaman, Bunda.

Dampak negatif dari vaksin dan imunisasi pada bayi berusia dua bulan

Vaksin yang disuntikkan kepada bayi sudah terbukti keamanannya dan kualitasnya, jadi tidak akan membahayakan si bayi.

Walaupun demikian, efek samping masih berpotensi terjadi pada si kecil. Diambil dari
Web MD
, sejumlah dampak samping halus yang dapat timbul pasca vaksinasi meliputi:

  • Pembengkakan atau kebiruan di sekitar daerah yang disuntik
  • Rewel dan mudah menangis
  • Demam ringan
  • Sulit tidur nyenyak

Tenang saja, Ibu. Dampak samping seperti itu sering dialami oleh bayi pasca vaksinasi dan biasanya akan menghilang dalam waktu beberapa hari.

Apabila bayi mengalami gejala-gejala serius seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, reaksi alergi yang kuat, pembengkakan pada wajah dan leher, peningkatan denyut jantung, atau kejang, segeralah bawa ke dokter. Ingatlah untuk memberikan imunisasi tepat waktu agar memastikan kesejahteraan buah hati Anda di kemudian hari.

Pilihan Redaksi
  • Pelajari Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Siapkan Masa Depan Buah Hati Anda
    Mengapa Vaksin DPT untuk Anak Harus Diadministrasikan Sebanyak 3 Kali, Informasi Ini Penting Untuk Ibu
  • Pelajari Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Siapkan Masa Depan Buah Hati Anda
    Proses Vaksinasi Anak Sejak Lahir Hingga Berusia 6 Bulan, Tidak Boleh Lewatkan
  • Pelajari Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Siapkan Masa Depan Buah Hati Anda
    9 Jenis Vaksin Gratiskan yang Dapat Diambil di Posyandu Untuk Anak Anda

Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas LowonganKerja.asiaSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.

SINI
.

Gratis!

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *