- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
archaeologists, culture, faith and religion, islam, religionarchaeologists, culture, faith and religion, islam, religion - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
Pilgrims dari Jemaah Haji Indonesia biasanya menghabiskan antara 30 sampai 40 hari di Tanah Suci. Tetapi, berapakah durasi sebenarnya untuk melaksanakan ibadah haji?
Sungguh demikian, walaupun telah bertempat di Arab Saudi dalam periode yang lumayan panjang, para jemaah hanya perlu menghabiskan masa tunggu paling lama sekitar 12 hari saja guna melengkapi ibadah hajinya. Di bawah ini adalah uraian tentang durasi pelaksanaan ibadah haji berdasarkan rukun-rukunnya yang harus dilakukan.
1. Rukun ibadah haji
Rukun haji merupakan sekumpulan tindak lanjut yang harus dipenuhi selama pelaksanaan ibadah haji. Jika salah satunya terlewatkan, maka ibadah haji tersebut dinyatakan sebagai tidak valid.
Berikut ini merupakan rukun-rukun ibadah haji yang perlu Anda pahami.
1. Grup tersebut membacakan niat haji sebelum memakai pakaian ihram di lokasi tertentu yang sudah disepakati sebagai titik awal untuk melaksanakan ibadah haji.
2. Wukuf, yang meliputi berdiri dengan tenang di Padang Arafah mulai waktu zuhur sampai magrib.
3. Tawaf Ifadah dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah melaksanakan wukuf di Arafah.
4. Melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil atau berjalan bolak-balik di antara bukit Safa dan Marwah selama tujuh putaran.
5. Tahalul, dengan cara memotong atau menyisir rambut sebagai penandai telah selesai dalam keadaan ihram.
6. Teratur, yaitu menjalankan rukun-rukun haji dengan mengikuti urutannya yang benar.
2. Lama penyelenggaraan ritual haji
Secara khusus, serangkaian ritual pokok ibadah haji biasanya dijalankan dalam masa antara 5 sampai 6 hari yang berlangsung mulai dari tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Inilah deretan langkah-langkah serta momen-momen signifikan pada saat melangsungkan ibadah haji tersebut.
8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)
Para jemaah haji memulai perjalanan mereka dari Mekah ke Mina. Di tempat tersebut, mereka menjalankan salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, serta Subuh dengan cara yang dipercepat dan kemudian bermalam di lokasi itu.
9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
Inilah titik puncak dalam perjalanan haji. Para jamaah akan bermigrasi ke Padang Arafah guna melakukan wukuf, yakni dengan tetap diam sambil berdoa mulai setelah shalat Dzuhur sampai saat sunset. Selanjutnya, mereka akan berpindah ke Muzdalifah untuk istirahat semalam dan mempersiapkan batu-batu yang nantinya digunakan pada ritual pelemparan jumrah.
10 Dzulhijjah (Hari Nahr atau Hari Raya Idul Adha)
Kelompok tersebut menjalankan tiga ibadah utama, yakni melemparkan batu pada Jumrah Aqabah di Mina, menyembelih ternak qurban, serta memotong rambut sebagai simbol tahallul. Selepas itu, mereka berpindah ke Mekah guna menunaikan thawaf ifadah dan sa’ii.
11-13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
Jemaah kembali ke Mina untuk melemparkan batu pada tiga titik jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah) dalam tiga hari beruntun tersebut.
3. Waktu keseluruhan di Arab Saudi
Walaupun rami haji secara formal hanya berjalan selama kurang lebih 5-6 hari, para jemaah cenderung menghabiskan waktu yang lebih panjang di Arab Saudi. Biasanya, mereka akan tinggal antara 30 sampai dengan batas maksimum 42 hari, bergantung pada negara asal, alokasi tempat duduk, serta aturan pemerintah.
Ini berhubungan dengan keberangkatan dan kepulangan jemaah haji. Durasi tersebut dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap awal yang berlangsung selama 12 hari serta tahap kedua yang mencakup waktu sebesar 18 hari.
Berikut adalah informasi mengenai durasi pelaksanaan ibadah haji. Oleh karena itu, tidak perlu kaget jika jemaah haji dari Indonesia dapat bertahan selama kurang lebih satu bulan di Bumi Suci untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut!