Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun Resmi Dirilis: Simak Detailnya!

Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun Resmi Dirilis: Simak Detailnya!


lowongankerja.asia

Pemerintah menyetor paket stimulus ekonomi sebesar Rp24,44 triliun guna meningkatkan konsumsi masyarakat pada periode antara Juni sampai Juli tahun 2025.

Hari ini, Bapak Presiden pun sudah menentukan langkah untuk menghadirkan satu set rangsangan fiskal yang bertujuan menjaga laju pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kestabilannya,” ungkap Menteri Keuangan saat berbicara kepada pers di Istana Merdeka pada hari Senin (2/6), sebagaimana dilansir dari laman tersebut.
Setkab.go.id
pada Selasa (3/6).

Kebijakan tersebut meliputi subsidi harga, bantuan uang tunai langsung (BUL), serta dukungan makanan, sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari Senin (2/6/2025).

Dari jumlah keseluruhan itu, diperkirakan sebesar Rp850 miliar bakal dipenuhi oleh badan usaha milik negara (BUMN), terutama buat menunjang subsidi biaya jalan tol serta aturan miripnya. Bagian yang tersisa punya sumber utama dari penghasilan pemerintahan nasional.

Pada tanggal 24 Mei 2025, sebelumnya pemerintah sudah merilis berbagai paket bantuan ekonomi untuk meningkatkan belanja publik selama dua bulan mendatang. Detil dari dana tersebut hanya dijabarkan sepenuhnya oleh Sri Mulyani di awal bulan Juni.

“Melalui paket stimulus ekonomi tersebut, kita menginginkan agar pertumbuhan ekonomi pada kuarter kedua dapat mencapai hampir 5%, walaupun sebelumnya diprediksi akan melandai karena situasi dunia,” jelas Sri Mulyani.

Mulai tanggal 5 Juni 2025, pihak berwenang bakal mengimplementasikan program diskon biaya jalan tol dan subsidi layanan transportasi, disertai dengan bantuan uang tunai dan makanan untuk keluarga yang dipilih.

Di samping itu, menjelang masa istirahat sekolah yang direncanakan mulai 28 Juni hingga 12 Juli, pihak berwenang pun bakal menggratiskan tarif bagi karcis kereta api serta jasa angkutan laut demi mendorong sektor wisata dalam negeri.

“Semua ini berlangsung pada bulan Juni dan Juli dengan jumlah total anggaran seluruhnya untuk biaya tiket kereta api, penerbangan kelas ekonomi, serta transportasi laut sebesar Rp0,94 triliun,” jelas Sri Mulyani.

Pihak pemerintahan berkolaborasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) guna menghadirkan potongan biaya jalan toll senilai 20% kepada lebih dari 110 juta pengendara dalam durasi waktu tertentu tersebut.

Bukan hanya sektor transportasi, stimulus ini pun secara langsung mencapai lapisan masyarakat berpendapatan rendah melalui peningkatan program bantuan sosial. Pemerintah telah menganggarkan Rp 11,93 triliun guna meningkatkan nilai dari Kartu Sembako.

Dari total sekitar 18,3 juta orang yang berhak mendapatkan manfaat, setiap individu akan memperoleh penambahan uang senilai Rp 200 ribu tiap bulannya untuk durasi dua bulan, serta mereka juga akan menerima bantuan beras gratis sebesar 10 kilogram per bulan dalam periode waktu yang sama yaitu dua bulan.

Pada saat yang sama, Subsidi Upah (BSU) senilai Rp 300 ribu setiap bulannya selama dua bulan akan disalurkan ke 17,3 juta karyawan dengan gaji kurang dari Rp 3,5 juta. Inisiatif tersebut turut meliputi 565ribu pengajar sukarela di bawah Departemen Pendidikan serta Kementerian Agama. Anggaran keseluruhan untuk program BSU ini merambah hinggaRp 10,72 triliun.

Stimulan ini juga menargetkan sektor industri berdaya serap tenaga kerja tinggi yang terpengaruh oleh persaingan global. Pihak pemerintahan menggratiskan setengah dari biaya iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk 2,7 juta pekerja dalam keenam sektor industri penting tersebut.

“Targetnya adalah untuk memastikan mereka terus menerima perlindungan walaupun sektor sedang mengalami tekanan dari ekspor dan persaingan global,” jelas Sri Mulyani.

Bukan hanya Bantuan Sosial, Gaji Ke-13 Juga Dicairkan Pada Bulan Ini

Selain program stimulan tersebut, pemerintah berencana untuk mengalokasikan dana senilai Rp 49,3 triliun guna membayarkan gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Korps Polisi Republik Indonesia (Polri), serta para pensiunan pada bulan Juni mendatang. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat menuju paruh kedua tahun ini.

Secara umum, dari jumlah stimulus senilai Rp 24,44 triliun, sekitar Rp 23,59 triliun dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan sisanya yaitu Rp 0,85 triliun datang dari sumber di luar APBN.

Presiden Prabowo menginginkan agar melalui implementasi dari serangkaian keputusan kebijakan tersebut, perekonomian Indonesia masih dapat bertahan dan berkembang hingga mendekati angka 5 persen pada semester kedua tahun 2025, meskipun terdapat risiko perlambatan skala global.

Berikut adalah data yang perlu diketahui: Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 4,87% secara year-on-year pada awal tahun 2025. Ini merupakan laju paling lamban dalam kurun waktu tiga tahun belakangan dan utamanya disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat. Selain itu, prospek untuk pertumbuhan sepanjang tahun ini tetap diliputi keragu-raguan mengenai situasi perdagangan internasional.

Walaupun begitu, seperti dilaporkan oleh Channel News Asia (CNA) pada hari Selasa (3/6), beberapa pakar mengatakan bahwa serangkaian keputusan ini kemungkinan masih belum mencukupi untuk merestorasi konsumsi dalam negeri yang melemah. Perlu adanya tindakan yang lebih besar guna membantu lapisan tengah masyarakat serta melindungi pelaku bisnis dari efek biaya impor AS yang meningkat.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *