- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, business & finance, financial literacy, literacy, politicsbusiness, business & finance, financial literacy, literacy, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
LENSA BANYUMAS
– Sebagai bagian dari perayaan Bulan Literasi Keuangan tahun 2025, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto mengadakan program pelatihan bertajuk Training of Trainers (ToT) tentang literasi keuangan. Pelatihan tersebut melibatkan para anggota Tim Penggerak PKK dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Purbalingga. Acara ini digelar di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2025.
Kegiatan ini disertai oleh kira-kira 220 orang partisipan, yaitu para anggota PKK dan GOW. Hadir juga pada acara tersebut Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Atok, Kepala Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Syahzani Fahmi Muhammad Hanif, Waketu Tim Penggerak PKK Denita Dimas Prasetyahani, Manajer Cabang BSI Purbalingga Wantah Satria, serta wakil-wakil dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto.
Pada pidatonya, Atok memberi penghargaan kepada OJK Purwokerto karena telah memulai gerakan literasi keuangan tersebut. Dia sangat mendorong betapa krusialnya pengetahuan tentang finansial bagi para wanita yang bertindak sebagai “menteri keuangan keluarga,” peran mereka menjadi inti dalam menjalankan ekonomi rumah tangga.
“Kami sungguh merasa bersyukur atas bantuan dari OJK Purwokerto yang sudah memberikan wawasan penting bagi para bunda, termasuk cara cerdas dalam menggunakan jasa paylater, mengidentifikasi serta menjauhi peminjaman daring tidak sah, dan juga mempelajari tentang mekanisme transaksi digital dan produk perbankan syariah,” ungkap Atok.
Pada saat yang sama, Kepala OJK Purwokerto Haramain Billady mengatakan bahwa acara tersebut adalah salah satu langkah OJK untuk memperkuat pemahaman keuangan di antara wanita. Dia menyampaikan pentingnya peran wanita dalam mendirikan pola pikir keuangan rumah tangga.
“Dalam rangkaian acara ini, kami menginginkan agar seluruh peserta mampu menjadi duta pendidikan keuangan bagi keluarganya serta lingkungan sekitarnya. Melalui pengetahuan yang benar, mereka akan dapat menjaga keluarga terlindung dari ancaman finansial seperti investasi haram, peminjaman daring tidak sah, dan kriminalitas cyber,” jelas Haramain.
Topik-topik yang dibahas dalam acara Transfer of Training (Tot) mencakup manajemen keuangan rumah tangga, pemakaian layanan paylater dengan bijaksana, penyuluhan mengenai kasih sayang, rasa bangga, dan pengetahuan tentang mata uang rupiah, serta aplikasi kode QR (QRIS) untuk transaksi daring. Tambahan lagi, para peserta diajak mengeksplorasi ragam produk perbankan sesuai prinsip Syari’ah milik Bank Syarir Indonesia (BSI).
Pelaksanaan ToT ini ditargetkan untuk membuka jalan bagi pembentukan komunitas yang lebih paham tentang keuangan dan kuat dalam menanggulangi berbagai hambatan ekonomi digital saat ini.