- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
compost, diy, household products, recycling, waste managementcompost, diy, household products, recycling, waste management - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
Pengomposan merupakan metode yang mudah dan efektif untuk mengecilkan volume sampah domestik serta memberikan nutrisi pada tanah dengan cara alami. Tiap hari, hampir semua keluarga pasti memiliki limbah seperti sisanya sayuran, ampas kopi, kulit buah, dan jenis-jenis sampah organik lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Pada artikel kali ini kita akan mendalami langkah-langkah pembuatan kompos menggunakan sisa makanan di dalam rumah, yang tak hanya baik bagi lingkungan tapi juga sangat berguna untuk pertumbuhan tumbuhan.
Tren Pembuatan Kompos Hijau: Mengubah Sisa Makanan Menjadi Nutrisi untuk Tanah
Dalam konteks peningkatan kesadaran publik tentang kepentingan pelestarian lingkungan, trend terbaru yang kian digemari ialah pembuatan kompos pribadi menggunakan sisa-sisa masakan di tempat tinggal. Praktik ini dapat jadi tindakan konkret guna meminimalisir sampah domestik dan merubahnya menjadi pupuk alami yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Secara umum, hal tersebut merupakan bagian dari pola hidup ramah lingkungan yang bisa langsung diterapkan dirumah anda.
Apa Itu Pengomposan?
Freepik
Pengompolan merupakan suatu proses natural di mana material-material organik berubah menjadi kompos, yaitu zat pembalut tanah yang padat gizi untuk menunjang perkembangan tumbuhan. Bakteri serta ulir-ground membantu memecah residu-residu limbah rumah tangga hingga akhirnya terbentuklah substansi yang melimpahi unsur-unsur penting guna mendorong vitalitas tanah dan menciptakan penampilan vegetasi yang sehat.
Komponen Limbah Dapur Tersisa yang Boleh Diubah menjadi Pupuk Compost
SHVETS production / Pexels
Pada saat menghasilkan pupuk kompost dari sisa makanan, perlu diketahui jenis-jenis sampah rumah tangga yang dapat diubah menjadi bahan organik pengomposan seperti berikut ini:
- Sisa hasil dari buah dan sayuran (seperti: kulit buah, bijinya, tangkainya)
- Ampas kopi
- Kantong teh celup
- Cangkang telur yang dihancurkan
- Sisa nasi atau pasta
- Roti serta butiran-butiran sereal (idealnya yang telah mengalami penundaan)
- Cangkang kacang (kecuali cangkang kacang kenari)
- Kulit bawang merah serta bawang putih (secukupnya dengan porsi sedikit)
Bagaimana Cara Menghasilkan Kompos dari Limbah Dapur?
1. Pilih Metode Pengomposan
Letícia Alvares / Pexels
Berikut ini merupakan tahap awal dalam mengolah sisa-sampah masak menjadi pupuk kompos. Sesuai dengan informasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, terdapat berbagai teknik pengomposan yang dapat dipertimbangkan:
-
Metode Indore
Metode Indore
Metode ini cocok untuk Anda yang memiliki halaman belakang yang cukup luas. Caranya, gali dan buat lubang sedalam satu meter, dengan lebar dan panjang yang disesuaikan. Masukkan dan tumpukkan bahan-bahan yang kaya nitrogen (seperti sampah sisa dapur) dengan bahan-bahan kaya karbon (seperti jerami dan daun kering) secara berlapis-lapis ke dalam lubang tersebut. Tutup lubang dengan lapisan tanah atau serpihan kayu untuk mengurangi baunya dan serangga.
Kemarin, tumpukan harus diatur ulang beberapa kali dengan jeda waktu yang telah ditetapkan agar bisa mendapatkan pasokan oksigen (O2) secara periodis selama proses tersebut. Awalnya, pengaturan ulang pertama boleh dilaksanakan sekitar 15 hari setelah tahapan awal. Selanjutnya, aturan ulang kedua bisa dikerjakan 15 hari sesudah pelaksanaan aturan ulang pertama. Terakhir, atur kembali untuk ketiga kalinya bisa diproses satu bulan usai melakukan aturan ulang kedua.
Biasanya proses ini membutuhkan waktu antara 2 sampai 3 bulan dan akanmenghasilkan kompos bermutu tinggi yang cocok untuk digunakan dalam pertanian organik.
-
Metode Heap
Metode Heap
Heap method merupakan pendekatan pemupukan dasar yang dikerjakan dengan mengelompokkan material secara langsung pada permukaan tanah tanpa adanya kontainer atau lobang spesifik. Material semacam sisihan masak, dedaunan kering, serta rerumputan, dirakit dalam bentuk timbunaan (heap), lalu dibiarkan merosot menjadi pupuk secara natural. Pasang atap pelindung untuk menjaga agar tidak terendam air hujan. Seperti prinsip indoré, pile of composting materials harus dikocok sesekali guna meningkatkan kecepatan pembuatan pupuk dan buat pencegahan berbau.
-
Metode Takakura
Metode Takakura
Inilah cara sederhana dan hijau untuk memproses limbah rumah tangga menjadi pupuk. Teknik Takakura menggunakan proses fermentasi untuk menghancurkan sampah, sehingga hasilnya berupa kompos dengan cepat, praktis, serta tanpa aroma yang menyengat. Cara ini melibatkan penataan sampah di dalam suatu tempat penyimpanan berteknologi ventilasi (misalnya bisa pakai baskom plastik standar namun telah ditambah lubang-lubang). Lapisan pertama haruslah karton daur ulang, setelah itu campuran dari potongan halus sampah makanan dimasukkan agar lebih gampang larut. Terakhir, taburi biji padi dan starter kompos EM4 sebagai pelengkap.
Teknik ini adalah pilihan yang baik untuk penghuni permukiman padat karena ramah lingkungan, bebas bau, serta menghasilkan kompos yang siap dipakai dalam rentang waktu 1 sampai 2 minggu, membuatnya ideal bagi mereka dengan keterbatasan ruang tanam.
-
Metode Komposting Bag
Metode Komposting Bag
Seperti namanya, metode pengomposan ini melibatkan penggunaan tas kompos (umumnya terbuat dari plastik, kain katun, atau material geotextile) yang telah diberi lubang sebelumnya sebagai tempat untuk menanganinya sampah organik. Lubang-lubang pada tas kompost tersebut memastikan aliran udara dapat masuk, membantu proses pembuatan pupuk menjadi lebih efisien.
Teknik ini ideal bagi hunian yang memiliki area tanah terbatas sebab bersifat compact, gampang diatur posisinya, tidak beraroma menyengat, dan mampu memproduksi pupuk organik dalam jangka waktu 1 sampai 3 bulan.
-
Metode Vermikompos
Metode Vermikompos
Salah satu teknik pengomposan lain yang dapat Anda gunakan untuk menciptakan pupuk alami dari limbah rumah tangga adalah dengan menggunakan metode vermikompos. Teknik ini melibatkan pemakaian cacing tanah, utamanya spesies Eisenia fetida atau dikenal juga sebagai cacing merah, untuk membantu dalam dekomposisi material organik semacam sisasisa makanan di dapur. Cacing-cacing itu sendiri nanti akan menyantap materi-materi tersebut lalu mentransformasikannya ke bentuk kotoran cacing (kastingo) yang padat gizi serta tinggi nutrisi dan mikroba penting bagi pertumbuhan subur tanaman.
Langkah ini dijalankan pada tempat spesifik guna mempertahankan tingkat kelembaban, temperatur, serta sirkulasi udara. Teknik vermikompost yang satu ini dipandang sebagai metode yang lebih baik bagi lingkungan karena minim bau tajam dan mampu menghasilkan pupuk kompos dengan cepat, umumnya hanya diperlukan waktu antara 1 hingga 2 bulan.
2. Tentukan Tempat yang Sesuai
Freepik
Memilih posisi yang pas untuk proses pembuatan pupuk kompos dari sisa makanan merupakan langkah selanjutnya yang tak kalah vital! Tempatkan tas kompost di area yang sejuk dan kering, serta mudah dicapai. Apabila menginginkan penyimpanannya di dalam rumah, ambillah bagian sudut dapur atau balkon sebagai alternatif. Penting juga untuk mengecek apakah tutup tas atau wadah tersebut tertutup rapat dan secara berkala memutar lapisan-lapisan kompos agar pencairan terjadi dengan rata dan bau tidak sedap dapat diminimalkan.
3. Ratakan Kandungan Zat dalam Pembuatan Pupuk Compost
Freepik
Agar mendapatkan hasil pupuk kompos yang berkualitas, diperlukan campuran bahan kompos yang pas. Padu-padankan material berprotein tinggi seperti sisa makanan di dapur, bubuk kopi, serta rerumputan dengan materi bersifat berkarbon tinggi contohnya dedaunan kering, partikel kayu dari amplas, hingga karton bekas pakai.
Upayakan untuk mencapai perbandingan 2:1 atau 3:1 antara bahan organik tinggi Nitrogen dengan bahan organik berkarbon tinggi. Ini akan mempermudah dalam menjaga kelembaban, aerasi, serta kontrol aroma yang efisien, sehingga dapat menghasilkan pupuk kompos berkualitas.
4. Memastikan Kelembapannya
Freepik
Kondisi kompos sebaiknya tetap lembab—not terlalu basah ataupun kering. Apabila terlalu basah, masukkanlah lebih banyak bahan organik yang tinggi akan karbon. Di sisi lain, apabila terlihat kering atau proses pengomposannya berjalan lamban, tambahkan air atau campurkan dengan lebih banyak bahan organik bernitrogen.
5. Kompos Siap Digunakan!
Rawpixel / Freepik
Terdepender dari teknik composting yang dipakai, namun umumnya pupukkompost membutuhkan waktu antara 2 sampai 4 bulan sebelum dapat di gunakan. Anda bisa mengenali jika kompos telah siap apabila:
- Sepertinya lahan yang kusam dan pecah-pecah
- Bau-nya telah berkurang dengan signifikan.
- Tidak mengandung lagi sisa-sisa limbah makanan yang terlihat jelas
Setelah kompos siap, Anda dapat memanfaatkannya sebagai pemupukan alamiah untuk membuat tanah subur serta mendorong perkembangan tumbuhan yang sehat.
Berikut adalah kelima metode pembuatan kompos dari limbah dapur yang dapat Anda terapkan di lingkungan rumah sendiri. Melalui upaya sederhana tersebut, Anda mampu melakukan daur ulang sampah dapur, menghemat pengeluaran untuk pembelian pupuk, serta berkontribusi dalam pembaruan kembali Bumi ini, semua dilakukan dari kebun atau halaman belakang rumah Anda.