- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, politics, politics and government, public policy, sustainabilityculture, politics, politics and government, public policy, sustainability - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
17
PALANGKA RAYA, .CO
– Tim dari Kota Palangka Raya berhasil meraih posisi juara umum di Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2025. Prestasi tersebut mendapatkan sambutan penuh semangat dari beragam lapisan masyarakat dan juga dewan perwakilan rakyat daerah kota setempat, yang menganggap hal itu menjadi kesempatan penting guna meningkatkan pemeliharaan warisan budaya lokal.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoero, menyampaikan penghargaannya atas pencapaian tersebut dan menekankan bahwa kesuksesan ini jangan hanya dilihat sebagai suatu bentuk kebanggan belaka. Menurut dia, kemenangan dalam even seni dan budaya itu merupakan bukti konkret bahwa Palangka Raya mempunyai sumber daya budaya yang perlu dipelihara dengan adanya gelombang globalisasi saat ini.
“Kemenangan ini tidak hanya tentang gelar perlombaan, tetapi juga konfirmasi bahwa kami memiliki warisan budaya luarbiasa yang perlu dipelihara. Tidak cukup dengan ritual semata, namun diperlukan usaha terus-menerus untuk melestarikan serta mempertahankan budaya Dayak dan tradisi lainnya,” ungkap Jati pada hari Senin, 1 Juni 2025.
Dia menggarisbawahi signifikansi kontribusi pemuda dalam menjaga warisan budaya. Bagi Jati, program semacam FBIM adalah metode yang tepat sasaran untuk memupuk rasa cinta terhadap adat lokal, khususnya jika didampingi oleh pelatihan kesenian berkelanjutan yang ditujukan kepada institusi pendidikan dan kelompok-kelompok budaya.
Anggota Fraksi Gerindra ini menegaskan bahwa DPRD bersedia mendukung berbagai program pemkot yang bertujuan untuk meregenerasi para penggiat budaya. Dia yakin langkah itu harus diawali dari unit terkecil, yaitu keluarga, kemudian ditingkatkan melalui institusi pendidikan serta komunitas secara keseluruhan.
“Budaya tak sekadar bermain di depan panggung, tetapi juga berkaitan dengan asas identitas dan sifat khas suatu wilayah. Capaian ini mestinya memberikan dorongan kepada semua warga Palangka Raya agar lebih menghargai serta memelihara peninggalan budaya yang kita miliki,” tutupnya.
ndo
)