- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, local news, news, news media, touristsbusiness, local news, news, news media, tourists - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
, KARO –
Kegiatan pariwisata di Berastagi Kabupaten Karo selama beberapa hari ini pada masa liburan panjang nampaknya mengalami penurunan.
Tanda salah satunya dapat dilihat melalui pengurangan tingkat hunian atau pesanan kamar yang terjadi di beberapa hotel di Berastagi.
Di mana menurut sejumlah staf hotel, tingkat penghunian selama masa liburan panjang yang berlangsung dari hari Kamis (29/5/2025) lalu sampai dengan Minggu (1/6/2025) ini, mencapai antara 70-80 persen saja.
Berdasarkan data dari periode liburan sebelumnya, beberapa hotel di Berastagi umumnya mencapai tingkat hunian rata-rata sekitar 90%.
Menanggapi situasi tersebut, Wakil Ketua Umum Indonesian Hotel Grand Manager Association (IHGMA), Achmad Zulham, menyampaikan bahwa terdapat sejumlah alasan yang berkontribusi pada pengurangan angka kunjungan wisatawan selama periode cuti panjang kali ini.
Dia menyebutkan bahwa alasan utamanya adalah sebagian besar masyarakat ragu-ragu untuk pergi ke Berastagi, khususnya melalui rute dari Kota Medan, disebabkan oleh kondisi cuaca.
“Berdasarkan data yang kami kumpulkan dari kolega di industri perhotelan, sepertinya gangguan akibat kondisi cuaca ekstrem seminggu lalu benar-benar memiliki dampak signifikan,” jelas Zulham pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Dia menyebutkan bahwa beberapa hari sebelum masuk liburan yang panjang, terjadilah longsor di wilayah Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Walaupun tanah longsor selama hujan lebat itu tidak begitu parah, tetapi karena daerah tersebut pernah mengalami longsor skala besar sebelumnya, hal ini membuat warga setempat jadi lebih berhati-hati.
“Bila dilihat, longsurnya tidak besar dan bisa segera ditangani. Namun, akibat kondisi cuaca di rute Medan yang selama ini kerap hujan, warga pun mengurangi aktivitas perjalanannya. Hal ini pula yang disampaikan oleh beberapa kawan dari industri penginapan bahwa penurunan tingkat hunian terjadi lantaran adanya berita tentang longsoran,” katanya.
Seorang pemilik hotel di Berastagi bernama Agus Suranta Teguh mengakui bahwa penyebaran berita tentang longsor di Sibolangit merupakan alasan utama untuk penurunan jumlah kunjungan ke hotel-hotel di daerah tersebut.
Pemilik Hotel Kalang Ulu menyatakan bahwa akibat dari hal-hal itu, tingkat hunian di penginapan miliknya hanya berkisar antara 40 sampai 50 persen.
“Terjun ke sungai lantaran kabar banjir itu loh, biasanya jumlah tamu kami hanya sekitar 50 persen maksimal,” kata Agus.
Zulham kembali mengungkapkan bahwa selain faktor cuaca, penyebab penurunan jumlah tamu hotel juga disebabkan oleh waktu liburan yang sudah mendekati.
Di mana terlihat bahwa cuti bersama hanya berlaku pada hari Kamis dan Jumat, sedangkan Sabtu kebanyakan pelancong—terutama mereka yang bekerja di sektor swasta dan sekolah—sudah mulai kembali bekerja atau belajar.
“Sekali lagi, kami mendapatkan kabar bahwa ada upacara di sekolah hari ini sehingga jumlah kunjungan dari para tamu telah menurun dengan signifikan baik pada hari Sabtu maupun saat ini,” tuturnya.
(mns/)
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Perhatikan pula data dan detail tambahan yang ada disini
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan