- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, politics, politics and government, politics and law, public policygovernment, politics, politics and government, politics and law, public policy - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pidatonya pada Acara Kesaktian Pancasila di gedung Pancasila, kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (2/6). Dia menekankan bahwa salah satunya tentang Indonesia sebagai bangsa yang kokoh dan tidak dapat dimanfaatin.
“Saya sekali lagi menegur dan mendorong mereka agar tidak meremehkan eksistensi negeri kita. Serta jangan sampai berpikir bahwa bangsa ini dapat dieksploitasi dengan mudah,” ujar Prabowo.
“Jangan pernah berpikir bahwa NKRI dapat dimanfaatkan dengan kebohongan, jangan sekali-kali meremehkannya sehingga bisa diperdaya,” tegasnya.
Sebaliknya, Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga imej positif Indonesia di mata dunia sebagai negara berkuatan. Seluruh komponen masyarakat perlu kesetiaan mereka terhadap NKRI.
“Lagi-lagi pada lokasi penting ini, sebagai wakil dari masyarakat Indonesia, saya menghimbau kepada seluruh elemen dan institusi untuk segera melakukan perbaikan dan pembersihan diri. Sebab negara akan bertindak dan negeri kita semakin tangguh,” katanya.
“Kami akan menghapus mereka yang tidak setia kepada negara dengan tegas dan cepat, tanpa pandang bulu, tak peduli dari partai apa, latar belakang suku atau kelompok manapun. Siapa pun yang menyalahi aturan UU maupun UUD akan kami hukum,” lanjutnya.
Prabowo juga bersumpah akan melanjutkan hal serupa. Yaitu dengan tetap mempertahankan ketentuan sesuai dengan peraturan perundang-Undangan.
“Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengatakan di hari yang istimewa ini bahwa sebagai wakil dari rakyat, saya sudah bersumpah di depan masyarakat untuk memperkuat Undang-Undang Dasar,” ujarnya.
“Serta seluruh hukum di negara ini, Insya Allah saya akan menjalankan janji itu tanpa keraguan,” demikian penutupannya.