- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crimes, local news, news, police reports, tragediescrimes, local news, news, police reports, tragedies - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
Laporan Jurnalis, Eki Yulianto
, CIREBON-
Perasaan sedih melanda kedua tempat tinggal keluarga yang menjadi korban longsor di daerah Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2025 petang.
Tangisan terdengar pecah dalam pelukan serta doa yang dikumandangkan bersama dengan Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, ketika mengunjungi keluarga dari almarhum Sarwa bin Satira (36) dan almarhim Rino Ahmadi (28).
Kunjungan tersebut merupakan saat yang dipenuhi dengan empati, menampilkan perhatian sungguhan dari petugas Polresta Cirebon kepada masyarakatnya yang tengah dilanda kesedihan.
Kapolresta tiba sekitar pukul 15:30 WIB, diiringi oleh beberapa petinggi utama dari Polresta Cirebon seperti Kabag Ren Kompol Acep, Kasat Lantas, Kasi Wasda, Ps. Kasi Humas, Kapolsek Sumber, serta Kopolsek Dukupuntang.
Dari dua orang tewas, Sarwa bin Satira adalah tenaga kerja kasar yang mengangkat batu berasal dari Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber.
Rino Ahmadi merupakan seorang petugas koperasi yang berasal dari Desa Cikalahang, di Kecamatan Dukupuntang.
Keduanya tertimbun material longsor saat bekerja di lokasi galian batu yang rawan bencana.
Setibanya di rumah duka, Kombes Sumarni disambut hangat oleh keluarga korban.
Di dalam atmosfer yang dipenuhi kesedihan, Sumarni memberikan ucapan duka cita dengan cara bertatap muka kepada setiap keluarga.
“Kami ikut merasakan kesedihan akibat bencana ini. Mudah-mudahan para ahli waris mendapat keikhlasan serta kekuatan,” katanya dengan nada rendah tetapi tegas, pada hari Sabtu, 31 Mei 2025.
Selain mengungkapkan kesedihan, Sumarni juga memberikan bantuan dalam bentuk paket kebutuhan pokok serta tunjangan.
Dukungan itu datang dari Kapolda Jawa Barat serta tim Polresta Cirebon sebagai wujud konkret peduliannya.
“Kami juga hadir untuk memastikan bahwa keluarga para korban mendapat perhatian dan dukungan baik moril maupun materil,” ucapnya.
Kunjungan ini, menurut Sumarni, merupakan bagian dari pelayanan humanis yang terus digaungkan Polresta Cirebon di tengah masyarakat.
Dia menggarisbawahi bahwa Polri tidak hanya terlibat dalam penegakan hukum, namun juga selalu siap bersama masyarakat saat mereka sedang menghadapi kesedihan atau musibah.
” Kunjungan ini adalah bentuk konkret dari perhatian Polri kepada masyarakat, terutama untuk para keluarga yang mengalami musibah bencana alam,” ungkapnya.
Air mata tidak dapat dibendung saat Kapolresta dengan hangat merangkul keluarga para korban.
Secara sunyi, permohonan dilontarkan, tetesan air mata mengalir, dan dekapan menjadi tanda kuat yang tidak membutuhkan banyak ucapan.
Untuk keluarga para korban, hadirnya langsung Kapolresta beserta timnya tak sekadar menunjukkan kedekatan antara penegak hukum dan masyarakat, namun juga mengingatkan bahwa di balik pakaian dinas polisi terdapat belas kasihan serta sifat manusiawi yang konkret.