- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, international relations, iran nuclear deal, news, politicsgovernment, international relations, iran nuclear deal, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
JAKARTA – Pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump sudah menyerahkan penawaran spesifik dan dinilai bisa diterima ke pihak Iran dalam konteks perundingan senjata nuklir. Menurut juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, disarankan agar Iran mempertimbangkan dengan serius tawaran ini.
“Witkff Special Envoy telah menyerahkan usulan rincian dan memenuhi syarat kepada pihak berwenang Iran, serta sangat diuntungkan jika mereka merespons dengan positif,” ujar Leavitt melalui siaran resmi.
Pada hari Sabtu sebelumnya, 31 Mei 2025, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebutkan bahwa Oman sudah meneruskan detail penawaran dari Amerika Serikat kepada pihak Iran berkaitan dengan perjanjian nuklir. Araghchi menambahkan bahwa Teheran berencana untuk merespons secara tepat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya sendiri.
Sementara itu, sebelumnya, menurut
Bloomberg
Trump menyebutkan bahwa perjanjian nuklir yang baru antara Amerika Serikat dan Iran seharusnya memberikan izin bagi AS untuk dapat menyerang instalasi nuklir Iran sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Meskipun demikian, dia yakin bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan dicapai “dalam dua minggu mendatang”.
Iran dan Amerika Serikat sudah melaksanakan lima ronde perundingan tak langsung tentang program senjata nuklir Iran dengan bantuan Oman. Ronde paling baru terjadi di Roma pada tanggal 23 Mei.
Setelah rapat itu, Araghchi menjelaskan bahwa Oman telah mencadangkan beberapa cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki penghalang pada tahapan perundingan. Dia berpendapat bahwa perkembangan signifikan mungkin tercapai dalam satu sampai dua sesi diskusi ekstra.
Akan tetapi, sebelum dimulainya babak kelima, kecemasan di antara keduanya bertambah. Amerika Serikat mendesak Iran agar secara total mengakhiri aktivitas penambahan kadar uranium, namun Iran menampik permintaan itu dan menyatakan bahwa perjanjian menjadi tak mungkin dicapai apabila AS terus-menerus mensyaratkan hal tersebut.
Walaupun begitu, Iran berinisiatif mengurangi intensifikasi peleburan uranium dan memastikan siap memberikan kesempatan kontrol yang ekstensif atas kegiatan nuklir mereka demi melambangkan bahwa proyek senjata nuklir tersebut bertujuan untuk tujuan perdamaian.