- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
cuisine, food and drink, food culture, food preparation, food service industrycuisine, food and drink, food culture, food preparation, food service industry - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
– Mendekati puncak ibadah haji pada hari Kamis, 5 Juni 2025 (9 Zulhijjah 1446 Hijriyah), petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi dengan cepat mendistribusikan makanan instan yang sudah siap dimakan untuk para jemaah haji dari Indonesia.
Arfi Hatim, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Haji dan Umrah di Kementerian Agama, menyatakan bahwa pembagian makanan siap saji diteruskan agar kebutuhan konsumsi jemaah tetap terjaga saat berada dalam tahapan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), yang merupakan masa-masa dengan batasan tertentu.
“Menuju waktu Armuzna, Kota Mekkah akan dipadati orang dan distribusi paket makanan seperti biasa menjadi lebih rumit. Oleh karena itu, Pihak Penyelenggara Ibadah Haji telah menyediakan pangan siap saji yang bergizi baik, higenis, mudah dibawa, dan semoga memuaskan selera jamaah haji dari Indonesia,” ungkap Arfi pada hari Sabtu (31/5).
Masakan cepat sajinya dikemas untuk menyediakan enam porsi makan, tepatnya di tanggal 7 Dzulhijjah atau Selasa, 3 Juni 2025. Sarapannya terdiri dari nasi uduk. Makan siang disajikan dengan nasi putih bersama semur daging. Sementara itu, untuk makan malam akan ada nasi putih dengan hidangan semur ayam.
Berikutnya pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Rabu, 4 Juni 2025, menu sarapan akan disajikan dengan nasi uduk. Sedangkan makanan tambahan dapat dinikmati mulai tanggal 13 Dzulhijjah atau Senin, 9 Juni 2025. Pada waktu makan siang di hari tersebut, hidangan yang tersedia terdiri dari nasi putih beserta opor ayam. Sementara itu, untuk sajian makan malam ada nasi putih dan juga rendang ayam.
“Makanan cepat saji ini dapat dihidangkan dan langsung dinikmati. Untuk rasa yang lebih lezat, dianjurkan untuk merendam nasinya selama 5-10 menit terlebih dahulu sebelum memakan. Sedangkan lauknya bisa disajikan tanpa harus dipanas lagi,” kata Arfi.
Dia juga menekankan bahwa begitu dibuka, makanan harus langsung dikonsumsi tanpa ditunda untuk esok hari agar tetap terjaga mutu dan keselamatanannya.
Arfi juga menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik kepada para jamaah serta menyediakan peralatan ibadah sebelum tiba di Arafah. Persiapan ini mencakup pakaian ihram, obat-obatan pribadi, Kartu Tanda Penduduk (KTP), sampai membawa persediaan air minum.
“InsyaAllah SWT melancarkan setiap ritual ibadah kami dan merima kebaikan dari seluruh jamaah,” demikian penuturan Arfi.