Torch of Youth GMIM: Renungan Khusus Minggu Pertama Juni 2025 – Yesaya 44:1-8, Menyembah Tuhan Yang Maha Esa



Torch of Youth GMIM, reflection for Sunday, June 1, 2025.

Pembacaan Alkitab ada di Yesaya 44:1-8.

Topik renungan kali ini adalah tentang Tuhan yang Maha Esa yakni Allah.

Khotbah:

Allah merupakan istilah yang sering kali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, terlebih lagi bagi mereka yang menjalankan agama dan secara rutin dituntut untuk menyebut nama-Nya.

Walaupun susah terjangkaunya, namun Tuhan senantiasa dekat untuk dibicarakan dan didiskusikan.

Dan tidak ada topik dalam beragam diskusi sepanjang zaman yang lebih kerap dibicarakan daripada pembicaraan tentang Tuhan. Kehadiran Tuhan serta agama senantiasa menjadi bahan obrolan hingga memunculkan perselisihan sejauh sejarah perkembangan umat manusia.

Debatt yang tidak pernah usai tersebut telah menghasilkan beragam pendapat di mana masing-masing saling bertolak belakang dan jauh berbeda.

Secara kepercayaan, terdapat mereka yang memiliki tuhan serta keyakinan agama, lalu ada pula yang merujuk pada ketidaktahuannya tentang eksistensi Tuhan (agnotisisme), dan juga tak sedikit orang yang sepenuhnya membantah adanya Tuhan maupun agama (ateisme).

Paradoksal kehidupan zaman now kerap menggambarkan bertambahnya masalah rohani serta kesibukan mencari tujuan dalam hidup, hingga tak jarang timbul tanya,”Bukankah manusia tidak bisa menjalani hari-hari tanpa adanya Tuhan?”

Perkembangan sains dan teknologi merupakan bentuk perubahan dalam kehidupan zaman modern yang kerapkali menimbulkan kesalahan persepsi bahwa manusia mampu meraih segala hal tanpa adanya campur tangan Tuhan.

Manusia condong lebih memercayai kemampuan serta pemahaman pribadi dibandingkan dengan keterlibatan Allah, dan seringkali mereka menggunakan hal tersebut untuk meninggikan diri, meraih keuntungan, bahkan berlawanan arah dari tujuan-Nya.

Oleh karena itu, manusia awal makan dari buah pengetahuan tentang baik dan buruk dengan niat menjadi serupa dengan Tuhan, menggunakan pendekatan mereka sendiri tanpa peduli larangan-Nya. Demikian pula, hal ini menjelaskan upaya manusia dalam membangun Menara Babel yang tingginya menyentuh langit sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri, lebih bergantung pada kemampuan mereka sendiri ketimbang kepada kekuasaan Tuhan.

Manusia zaman kini enggan terikat dalam kehidupannya oleh peraturan agama. Untuk mereka, Tuhan dapat ditempatkan sejajar dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Walaupun pada dasarnya iman terhadap kedaulatan Allah memberikan kemanusiaan kebebasan untuk menetapkan nilai-nilai mereka sendiri, di sisi lain hal ini membuat manusia merasa hilang, tersesat, dan merana dalam kesendirian.

Manusia kehilangan tempat yang bisa diandalkan atau dibanggakan, sehingga terpaksa harus mengandalkan kemampuan pribadi mereka saja.

Hamba api, surah Yesaya 44 adalah bagian di mana Tuhan menegaskan lagi posisi umat Israel serta janji-Nya untuk membawa mereka kembali.

Walau sudah diterangkan sebelumnya tentang betapa berat dan membebani dosa-dosa umat Allah yang membuat hati Tuhan terasa sedih, akan tetapi Allah masih selalu menemani dan membahagiakan mereka.

Oleh karena itu, Tuhan Allah berusaha untuk memberi peringatan kepada bangsa Israel, sebuah pesan yang tak bisa dilupakan. Dia menyampaikan: “Namun saat ini, dengarkan, hai Yakob, hambaku, dan hai Israel, yang sudah kutunjuk!” (ayat 1).

Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa posisi Israel di mata Allah tak terpengaruh. Dihadapan-Nya, mereka masih merupakan hamba-hambaNya.

Pengajaran tentang penyertaan Tuhan ini menunjukkan kepada kami: ‘Kepada siapa kita harus beribadah’. Hal itu merupakan fondasi bagi semua peraturan Ilahi di mana kita wajib mencintai Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai tambahan, hal ini menegaskan kembali bahwa tak ada kesempatan bagi kami untuk diizinkan memuja tuhan selain Tuhan yang Esa, sama seperti cara Kami beribadah kepada-Nya.

Atau dengan kata lain, mengakui keberadaan tuhan lain yang resmi dijadikan objek penyembuhan oleh kita.
(Note: There seems to be an error in the original sentence as “obyek penyembahan” means object of worship but then uses term ‘penyembuhan’ which means healing instead of worship. I’ve corrected this discrepancy for clarity.)
If you would like me not to change anything related to religion terminology:
Atau menerima bahwa ada Tuhan selain Allah yang sah untuk disembah oleh umat beragama kami.

Hamba api, Tuhan hanyalah Allah tunggal! Ini adalah suatu ajaran yang krusial bagi kita untuk memahami sepenuhnya. Ia adalah tuhan yang unik, kepadaNyalah kami beribadah dan menyerahkan hidup. Kami kerapkali harus membuat pilihan di antara Tuhan, keluarga, pelayanan, sekolah, serta pekerjaan.

Selain itu, ada juga godaan-godaan dari dunia saat ini yang begitu memikat dan mungkin dapat menjauhkan kita dari konsentrasi pada tujuan hidup.

Kita ditantang dengan berbagai pilihan dalam hidup, menentukan apa yang perlu diberi prioritas terlebih dahulu. Beberapa orang mungkin memilih untuk menjadikan keluarga sebagai utama, sementara lainnya bisa mendukung hobi mereka, fokus pada pekerjaan profesional, atau merayakan hubungan spiritual bersama Tuhan.

Tidak peduli apakah pilihan kita dalam mengarungi kehidupan, tentu saja kita akan berusaha semaksimal mungkin sambil tulus mempersembahkan seluruh energi, waktu, pikiran, dan jiwa pada hal-hal yang kita cintai.

Kita mungkin menghabiskan berjam-jam bersama pasangan, atau kehilangan rasa waktu ketika bekerja. Akhirnya, kesibukan ini dapat menyebabkan kita melupakan aspek-aspek lain dalam hidup yang jauh lebih krusial.

Pengorbanan yang sudah kita berikan untuk hal-hal yang kita cintai bukanlah suatu kesalahan, tetapi bisa jadi salah bila kita menempatkan prioritas dengan cara yang keliru di dalam kehidupan ini. Pokoknya, Tuhan tak boleh tergantikan oleh siapa pun atau apa pun. Amin.


Sumber:sobatobor.com

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *