Menag Nasaruddin Bantu Klinik KKHI Layani Jemaah Haji Indonesia di Makkah

Menag Nasaruddin Bantu Klinik KKHI Layani Jemaah Haji Indonesia di Makkah



– Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan berita baik setelah melaksanakan pembicaraan yang signifikan bersama Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahad Abdulrahman AlJalajel tentang persetujuan operasional dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah.

Sebelumnya, aturan terbaru di Arab Saudi menuntut semua pasien dari jemaah haji untuk secara langsung dirawat di rumah sakit setempat, yang menyebabkan sementara klinik milik Indonesia tak dapat dipakai.

Pada simposium Haji Ke-49 yang digelar di Jeddah, Arab Saudi pada hari Minggu (1/6), Menteri Agama memohon supaya izin bagi KKHI untuk merawat pasien diperbolehkan lagi. Terutamanya adalah penanganan kasus-kasus dengan tingkat keparahan rendah dan tidak memerlukan pengiriman ke rumah sakit.

“Kami sangat memohon agar klinik kami dapat diresmikan kembali setelah sebelumnya ditutup,” ujar Nasaruddin ketika melakukan inspeksi ke lokasi KKHI Makkah secara langsung.

Menurut Menag, banyak calon haji Indonesia merasa lebih terlayani dengan baik ketika dirawat di klinik milik negara sendiri, berkat adanya pertimbangan kemudahan komunikasi melalui bahasa serta dukungan dari staf medis asli Indonesia.

“Banyak pasien kami menghadapi rasa sakit tanpa berobat di rumah sakit lantaran ketakutan. Di tempat itu mereka kesepian dan jarang dikunjungi, bahkan komunikasipun terbatas. Mereka merasa lebih nyaman jika dirawat oleh dokter pribadi,” ungkapnya.

Setelah melaksanakan perundingan mendalam dengan regu Amirul Hajj serta para pakar kesehatan dari Indonesia, termasuk Ketua BPOM Prof. Taruna Ikrar, pada akhirnya Menteri Kesehatan Arab Saudi mengizinkannya.

“Alhamdulillah, Menteri Kesehatannya tadi menyetujui. Baiklah, jika hal tersebut dianggap positif, karena kepedulian kita berdua sejalan,” jelas Nasaruddin.

Namun demikian, tersisa satu tahap perundingan lagi. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Agama, persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi diperlukan pula, terutamanya berkaitan dengan segmen keselamatan tempat ibadah.

“Tempat ini bukanlah rumah sakit tetap, melainkan hanya fasilitas sementara untuk beberapa hari ke depan. Keuntungannya akan signifikan jika dapat dimanfaatkan,” tandasnya.

Menag menegaskan bahwa tim Amirul Hajj Indonesia akan tetap bekerja dengan penuh usaha dalam perundingan ini untuk kemaslahatan para jemaah.

“Saat ini keadaannya ada di tangan kita. Saya mengharapkan agar anggota Amirulhaj kami, Pak Prof. Taruna, beserta teman-teman lainnya dapat memberikan dukungan. Ini adalah upaya kami untuk melakukan negosiasi dan memastikan bahwa komunitas kita menerima pelayanan yang terbaik,” ungkapnya.

Sebentar lagi, tim dari Kementerian Agama bakal mengadakan rapat mendetail bersama otoritas terkait di Arab Saudi untuk menjamin bahwa operasi KKHI Makkah dapat berlangsung mulus. Melalui upaya ini, pihak berwenang Indonesia bertujuan supaya para jemaah haji pada tahun 2025 masih mampu meraih perawatan medis berkualitas tinggi secara aman dan nyaman sambil tidak memberi tekanan kepada fasilitas rumah sakit lokal.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *