- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
health, health & fitness, healthcare and medicine, nutrition, social issueshealth, health & fitness, healthcare and medicine, nutrition, social issues - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
Indonesia tetap berurusan dengan tantangan besar di sektor kesehatan anak-anak. Tingginya angka stunting dan kekurangan zat besi atau anemia merupakan fokus utama saat ini.
Stunting, yang memengaruhi pertumbuhan fizikal dan pembangunan otak anak, bersama dengan anemia yang mengurangi ketahanan badan dan fokus, adalah dua masalah nutrisi terkait yang membutuhkan pendekatan komprehensif untuk ditangani.
“Permasalahan stunting di mana satu dari tiga anak di Indonesia yang berusia di bawah lima tahun mengalamai kekurangan zat besi atau anemia, sedangkan 19,8% anak-anak di negeri kita menderita stunting. Ini bisa disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mendapatkan pendidikan serta gizi yang cukup melalui sumber-sumber pangan,” ungkap Arif Mujahidin sebagai Direktur Komunikasi Korporat Danonesia seperti dikutip pada pernyataan tertulis yang dia terima.
Arif mengatakan agar mencegah dan menangani masalah anemia serta defisiensi zat besi di Indonesia, organisasi atau kelompoknya sadar bahwa publik memerlukan akses terhadap jenis pangan yang sesuai, termasuk produk gizi guna memenuhi keperluan zat besi sehari-hari bagi anak-anak.
“Tujuan kita dalam menyebarkan kesejahteraan kepada semakin banyak orang terwujud melalui pengenalan produk-produk baru yang memiliki nutrisi lebih komprehensif serta dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak secara utuh. Selain itu, kami mencetuskan Program Generasi Maju Bebas Stunting, sebuah proyek deteksi dini masalah gizi dan pendidikan tentang pola makan yang berfokus pada pengecekan risiko stunting sedari awal,” ungkap Arif.
Di samping pemahaman tentang asupan gizi, masyarakat juga harus mengetahui cara penanganan yang benar untuk mencegah stunting dengan melakukan screening dan deteksi awal. Oleh karena itu, tambah Arif, organisasinya lewat Sarihusada bersumpah akan menciptakan produk nutrisi bermutu tinggi serta memberikan program pendidikan guna mengatasi masalah anemia dan stunting di tanah air.
Karena dedikasi serta kreativitasnya, mereka memperoleh anugerah Inovasi Produk Pangan dan Gizi untuk SGM Eksplor 1+, SGM Eksplor 3+, dan program GMBS dalam acara Peduli Gizi 2025.
Penghargaan ini diserahkan sebagai apresiasi atas kontribusi industri makanan yang telah sukses menciptakan inovasi produk serta menjalankan program pendukung usaha pemerintah guna meningkatkan kualitas pangan dan gizi rakyat, termasuk melibatkan pemimpin dengan ide-ide segar dan dampak positif,” kata Profesor Hardinsyah selaku Ketua Komite dari Universitas IPB sekaligus Presiden International College of Nutrition. Peranan sektor swasta, lebih-lebih industri makanan, menjadi semakin penting dalam menghasilkan produk makanan yang menyertakan pertimbangan tentang nutrisi dan kebugaran tubuh.
Penghargaan Peduli Gizi tahun 2025 akan diselenggarakan secara bersamaan dengan acara konferensi ilmiah tingkat nasional atau internasional World Congress on Clinical Nutrition (WCCN). Acara penghargaan tersebut bertujuan untuk mengapresiasi perusahaan makanan, pelaku bisnis, pihak pemerintahan, organisasi nirlaba, serta individu yang sudah memberikan sumbangan signifikan terhadap perkembangan dan implementasi ide-ide baru dalam sektor produk, program, dan kepemimpinan pada ranah pangan, nutrisi, dan kesejahteraan publik.