Jika Ingin Menjadi Orang Paling Menarik di Ruangan, Beri Selamat Tinggal pada 8 Kebiasaan ini Menurut Ahli Psikologi

Jika Ingin Menjadi Orang Paling Menarik di Ruangan, Beri Selamat Tinggal pada 8 Kebiasaan ini Menurut Ahli Psikologi



Menjadi orang yang menarik tidak tergantung pada tampilan luar yang mencolok,kekayaan berlimpah,atau gelar pendidikan yang prestise.

Di bidang psikologi sosial, ketertarikan pada seseorang umumnya lebih ditentukan oleh karakter pribadi, tindakan, serta bagaimana mereka bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.

Manusia yang menarik ialah individu yang membawa kenyamanan, penghargaan, serta ikatan batin kepada pihak lainnya.

Tetapi, banyak orang tanpa disadari malah merawat kebiasaan-kebiasaan yang membuat mereka semakin terjauh dari daya tarik.

Menurut laporan dari Geediting pada hari Minggu (1/6), bila tujuan Anda adalah untuk menjadi seseorang yang memancarkan energi positif, terkenal serta digemari oleh banyak orang, mungkin ini waktunya berkata cukup kepada delapan kebiasaan di bawah ini sesuai dengan pengetahuan ilmu psikologi:


1. Mengobrol Berlebihan tentang Diri Sendiri

Berdasarkan studi di Journal of Personality and Social Psychology, manusia umumnya lebih tidak suka pada mereka yang selalu menceritakan tentang diri mereka sendiri tanpa memberi kesempatan bagi orang lain untuk bicara.

Hal ini menghasilkan kesan sombong dan cuek. Bila Anda mau tampil menawan, coba pelajari cara mendengarkan dengan baik.

Ajukan pertanyaan yang jujur, dengarkan dengan seksama, serta beri respons yang menggambarkannya bahwa Anda sungguh-sungguh terlibat dalam dialog tersebut.


2. Menjelek-jelekan orang lain untuk terlihat lebih baik

Banyak individu tanpa disadari berupaya meninggikan martabatnya dengan merendahkan oranglain, entah itu lewat kritik terselubung, guyonan pedas, atau perbandingan diri terhadap orang lain.

Habit ini disebut dalam psikologi sebagai perbandingan menurun dan malah membuat Anda tampak kurang percaya diri.

Seseorang yang atraktif tidak perlu mendapatkan pengakuan lewat perbandingan.

Mereka meninggikan dirinya dengan menaikkan oranglain, bukan merendahkannya.


3. Kurang Kontak Mata

Komunikasi tidak lisan memiliki peranan penting dalam cara orang lain menginterpretasikan diri kita.

Percobaan kontak mata yang memadai dapat mengindikasikan kepercayaan diri, minat, serta kesungguhan.

Menghindari kontak mata sebaliknya dapat ditafsirkan sebagai indikasi dari ketidaktentraman, kekurangan rasa percaya diri, atau mungkin juga sikap yang tak jujur.

Studi mengungkapkan bahwa interaksi visual terus-menerus menjadikan orang tampak lebih berwibawa dan handal.


4. Terlalu Sering Mengeluh

Berdasarkan psikologi positif, mengeluh secara konstan dapat mempengaruhi dengan cara yang buruk perasaan orang di sekitar kita.

Seseorang yang selalu mengadu akan membentuk lingkungan serba negatif dan membuat lelah dari segi perasaan.

Seseorang yang menarik bukannya orang yang senantiasa cerah tanpa hambatan, tetapi mereka yang mampu mengelola tantangan dengan baik tanpa perlu membuatnya sebagai fokus dalam setiap pembicaraan.


5. Menekan Pendapat Sendiri dan Tak Paham Kapan Harus Bersikap diam

Tiap individu memiliki hak untuk menyampaikan pandangannya, tetapi ada nilai tambah pula dalam mengenali kapan perlu bicara dan saat yang tepat untuk terdiam.

Orang yang selalu menguasai percakapan dengan pendapatnya sendiri tanpa mau memperhatikan sudut pandang oranglain umumnya dipandang sebagai seseorang yang sombong dan kurang perihatin.

Psikologi mengusulkan agar kita menggunakan sikap empati dan terbuka saat berdiskusi untuk menciptakan relasi sosial yang baik.


6. Tidak Asli atau Terlalu Banyak Usaha untuk Memuaskan

Berlagak seperti orang lain atau bersusah payah untuk mendapatkan penerimaan sebenarnya membuat seseorang kelihatan tak otentik.

Orang-orang yang menarik adalah mereka yang asli—mereka yang merasa nyaman dengan identitasnya sendiri.

Berdasarkan teori self-determination, otentisitas sangat terkait dengan kesejahteraan psikologis serta hubungan sosial yang baik.


7. Teruslah Jadi Sorotan

Sesekali menjadi fokus perhatian orang lain merupakan suatu kebiasaan normal.

Namun, apabila Anda terus-menerus mencari perhatian dan berpikir untuk selalu menjadi fokus utama, orang lain mungkin merasakan kejenuhan.

Seseorang yang sebenarnya menawan tak usah mencolok agar diperhatikan, namun ketidakhendakannya malah mendapat pengamatan akibat sifatnya yang damai, tampil dengan keyakinan tinggi, serta mengundang senyum.


8. Gagal Menyikapi Perasaan dengan Baik

Seseorang yang cepat tersinggung, murka, atau mengambil tindakan berlebihan atas hal-hal sepele dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pihak lain.

Psikologi mengatakan hal ini disebabkan oleh ketidakefektifan dalam mengatur emosi.

Seseorang yang atraktif mampu mengendalikan perasaannya dengan baik, bertahan tenang ketika berada di bawah stres, serta menunjukkan kedewasaan emosional pada tiap pertukaran sosial.


Penutup: Kekuatan Penarik Itu Dihasilkan, Bukan Hanya Ditawarkan

Bukan berarti harus merubah jati diri agar menjadi orang yang paling menarik di suatu tempat, tetapi lebih kepada meninggalkan perilaku-perilaku yang dapat mencegah Anda tampil sebagaimana adanya dan mencapai kemampuan terbaik dalam bersinar.

Seseorang yang menarik bukan cuma terletak pada kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan baik, tapi juga bagaimana mereka dapat membuat orang di sekitarnya merasa bernilai.

Mereka membawa semangat positif, kejujuran dalam bersikap, serta tingkah laku yang menyegarkan.

Jika Anda mulai meninggalkan kedelapan kebiasaan di atas dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih empatik, otentik, dan penuh perhatian, niscaya Anda akan menjadi pribadi yang tak hanya disukai, tetapi juga dikenang dengan baik oleh banyak orang.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *