Nafas Subuh: Inspirasi dari Pernapasan Pagiku di Indonesia

Nafas Subuh: Inspirasi dari Pernapasan Pagiku di Indonesia

  • Diposting oleh:
  • Diposting pada:
  • Kategori:
    art, culture, tragediesart, culture, tragedies
  • Sistem:
    Tidak diketahui
  • Harga:
    USD 0
  • Dilihat:
    4


BOLTIM Pikiran Rakyat –

Embun turun tanpa suara,

Mengingatkan jiwa yang hampir terlupakan,

Bahwa pagi adalah anugerah,

Yang hadir walaupun malamnya tidak tenang.

Langit masih pucat,

Tapi janjinya sudah hangat,

Antara gemerisik dedaunan dan ranting,

Ketenangan perlahan-lahan muncul dengan lembut.

Menancapkan biji di lahan yang masih lembab,

Dengan perlahan dan menyerah,

Menikmati kehidupan yang bangkit kembali,

Di kesunyian yang halus menggetahukan jiwa.

Wahai embun, wahai pagi,

Jadi penggugat nafas saya pada hari ini,

Bahwa saya tetap ingin mengulangi percobaan itu kembali,

Bersatu perlahan namun pasti, walaupun sendirian. ***

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *