- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
european football, football clubs, football players, soccer, sportseuropean football, football clubs, football players, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
Para pemain senior dari tim nasional Indonesia yang bertanding di luar negeri merasakan kebahagiaan serta kesedihan menjelang penutup musim ini. Tiga atlet tidak berhasil mencapai tujuan mereka yaitu bermain di ajang sepak bola Eropa, sedangkan dua lainnya terpaksa menghadapi penurunan divisi.
Calvin Verdonk, Mees Hilgers, serta Eliano Reijnders gagal berpartisipasi dalam Conference League. Meskipun demikian, Eliano berhasil meraih gol perdana di Eredivisie sepanjang musim ini. Di sisi lain, Jay Idzes dan Thom Haye harus menelan pil pahit menghadapi degradasi.
Dalam situasi yang kelihatannya suram, Kevin Diks menciptakan keajaiban. Ia tak menduga akan memulihkan diri dengan cepat hingga dapat menyokong FC Copenhagen meraih juara di Superliga dan Piala Denmark.
membuat peringkat para atlet yang bertanding di luar negeri…
Tanpa Ranking
Sejumlah pemain mengalami kendala kesehatan menjelang akhir musim. Ragnar Oratmangoen tidak terdaftar dalam daftar tim FCV Denver lantaran cidera. Di samping itu, Dean James jarang dimainkan usai sembuh dari cederanya. Kendati demikian, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Joey Pelupessy, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam Bahar, serta Justin Hubner sama sekali belum memperoleh kesempatan untuk bertanding sebab kompetisinya sudah berakhir.
Lain halnya dengan pemain lain seperti Ole Romany dan Marselino Ferdinand yang tidak memperoleh waktu bermain cukup signifikan dalam dua pertandingan terakhir untuk Oxford United. Meskipun begitu, Marselino berhasil melakukan debut-nya di Championship saat ia dimasukkan sebagai pengganti Romany pada pertandingan akhir tersebut. Demikian pula dengan Pratama Arhan. Sementara itu, Nathan Tjoe-A-A-On serta Rafael Struick masih belum diberi kesempatan oleh tim.
10. Maarten Paes
Momen ini merupakan periode suram untuk Paes. Di antara delapan laga yang mereka mainkan di berbagai turnamen, FC Dallas hanya meraup dua hasil seri dan kekalahan, dengan sisanya adalah kekalahannya lagi-lagi. Satu dari kemenangan tersebut terjadi saat menumbangkan Inter Miami tanpa adanya Lionel Messi dalam timnya.
Meskipun dalam pertarungan melawan Cincinnati, Paes mencerminkan permainan yang luar biasa guna mendukung Dallas menyusutkan ketinggalannya, hingga akhirnya pertandingan berakhir seri. Penyelamatannya dari Paes meratakan peluang bagi lini depan timnya menghadapi serangan musuh di paruh kedua.
9. Sandy Walsh
Walsh kurang memiliki peluang bermain di masa tersebut. Ia cenderung lebih sering menghangatkan bench pemain pengganti mulai tanggal 2 April, hingga kesempatan sebagai starter kembali hadir ketika tim bertemu dengan Kyoto Sanga pada 17 Mei. Kehadiran Thomas Deng yang absen membuat jalannya Walsh untuk dimasukkan ke dalam starting lineup terbuka lebar.
Sayangnya, meski sudah mencoba sebagai pemain utama sebanyak dua kali, Yokohama F Marinos tetap tidak dapat mengakhiri rentetan hasil negatif mereka. Keadaannya semakin rumit ketika ia terluka dan dipaksa meninggalkan lapangan di menit ke-85 saat bertemu dengan Vissel Kobe, yang akhirnya membuat Walsh gagal membela tim nasional Indonesia.
8. Ivar Jenner
Musim 2024/25 ternyata menjadi momen sulit bagi Jong Utrecht. Akademi FC Utrecht itu berakhir dengan posisi terdegradasi sebagai urutan kedua dari dasar tabel Eerste Divisie.
Dalam tiga pertandingan terakhir, gelandang Tim Nasional Indonesia Ivar Jenner tetap dipertahankan dalam starting lineup-nya dengan mencatat satu kali menang dan dua kali kalah. Pada semua laga tersebut, Jenner senantiasa dimainkan sejak awal sampai wasit membunyikan tiupan final.
7. Mees Hilgers
Hilgers bermain sebagai pemain utama dalam lima dari enam pertandingan terakhir untuk FC Twente. Dalam kelima pertandingannya itu, timnya berhasil mendapatkan dua kemenangan serta tiga kali kekalahan. Hilgers tidak turun saat melawan NEC Nijmegen pada babak playoff untuk merebut tempat di Conference League dikarenakan cedera.
Pembela yang berumur 24 tahun tersebut menerima komentar tajam pada dua pertandingan terbarunya, yaitu lawan Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaor. Ia dinilai kurang memberikan penampilan memadai, lebih-lebih saat bertemu dengan Ajax. Keinginan Hilgers untuk ikut serta membantu Twente bersaing di Conference League menjadi sia-sia setelah tim-nya dikalahkan oleh Alkmaar.
6. Calvin Verdonk
Verdonk menghadapi kabar buruk dengan tersingkirnya timnya dari persaingan Eropa usai NEC Nijmegen dikalahkan oleh FC Twente dalam pertandingan playoff yang bertujuan memperebutkan tempat di Liga Konferensi UEFA. Lebih parah lagi, gol penyumbang kemenangan bagi Twente berasal dari kesalahan Verdonk yang telat mengejar Bart van Rooij, memberikan peluang kepada Younes Taha untuk mencetak gol dan membobol jala NEC.
Kegagalan tersebut tampak seperti pelengkap penderitaan Verdonk. Pasalnya, ketika menghadapi tim yang terancam degradasi, yaitu Willem II, dia mencetak gol bunuh diri pada menit awal sebelum akhirnya NEC berhasil menyulap permainan menjadi seri. Meskipun demikian, secara umum, NEC meraih tiga kemenangan, sekali hasil imbang, dan dua kekalahan.
5. Jay Idzes
Idzes gagal memastikan Venezia tetap berada di Serie A sehingga tim tersebut terdegradasi. Mereka sempat optimis bisa bertahan saat seri dengan Torino, serta menang atas Fiorentina yang sejenak mendorong mereka keluar dari zona degradasi.
Meskipun demikian, dalam pertandingan krusial kontra tim lainnya yang turut berisiko terdepromosi, yaitu Venezia, hasil buruk malah dialami oleh klub ini dan membuat posisi mereka semakin memburuk di zona degradasi. Dalam laga tersebut, Idzes menerima kartu kuning yang pada akhirnya menyebabkan dia tidak dapat tampil saat bertemu Juventus sebagai penampilan terakhir tim.
4. Thom Haye
Mirip seperti Idriz di Italia, Haye gagal mencegah Almere City tersingkir dari Eredivisie Belanda. Meskipun begitu, Haye tetap menunjukkan penampilan memuaskan dalam empat laga terakhir tim tersebut, dengan hasil akhir tiga kali seri dan sekali kalah.
Meski Haye masih bisa menjaga kinerja baik dalam tiga pertandingan terakhirnya, termasuk saat diakal oleh Sparta Rotterdam pada minggu ke-32. Situs Voetbal International menilai dirinya dengan skor 7 dari tiga kali bertemu dengan Sparta, Fortuna Sittard, serta AZ Alkmaar.
3. Emil Audero
Pada keenam pertandingan terakhirnya, Audero meraih dua kali menang, sekali seri, dan mengalami tiga kekalahannya. Walaupun begitu, performanya tetap gemilang dalam menyokong Palermo memperoleh tempat di babak playoff menuju promosi ke Serie A.
Hal itu terjadi saat Palermo bertemu dengan Frosinone. Meskipun telah unggul 2-0, Palermo mulai tertekan oleh tim lawannya. Audero berhasil menyelamatkan beberapa situasi berbahaya, seperti menepis kans besar Emanuele Pecorino pada menit ke-66. Namun sayangnya, Palermo tetap kalah 1-0 atas Juve Stabia, walaupun penampilan Audero cukup impresif.
2. Eliano Reinjders
Eliano mengalami penyelesaian musim yang luar biasa. Setelah beberapa kali duduk di bangku cadangan pada bulan April, ia menjadi pemain inti dalam lima pertandingan terakhir. Pasca kekalahan melawan Feyenoord, Eliano ikut serta membantu PEC Zwolle mencapai tiga kemenangan dan satu hasil seri.
Hasil seri lawan GoAhead Eagles membuka kembali peluang untuk bertanding dalam babak playoff yang akan mendapatkan tempat di Liga Konferensi UEFA. Kemudian, Eliano berhasil menyumbangkan gol pertamanya pada tahun ini saat tim meraih kemenangan atas Willem ll dengan skor akhir 2-1. Akan tetapi, sayang sekali Zwolle tidak bisa maju ke putaran Playoff walaupun telah mengalahkan rival kuat yaitu Groningen, dikarenakan klub pesaing lain seperti SC Heerenveen tiba-tiba mampu mengalahkan Feyenoord dengan score telak yakni 2-0 dan hal tersebut menjadikan jarak point antara kedua team hanya berbeda sekitar dua angka saja.
1. Kevin Diks
Diks pernah mengekspresikan rasa sedihnya saat ia diinformasikan akan berakhir musim lebih awal usai menderita cedera tanggal 13 April. Akan tetapi, tampaknya ada keajaiban bagi Diks yang membuat proses pemulihan dirinya jadi lebih cepat daripada prediksi semula.
Pemian berumur 28 tahun tersebut diberi kesempatan bermain sebelum akhirnya babak pertama usai saat timnya menundukkan Nordsjaelland dengan skor telak 3-0, hasil ini pun membuat FC Copenhagen resmi jadi pemenang di Liga Super Denmark. Saat pertandingan itu sendiri, Diks sukses mencetak gol lewat tendangan penalti. Selanjutnya, Diks dipasangkan lagi ke lapangan hijau namun kali ini dia bertindak sebagai pemain utama guna mendukung FC Copenhagen dalam merayakan gelar mereka setelah berhasil mengalahkan Silkeborg IF di ajang Piala Denmark.