- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crimes, lifestyle, local news, news, tragediescrimes, lifestyle, local news, news, tragedies - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
Ini adalah kisah tentang Wastoni, yang merupakan salah satu korban meninggal akibat longsor di area penambangan Cirebon.
Waston hanya baru menikah 5 bulan yang lalu.
Wastoni setelah itu mulai berkarir di tambang tersebut.
Akan tetapi sial, setelah hanya berkarir selama dua pekan, Wastoni meninggal dunia.
Diketahui ada
14 orang tewas dan delapan lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan tersebut.
Longsoran terjadi di tambang galian C Gunung Kuda, yang berada di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Wasroni menjadi salah satu dari 14 orang yang meninggal dunia itu.
Air mata dan atmosfer kesedihan membeludak di sekeliling keluarga para korban.
Salah satu dari para evakuasi korban termasuk Wastoni (25), berasal dari Desa Srengseng, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Untuk keluarga Wastoni, cobaan ini terjadi dengan sangat tiba-tiba dan mengejutkan mereka. Paman Wastoni bernama Solihin (44) serta bibinyai, Royati, adalah dua individu pertama yang menerima berita buruk tersebut.
Mereka mengetahui peristiwa longsor dari grup WhatsApp keluarga dan potongan video yang beredar di media sosial.
Akan tetapi, guna mengonfirmasi keakuratannya, kedua belah pihal memilih untuk secara langsung mendatangi RSUD Arjawinangun, di Kabupaten Cirebon pada hari Jumat, 30 Mei 2025.
“Awalnya hanya lihat video dan info di grup WA keluarga, tapi kami ingin lihat langsung, memastikan,” ujar Solihin di RSUD Arjawinangun.
Sampainya di rumah sakit, berita tidak baik tersebut pun diketahui kebenarannya.
Waston merupakan salah satu dari mereka yang ditemukan sudah tidak hidup lagi.
Solihin dan Royati langsung merosot lesu, berusaha menstabilkan emosi mereka terlebih dahulu sebelum memberitahu kerabat di desa asalnya.
“Setelah yakin bahwa dia telah meninggal, kami menghubungi ibunya. Ibu tersebut pun langsung pingsan. Sungguh tidak disangka oleh kami hal itu terjadi,” kata Solihin dengan nada pelan sambil ditemani Royati yang terus-menerus meneteskan air mata.
Solihin menceritakan bahwa Wastoni telah menikah kira-kira lima bulan yang lalu.
Sejak saat itu, hidup berumah tangga Wastoni tetap dipenuhi dengan harapan.
Akan tetapi, harapannya saat ini hilang bersamaan dengan tumpukan tanah dan batu yang mengambil jiwanya.
Wastoni baru saja memulai pekerjaannya selama dua minggu sebagai sopir bus di area pertambangan Gunung Kuda. Ia mendapatkan kesempatan ini melalui seseorang yang dikenalnya.
Ternyata, dia malah meninggal tepat di sana.
Kelompok keluarga Wastoninya telah memberi tahu istrinya tersebut.
Tetapi terkait tanggapannya, Solihin menyatakan ia tak mengetahui apa-apa.
“Belum jelas bagaimana tanggapan istrinya, tetapi kemungkinan besar dia akan merasa kesedihan. Saat ini kami masih menantikan penyelesaian dari prosesi pemakaman,” tambah Solihin.
Daftar Korban Tewas
Jumlah korban longsiran tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, kini meningkat menjadi 14 jiwa.
Delapan belas individu lainnya menderita cedera dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Di samping itu, masih terdapat beberapa orang yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
Tanah longsir terjadi pada hari Jumat, tanggal 30 Mei 2025 sekitar pukul 10:00 WIB.
Hadi Rahmat, Pranata Ahli Humas BPBD Jawa Barat, menyebut Desa Cipanas terpengaruh oleh bencana; tiga mesin berat serta enam truk milik mereka tersapu material longsoran tanah.
Upaya yang sedang dikerjakan oleh para petugas adalah bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Cirebon guna mengevaluasi situasi di tempat kejadian.
“BPBD Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan aparatur desa serta Kecamatan Dukupuntang, Polsek Dukupuntang, Inafis dan Tim Kesehatan dalam menangani proses evakuasi para korban yang terseret longsor,” ujarnya.
Berikut adalah informasi tentang para korban yang telah meninggal.
Meninggal Dunia 14 Jiwa
1. Andri berusia 41 tahun dari Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan
2. Sukadi berusia 48 tahun dari Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon
3. Sanuri 47 Tahun Desa Samplo Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon
4. Sukendra 51 Tahun Desa Girinata Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon
5. Dedi Hirmawan 45 Tahun Desa Cimenyan Kabupaten Bandung
6. Sarwah berusia 36 tahun di Kelurahan Kenanga, Blok Pontas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon
7. Rusjaya 48 Th Ds. Beberan Blok Beberan RT 02 RW 01 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon
8. Suyono 48 Tahun Kranjang, Indramayu
9. Ikad Budiarso 47 Tahun Karangwangi, Ciwaringin
10. Rino Ahmadi berusia 28 tahun dari Cikalahang, Dukupuntang
11. Jamaludin 49, Srengseng, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu
12. Toni berusia 48 tahun, dari Kepuh, Palimanan
13. Wastoni Hamzah berusia 25 tahun, Srengseng, Krangkeng, Indramayu
14. Terus menantikan hasil penilaian
Artikel ini sudah dipublikasikan diصند
TribunJabar.id
(*/ )
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Perhatikan pula data dan detail tambahan disini
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan