- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
health, medical conditions and diseases, menstruation, pregnancy, women's healthhealth, medical conditions and diseases, menstruation, pregnancy, women's health - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
Menstruasi bulanan dapat mengganggu, khususnya saat Mama mencoba untuk hamil. Hal ini tentunya menimbulkan rasa frustrasi. Namun ada kabar positif, yaitu bahwa permasalahan menstruasi sebenarnya merupakan metode tubuh untuk memberi tahu Mama tentang kondisinya. Ketika gejala-gejalanya timbul, hal tersebut membantu Mama agar lebih peka dan menjalani pengecekan medis tambahan jika diperlukan.
Hal yang sering kali luput dari pemahaman kebanyakan orang ialah bahwa haid sesungguhnya dapat menjadi cerminan atas kondisi kesehatan serta tingkat kesuburan wanita. Dengan mengikuti pola menstruasi ini, kita bisa memantau siklus secara lebih baik, mendeteksi masa ovulasi atau periode subur dengan perkiraan cukup tepat, serta memberikan gambaran akan potensi kemungkinan terjadinya pembibitan.
Beberapa faktor seperti durasi siklus, berapa jumlah volume darah, serta frekuensi haid Mama, semua dipengaruhi oleh hormon di dalam tubuh yang bertanggung jawab atas regulasi siklus ini. Hormon-hormon tersebut juga bisa mendukung proses kehamilan dan menjaga kesehatan janin dengan baik.
Oleh karena itu, apabila konsentrasi hormon mengalami ketidakseimbangan, sering kali disebabkan oleh suatu penyakit dasar, tekanan emosional, atau modifikasi diet yang drastis, maka peluang untuk gangguan pada siklus haid pun cukup tinggi.
Telah mengumpulkan berbagai masalah menstruasi yang berkaitan dengan kemungkinan kehamilan.
Data ini bisa membantu Ibu mengenali waktu yang tepat untuk berdiskusi dengan dokter terkait cara menstruasi dapat mempengaruhi kesempatan menjadi hamil.
1. Haid berakhir atau tertunda
Apabila Mama berusaha untuk mendapatkan kehamilan dan periode bulanan belum juga datang sesuai jadwal namun kedua garis pink yang ditunggu-tunggu tak tampak, sebaiknya berkunjunglah kepada dokter guna mengidentifikasi akar masalahnya. Hal ini disebabkan oleh siklus yang tidak teratur dapat mempengaruhi tingkat fertilitas dengan cara ganda.
Terlambat haid atau bahkan tidak haid sama sekali dan hal ini seringkali terjadi biasanya merupakan indikator dari kondisi kesehatan dasar yang dapat mempengaruhi fertilitas. Ada kalanya situasinya cukup parah, namun juga ada kasus yang relatif gampang dituntaskan. Apabila Bunda penasaran dengan faktor-faktor yang bisa membuat siklus haid tertunda, selain karena hamil, maka sejumlah pemicunya antara lain adalah sebagai berikut.
PCOS kemungkinan besar merupakan alasan utama untuk siklus bulanan yang tidak teratur. Hipotiroidisme kadang-kadang bisa menjadi faktor dalam mengakibatkan amenore (penghentian haid). Hal serupa juga dapat disebabkan oleh konsentrasi prolaktin yang meningkat, kekurangan zinc, pola makan ekstrim atau penurunan drastis berat badan, serta latihan fisik yang sangat keras. Sebagian besar masalah-masalah tersebut biasanya dapat diatasi atau dikendalikan melalui intervensi medis.
2. Perdarahan Menstruasi yang Tidak Normal
Apabila Mama mengalami siklus menstruasi tiap bulan, hal ini menunjukkan adanya kemungkinan besar bagi Mama untuk menjadi hamil. Meskipun demikian, jumlah atau derasnya aliran menstruasi juga dapat membantu dalam memahami tingkat kesuburannya.
Menstruasi yang abnormal atau sedikit sesekali mungkin menunjukkan adanya gangguan yang harus dituntaskan sebelum proses kehamilan dapat terwujud. Dua jenis aliran menstruasi yang tak biasa tersebut meliputi periode dengan darah banyak dan periode dengan pendarahan rendah.
Periode berat
Perdarahan menstruasi yang ekstrem bisa mengganggu kesuburan walaupun siklusnya tetap teratur. Ada beberapa alasan potensial di balik perdarahan hebat ini, dan kondisi-kondisi tersebut mungkin menjadi pemicu tidak dapat memiliki anak atau menjaga kehamilan agar tetap sehat.
Beberapa masalah tersebut melibatkan kondisi-kondisi seperti mioma atau polip pada rahim, endometriosis, penyakit peradangan di saluran reproduksi wanita, ataupun tidak sepadannya kelenjar hormonal.
Oleh karena itu, bagaimanakah cara Ibu mengenali apabila jumlah darah haid sudah termasuk dalam kategori berlebihan? Menurut Jessica Shepherd, M.D., seorang spesialis obstetri-ginekologi dari Universitas Illinois di Chicago, perdarahan saat haid dengan intensitas tinggi dikenal sebagai menorragia, serta dapat diketahui melalui ciri-ciri seperti ini:
- menukar pembalut pada interval yang kurang dari 1 jam,
- mengalami sakit kepala, pingsan, anemia, atau sulit bernapas saat haid,
- mengalami perdarahan yang hebat hingga Mamamembutuhkan tranfusi darah.
Periode ringan
Ketika Ibu berusaha untuk hamil, adanya menstruasi yang ringan kadang bisa menjadi tanda dari beberapa permasalahan kesuburan. Masalah kesehatan serius di balik ini yang paling umum dan bisa memicu periode haid yang lebih sedikit adalah Sindrom Ovarium Polikistik, dikenali juga sebagai PCOS. Kondisi tersebut merupakan salah satu alasan penting bagi kasus ketidaksuburan wanita.
Namun berita baiknya adalah adanya perawatan medis yang sesuai untuk membantu mengatur kembali hormonal. Dengan perawatan yang tepat ini, Mama dapat mencapai kehamilan yang sehat.
Umumnya, mengalami siklus haid yang ringan tak perlu menjadi masalah besar. Apabila Ibu sering kali memiliki periode bulanan yang tipis dan cepat selesai, hal tersebut biasanya tidak akan mengganggu kesempatan untuk hamil. Namun, bila aliran darah yang lebih sedikit tiba-tiba muncul tanpa ada kaitannya dengan penambahan tekanan hidup atau pengurangan bobot tubuh secara drastis, maka Ibu harus mencari sumber dari perubahannya.
3. Panjang siklus menstruasi
Siklus menstruasi yang terlalu lama atau singkat dengan cara abnormal bisa berdampak pada fertilitas seseorang. Variasi besar dalam durasi siklus ini mungkin mengindikasikan adanya gangguan semacam ketidaktepatan hormonal atau kondisi kesehatan dasar lainnya.
Durasi siklus yang standar biasanya adalah 28 hari. Namun demikian, tiap wanita memiliki perbedaan, sehingga pasti terdapat variasi dalam durasinya. Biasanya, lama siklus haid seseorang dapat meningkat kurang lebih sehari, dan hal ini bukanlah sesuatu yang menjadi masalah.
Durasi siklus menstruasi, bahkan tanpa mengkonsumsi metode kontrasepsi apapun, bisa jadi penanda penting dari ketidaksimetrian hormonal serta keberlangsungan ovulasi yang teratur atau tidak.
Siklus menstruasi yang panjang
Durasi waktu yang lama antara satu masa haid dan lainnya menunjukkan bahwa ovulasi Mama kurang teratur. Sebenarnya, siklus yang panjang biasanya mencerminkan siklus tanpa pelepasan sel telur—dikenal juga sebagai siklus anovulasi dimana tubuh tidak melepaskan sel telur sama sekali. Selayaknya dibayangkan oleh Mama, ketidakteraturan dalam ovulasi ini tentunya akan mempersulit upaya untuk mendapatkan kehamilan.
Ketika Ibu berusaha untuk mendapatkan kehamilan, siklus bulanannya yang berlangsung selama 30 hari mungkin terasa begitu panjang, ya? Meski demikian, umumnya tak jadi masalah bila siklus tersebut sedikit lebih lama daripada rata-ratanya. Ingat juga bahwa adakalanya siklus haid yang agak memanjang dari biasanya merupakan hal wajar. Beberapa faktor sederhana seperti perjalanan, tekanan emosional, atau kondisi kesehatanpun bisa menyebabkan penundaan menstruasi beberapa hari atau bahkan lebih.
Namun, apabila Mama memiliki siklus menstruasi selama 45 hari atau lebih, atau bila siklus yang panjang ini mulai terjadi secara rutin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin.
Beberapa faktor bisa memicu penundaan haid serta gangguan menstrual lainnya, yaitu juga penyebab dari siklus sangat lama. Gangguan hormonal di kelenjar tiroid dan adrenal, adanya polip rahim atau miom, sindrom ovarium polikistik (PCOS), serta kelebihan berat badan semua mungkin memiliki peranan dalam kondisi tersebut.
Siklus menstruasi yang pendek
Sebaliknya, apabila Mama mencatat bahwa menstruasi terjadi lebih cepat daripada biasanya atau Mama mengalaminya lebih dari satu kali dalam sebulan, bisa jadi durasi siklus menstrual menjadi lebih singkat dari yang normal.
Siklus menstruasi pendek dan abnormal bisa jadi merupakan tanda dari berbagai masalah termasuk gangguan pada faza luteal.
Fase luteal merupakan bagian kedua dalam siklus menstruasi yang berlangsung sesudah proses ovulasi. Pada periode ini, tingkatan hormon progesteron naik guna mendukung pertumbuhan dinding rahim apabila terjadi pembuahan dan penanaman embrio. Biasanya butuh waktu kira-kira tujuh hari pasca ovulasi agar implantasi dapat berhasil dilakukan; oleh karena itu, bila durasi fase luteal lebih singkat dari hal tersebut maka kondisi hamil menjadi mustahil. Sebaiknya, Mama mengharapkan bahwa fase luteal akan bertahan selama kurang lebih dua minggu.
Gejala lain dari gangguan fase lutéal meliputi pendarahan abnormal dan keguguran berulang. Pengobatan umumnya berkaitan dengan obat penambah kesuburan. Oleh karena itu, apabila Bunda menderita kondisi ini, perlu diketahui bahwa hal tersebut biasanya merupakan masalah yang bisa ditangani dan peluang Bunda untuk hamil pun cukup baik setelah dilakukan pengobatan.
Menggembirakannya, studi ini juga mengungkapkan bahwa meskipun fertilitas dalam jangka waktu singkat bisa dikuasai oleh mereka yang memiliki fase luteal lebih pendek, tingkat keberhasilan pembuahan setelah 12 bulan berusaha umumnya mirip dengan orang-orang yang mempunyai siklus menstruasi lebih panjang.
4. Bercak
Walaupun noda bisa timbul sesekali di luar masa haid, apabila Mama kerap mengalaminya menjelang awal menstruasi tiap bulan, atau jika aliran darah yang berlebihan seringkali terjadi di tengah-tengah siklus, kemungkinannya adalah keseimbangan hormonnya agak tidak normal. Noda ini biasanya lebih umum pada beberapa tahun pertama setelah memulai menstruasi serta ketika semakin dekat dengan fase menopause.
Noda sering muncul saat kadar progesteron terlampau rendah untuk menjaga lapisan rahim. Sebaliknya, ini bisa juga disebabkan oleh konsentrasi estrogen yang berlebihan. Bila Ibu melihat banyak noda pada separuh periode menstruasi, coba gunakan salah satu kit pemeriksaan hormonal baru yang ada di pasaran. Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan dokter demi mengetahui akar masalah serta penanganannya, Bu.
Beberapa kondisi menstruasi ini dapat memengaruhi kemungkinan untuk hamil. Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan atau tidak, jika Mama mengalami salah satu dari masalah tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Mudah-mudahan Informasi ini dapat membatu Anda, Bu!
5 Macam Masalah Haid yang Sering Dihadapi Wanita
LNG-IUS: Alat Kontrasepsi IUD Cocok Sebagai Pengobatan untuk Perdarahan Menstruasi Berlebihan
Apakah Pemakaian Kontrasepsi Memengaruhi siklus menstruasi?
-
Menstruasi berhenti atau terlewat
-
Aliran Haid yang Tidak Normal
-
Panjang siklus menstruasi