5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

  • Diposting oleh:
  • Diposting pada:
  • Kategori:
    journalism, newsjournalism, news
  • Sistem:
    Tidak diketahui
  • Harga:
    USD 0
  • Dilihat:
    3

Apakah kamu telah menuangkan hati dan pikiran dalam tulisanmu? Menggunakan bahasa yang memukau? Namun ketika mengirimkan hasil kerjamu, hanya keheningan saja yang terdengar, tidak ada satu pun balasan dari editor kesayanganmu?

Santai saja, jangan langsung berkecil hati. Malahan pada tahap demikianlah kau akan menemukan pelajaran terselubung yang membuatmu menjadi penulis yang semakin tangguh. Apa saja manfaatnya? Mari kita pertimbangkan bersama-sama.

1. Menulismu tak sekadar bertujuan agar diketahui orang lain.

5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

Jika sepanjang waktu kamu menulis dengan tujuan mencapai popularitas, mungkin saat tulisanmu gagal diterbitkan, kamu baru menyadari sesuatu. Menulis tak melulu tentang pembaca saja. Karena makna sebenarnya dari menulis sangatlah luas.

Menulis merupakan sarana bagi diri Anda sendiri. Dengan menulis, Anda dapat mengumpulkan kegelisahan Anda, memilah-milah pemikiran Anda, atau bahkan berbagi cerita asli tentang siapa Anda. Sebelum memiliki pembaca lain, Anda menjadi pengeja pertama dari tulisan tersebut. Tujuan Anda dalam menulis tidak hanya untuk dipamerkan, tetapi lebih penting lagi untuk mencapai penghargaan dan kesadaran diri Anda sendiri.

2. Anda belajar agar menjadi lebih sabar dan konsisten.

5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

Menjadi seorang penulis memerlukan ketahanan yang besar. Bila tidak demikian, tiga dampak negatif mungkin menghampirimu. Yang pertama, pekerjaanmu tak kunjung rampung. Yang kedua, tulisanmu gagal diterbitkan. Dan yang terakhir, peluang meraih keuntungan secara finansial menjadi sangat sulit didapatkan.

Maka dari itu, kamu perlu bersabar dan tidak terburu-buru. Selain itu, jaga harapanmu agar tetap konsisten. Beritahu diri sendiri bahwa menjadi seorang penulis membutuhkan komitmen yang kuat. Jika nyala motivasimu mudah redup saat pertama kali dihembus angin, lebih baik kamu berhenti secara bertahap.

3. Kamu mengembangkan penghargaan terhadap proses, bukan hanya fokus pada akhirannya.

5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

Siapakah orang yang tak ingin bermalas-malasan sehari lalu menjadi penulis ternama mendadak? Namun, bisakah hal tersebut benar-benar terjadi? Jawabannya tentu saja tidak, karena itu hanyalah impian belaka yang tampaknya amat sulit direalisasi. Sebab, kalau Anda memimpikan suatu hal, duduk diam tanpa usaha sama sekali bukanlah cara yang tepat; malah ini adalah jalan yang keliru.

Dari situlah hikmah mulia meresap di benakmu. Jika ingin artikelmu terbit, maka pantaskan kualitasnya. Ramu ia dengan proses yang panjang nan penuh perjuangan, sampai editor tidak mampu.untuk menolaknya lagi. Kemudian kamu bergumam “akhirnya, tembus juga” dengan senyum merekah terpancar di wajahmu.

4. Anda belajar bagaimana caranya melepaskan kontrol

5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

Mencatat hal-hal setiap harinya. Meskipun harus mengantarkan belasan esai tiap hari, tetapi masih bisa dikelola kok. Luasnya ruang bagi Anda untuk menuangkan kreativitas tidak terbatas. Tak ada pihak manapun boleh membatasi aktivitas tersebut.

Namun, Anda tidak memiliki kontrol atas pengelolaan tim redaksi. Mereka lah yang menentukan apakah artikel Anda dipublikasikan atau tidak. Oleh karena itu, Anda harus bersikap realistis dan tidak bisa mendesak kemauan pribadi. Yang perlu Anda lakukan ialah tetap kuat sambil terus berupaya dan mencoba lagi.

5. Kau berkembang menjadi lebih tangguh

5 Kebijakan Tak Terduga di Balik Naskah yang Tertunda

Saya mengerti, Anda hampir putus asa. Namun, ada sesuatu yang perlu selalu diingat: jiwa yang kuat terlahir melalui proses pembersaman. Mereka terbentuk dari latihan bertubi-tubuh sampai akhirnya muncullah individu yang ahli dalam bidangnya.

Hei, artikelmu yang belum juga terbit itu penting banget lho. Kalau saat ini kamu menyerah, artinya gelar penulis yang ada di dirimu akan hilang. Namun bila kamu tetap melanjutkannya, niscaya kamu akan berkembang jadi penulis tangguh, sulit untuk dikalahkan, serta makin garang membanggakan predikat juara.

Secara keseluruhan, jangan pernah mengira bahwa naskah-naskahmu yang terkumpul dalam kolom moderasi adalah hal yang percuma. Lihatlah ke dirimu sendiri, saat ini kamu telah menjadi lebih bijaksana, pikiranmu semakin tumbuh dan kian tenang. Sekarang kamu menulis tidak cuma untuk pembaca, tetapi kamu tengah menulis guna meraih posisi sebagai pemenang.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *