- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
computer security, malware, news, technology, tiktokcomputer security, malware, news, technology, tiktok - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
– Pemakai aplikasi TikTok diharuskan untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, pihak penyedia solusi keamanan cyber dari Trend Micro telah mengidentifikasi adanya ancaman.
malware
yang disebarkan lewat video AI di TikTok.
Malware
Atau perangkat lunak jahat tersebut dapat mengambil data pribadi dari gadget yang dimiliki oleh pengguna.
Penyebar
malware
tidak menempelkan langsung
malware
yang ada dalam video TikTok tersebut. Si pelaku melancarkan kecurangan dengan menciptakan klip menarik yang dirancang untuk membohongi pengguna agar secara tidak sengaja mendownloadnya.
malware
ke dalam perangkat.
Mengikut laporan dari Trend Micro, penyebarannya adalah sebagai berikut
malware
mengemas video dalam format tutoriaI dan disebarkan di aplikasi TikTok.
Video ini mempersembahkan panduan yang kelihatan “bermanfaat” bagi para pemakai TikTok, misalnya tentang bagaimana menghidupkan kembali Windows serta Microsoft Office pada gadget komputer pribadi mereka, ataupun opsi berbayar untuk program-program ternama layaknya Spotify dan CapCut.
Namun, alih-alih memberikan tutorial yang benar, isi video tersebut justru menginstruksikan pengguna agar mengunduh dan menjalankan
malware
merusak data serta mengambil info penting dari gadget milik pengguna.
Video tersebut diciptakan menggunakan dukungan AI dan dirancang sedemikian rupa sehingga tampak sangat mirip dengan video tutorial “otentik” yang digunakan dalam pembelajaran.
Video bertipe edukasi semacam ini sering digunakan oleh para profesional tersebut.
hacker
Untuk menyesatkan pengguna dengan mencampurkan panduan yang keliru.
Petunjuk ini mencakup deretan langkah-langkah atau tuntunan yang bertujuan membimbing pemakaian aplikasi TikTok agar dapat melaksanakan pernyataan-pernytaan dalam PowerShell pada sistem komputernya.
Berdasarkan para ahli, kode Powershell tersebut memuat script berisiko tinggi yang dipercaya mampu mendownload konten berbahaya.
malware
di internet ke sistem perangkat milik pengguna. Dari sinilah ancaman peretasan dimulai.
“Serangan ini menggunakan video (yang mungkin dibuat oleh AI) untuk menginstruksikan pengguna agar menjalankan perintah PowerShell, yang disamarkan sebagai langkah aktivasi perangkat lunak,” ujar Trend Micro.
Dapat mengambil informasi serta data vital pada perangkat
Dirangkum
KompasTekno
dari
Tech Radar,
Jumat (30/5/2025), script yang didownload tersebut kelak akan memasang dua jenis aplikasi atau program.
malware,
yakni Vidar dan StealC
,
ke perangkat pengguna.
Keduanya merupakan jenis
malware
Yang dibuat untuk mengumpulkan detail rahasia dan mencuri data krusial dari perangkat para pengguna.
Jenis data yang diretas pun cukup beragam, mulai dari mengakses informasi
login
,
password
, data kartu kredit,
cookie
browser
, hingga informasi crypto
wallet
pengguna.
Lebih parahnya lagi,
malware
ini juga bisa mengambil tangkapan layar
(screenshot) perangkat pengguna
Dan mengambil kode otentikasi dua faktor (2FA) yang umumnya berfungsi sebagai pertahanan akhir untuk melindungi perangkat pengguna.
Para peneliti menyebutkan bahwa video-video yang beredar di platform TikTok menampilkan kesamaan antara satu dan lainnya. Hanya saja variasinya bergantung pada posisi atau sudut pengambilan gambarnya.
angle
Kamera) serta lokasi URL tempat Anda dapat mengunduh PowerShell.
Ini berarti bahwa kebanyakan konten dalam video panduan ini konsisten, mulai dari jalannya cerita, susunan petunjuk, sampai nada pembawa acaranya. Berdasarkan informasi dari Trend Micro, ciri khas seperti itu mendorong para ahli untuk percaya bahwa video-video tersebut dibuat menggunakan dukungan teknologi AI.
“Ini mengindikasikan bahwa video itu mungkin telah diciptakan menggunakan teknologi otomasi. Suara petunjuk dalam videonya sepertinya juga dihasilkan oleh kecerdasan buatan, semakin mendukung dugaan bahwa video ini dikembangkan dengan bantuan AI,” terang para peneliti dari Trend Micro.
Disebutkan oleh Trend Micro, hal yang memprihatinkan terkait dengan serangan tersebut.
malware
Ini merupakan penyebaran massalnya melalui platform TikTok.
Sebab itu, aplikasi tersebut dilengkapi dengan algoritme yang dapat memungkinkan videonya menyebar dan menjadi viral dalam jangka waktu yang sangat pendek.
Apabila penyebaran ini berlangsung secara cepat, sesuai pendapat Trend Micro, banyaknya pengguna TikTok yang mengakses konten video tersebut bisa menjadikannya sasaran potensial akibat “ketidaktahuan” mereka tentang ancaman tersebut.
malware
di perangkat mereka nantinya.
Ternyata, salah satu video panduan palsu itu diketahui sudah dilihat oleh hampir 500.000 orang. Kabarnya, video tersebut pun mendapatkan lebih dari 20.000 likes dan ratusan komentar dari pemakai TikTok.
Di samping itu, karena jebakan ini dimasukkan secara langsung ke dalam konten video, hampir seluruh sistem keamanan pada perangkat milik pengguna kurang mampu mengidentifikasi ancaman serangan hacker tersebut.
Bedasarkan dari cara lama, dimana
malware
Biasanya tersebar lewat link atau
link
Yang dipasangkan di bagian deskripsi atau komentar, sehingga tetap dapat diamati oleh sistem perlindungan peralatan.