- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, international relations, news, politics, politics and lawgovernment, international relations, news, politics, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
JAKARTA,
kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia yang berlangsung selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis (27-29/5/2025), telah menorehkan 21 perjanjian penting di antara keduanya.
Sektor-sektor ekonomi mulai dari pertanian, perbankan hingga energi turut tercakup dalam 21 ketentuan tersebut.
Perjanjian di sektor ekonomi meliputi kolaborasi antara pemerintahan (G-to-G), sinergi antar lembaga (P-to-P), mitraship swasta (B-to-B), serta pernyataan kesepakatan bersama dari bank sentral.
Menurut rilis pers dari Sekretariat Presiden pada hari Jumat, perjanjian dalam sektor ekonomi tersebut mencakup hal-hal berikut:
1. Perjanjian kolaborasi dalam sektor peternakan, yang telah disahkan oleh Menteri Peternakan Republik Indonesia bersama dengan Menteri Ekonomi, Keuangan serta Kekuasaan Industri dan Digital dari Prancis.
2. Perjanjian kolaborasi dalam sektor mineral kritis serta logam, tanda tangani oleh Menteri ESDM Republik Indonesia bersama dengan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kekuasaan Industri serta Digital dari Prancis.
3. Perjanjian kolaborasi dalam sektor pengelolaan hutan secara lestari, yang telah disahkan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia bersama dengan Menteri Ekonomi, Keuangan serta Sovereignty Industry and Digital dari Prancis.
4. Perjanjian kolaborasi dalam sektor ekonomi kreatif, tanda tangani oleh Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama dengan Menteri Budaya dari Prancis.
5. Kerjasama dalam sektor transportasi telah disetujui melalui perjanjian antara Menteri Hubungan Laut dan Udara Republik Indonesia dengan Sekretaris Negara untuk Francophonie dan Kerjasama International dari Prancis.
6. Kerjasama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Danone, bertujuan membantu dalam usaha meningkatkan kesehatan gizi secara nasional guna menciptakan generasi yang lebih sehat serta berkembang.
7. Perjanjian kolaborasi di antara Danantara, Badan Investasi Indonesia (INA), serta Eramet, yang berfokus pada kerjasama bahan mineral penting guna mendorong sistem kendaraan listrik dan pemrosesan lanjut bijih nikel.
8. Kerjasama Berinvestasi antara PT. RGE Indonesia dengan TotalEnergies, yang melibatkan pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya serta sistem penyimpanan energi berbasis baterai untuk mendorong peralihan ke sumber daya energi lebih bersih.
9. Investasi di antara PT Citra Bonang dan Lesaffre, yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas pabrik untuk meningkatkan jaringan pasokan ragi demi memperkokoh keamanan pangan sebagai salah satu fokus utama.
10. Kerjasama yang ditandatangani oleh PT SMI, PT PLN, serta HDF tentang peningkatan proyek hydrogen hijau di wilayah timur Indonesia bertujuan mempromosikan sumber daya energi ramah lingkungan dengan mencakup pendanaan dalam bidang kelistrikan.
Di samping itu, juga disampaikan kerjasama yang terjalin antara Bank Indonesia dengan Banque de France.
Permohonan Dukungan Prancis untuk Penyelesaian IEU-CEPA
Dalam keterangannya usai pertemuan bilateral dengan Presiden Macron di Istana Merdeka pada Rabu (28/5/2025), Presiden Prabowo menyatakan Indonesia-Prancis
setuju untuk menguatkan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan sambil mempercepat proses penyelesaian perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (IU-CEPA).
Presiden Prabowo mengharapkan dukungan dari Prancis agar proses pengecualian perjanjian perdagangan tersebut dapat segera diselesaikan.
IEU-CEPA adalah sebuah perjanjian strategis yang dirancang untuk membuka peluang pasar, meningkatkan investasi, serta mendorong perkembangan ekonomi yang berkesinambungan.
Perlu dicatat bahwa proses negosiasi antara IEU-CEPA sudah berjalan hampir sepuluh tahun lamanya, melewati sekitar 19 ronde diskusi, serta menyusun perjanjian tersebut.
Secara keseluruhan, IEU-CEPA meliputi tiga aspek penting yakni pembukaan akses untuk perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pengadaan publik, penyusunan ulang aturan perdagangan agar lebih serasi, serta sinergi dan pemajuan kemampuan.
“Kami pun mengharapkan bantuan dari Prancis agar proses penandatanganan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa dapat segera diselesaikan. Kami berterima kasih karena Presiden Macron telah berjanji akan mendukung keikutsertaan kita bukan hanya dalam CEPA tetapi juga di OECD,” ujar Presiden Prabowo.
Pada saat bersamaan, Presiden Macron mengungkapkan ucapan terimakasihnya kepada pemerintahan Indonesia karena telah disambut dengan sangat hangat.
Dia menekankan signifikansi kunjungannya ke Indonesia untuk meningkatkan kerjasama strategis diantara kedua negara.
” Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kita untuk menciptakan tanda baru dalam hubungan strategis yang telah dipertegas oleh Bapak Presiden, berdasarkan beberapa kepercayaan terhadap kolaborasi di ranah ekonomi, teknologi, serta keamanan,” ungkap Presiden Macron.