- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
asia, government, indonesia, international travel, travelasia, government, indonesia, international travel, travel - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
KALTENG POS
Ratusan peserta jemaah haji (PJH) yang memiliki visa furoda kemungkinan besar akan menghadapi keterlambatan dalam kepulangan mereka ke tanah suci pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh pihak Pemerintahan Arab Saudi yang memutuskan untuk tidak lagi mencetak visa jenis itu, padahal sejumlah PJH sudah membayar dana senilai ratusan juta rupiah kepada agen wisata umrah dan haji.
Mustolih Sirodj, ketua Komnas Haji, menyampaikan bahwa kegagalannya telah menciptakan rasa kecewa yang sangat dalam di kalangan jemaah. Dia berharap agar perusahaan travel haji tidak melepaskan tanggung jawabnya dan dengan cepat memberikan penyelesaian yang adil serta terbuka kepada publik.
“Akan lebih baik apabila dituntaskan melalui musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama. Travel dapat mengembalikan dana atau menyesuaikan tanggal keberangkatan,” jelas Mustolih di Jakarta, Jumat (30/5).
Menurut Mustolih, perusahaan umrah bisa memberikan opsi refund sebagai tanda komitmen mereka. Pilihan lain termasuk rescheduling untuk keberangkatan pada tahun berikutnya atau mendaftar peserta tersebut dalam program haji khusus; meski demikian, antrian saat ini diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih tujuh tahun.
Dia menunjukkan bahwa terdapat beberapa perusahaan perjalanan resmi yang siap mengembalikan seluruh uangnya. Tindakan tersebut diambil untuk memelihara citra serta keyakinan masyarakat, walaupun perusahaan perjalanan pun turut merugi secara substansial.
“Dana dari kelompok tersebut telah dialokasikan untuk memesan tiket pesawat, akomodasi hotel, serta angkutan bus, termasuk juga pelayanan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Semua biaya itu harus dibayarkan di awal karena tingkat kompetisi antara pelaksana ibadah haji internasional sungguh sengit,” terangnya.
Mustolih menyebutkan bahwa situasi di tahun ini sangatlah berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Umumnya, ketika mendekati penutupan masa pemberangkatan jemaah reguler, jemaah furoda baru mulai dikirim ke Arab Saudi. Akan tetapi, dalam penyelenggaraan haji 2025 kali ini, visa untuk furoda belum juga keluar, yang kemudian mengancam keseluruhan proses pemberangkatan bisa gagal.