- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, educational systems, educators, schools, teachingeducation, educational systems, educators, schools, teaching - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
Pedoman Tangerang
– Sekolah bukan hanya menjadi lokasi untuk memperoleh pengetahuan, namun juga mendidik karakter serta mengasah kemampuan sosial bagi para muridnya.
Selain kegiatan ekstrakurikuler yang biasanya dijadikan sarana untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, saat ini banyak sekolah juga menyelenggarakan beragam aktivitas tambahan dengan tujuan memperkuat hubungan antara para murid.
Berikut sejumlah aktivitas yang biasanya dijalankan oleh sekolah selama 12 bulan terakhir:
1. Aktivitas Antarkelas dan Kerjasama
Sejumlah sekolah telah memulai kegiatan proyek antar tingkat, tempat murid-murid dari kurikulum atau jurusan yang tidak sama bergabung dalam satu tugas. Sebagai contoh, pembelajaran berbasis projek yang merangkul pelajar dari tahun sepuluh sampai dua belas dalam menciptakan makalah peneltian, film kampanye sosial, ataupun upaya pelestarian alam. Kerja bersama seperti itu mendesak para peserta didik agar lebih menghargai perbedaan dan dapat berkolaborasi secara efektif dengan teman sebaya mereka yang berasal dari angkatan lain.
2. Hari Tematik serta Festivitas Kebudayaan
Peringatan Hari Kartini, Hari Kemerdekaan, ataupun perayaan agama yang ada di sekolah umumnya dipadati dengan acara pertunjukan kesenian, kompetisi pakaian adat, atau pasar makanan lokal. Acara tersebut biasanya mengikutsertakan semua murid tanpa membeda-bedakan tingkat belajar maupun golongan mereka, menjadikan atmosfer menjadi lebih bersahabat dan saling berinteraksi.
3. Kegiatan Kemasyarakatan dan Pengabdi kepada Masyarakat
Aktivitas semacam pengabdian masyarakat, mengunjungi panti asuhan, serta program konservasi lingkungan seperti menanam pohon dan membersihkan area sekolah sudah menjadi rutinitas setahunan di berbagai institusi pendidikan. Melalui acara-acara tersebut, para pelajar diajak untuk bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan yang lebih luasan secara sosial sambil meningkatkan pemahaman tentang empati dan kesadaran bertanggung jawab.
4. Diklat Kepemimpinan dan Sesi Inspiratif
Sejumlah sekolah mengadakan kegiatan seperti kamp kepemimpinan murid, pelatihan OSIS, atau seminarnya diikuti oleh banyak peserta dari beragam latar belakang. Acara-acara tersebut tidak hanya menawarkan materi pendidikan saja, tapi juga disertai simulasi serta games kelompok untuk memacu interaksi langsung antara para siswa.
5. Acara atau Minggu Inovasi
Kegiatan seperti “Pekan Bahasa”, “Festival Sains”, atau “Festival Sekolah” bertindak sebagai platform untuk berinteraksi serta menampilkan talenta para pelajar. Di acara tersebut, siswa bukan saja memerankan perannya sendiri, namun juga aktif dalam mengatur event, menjudikan perlombaan, ataupun membimbing teman satu angkatan dan junior mereka.
6. Perjalanan Kelas dan Tur Studi
Meskipun sempat tertunda selama masa pandemic, aktivitas kunjungan kelas dan tur studi mulai dikerjakan lagi. Selama perjalanan tersebut, interaksi siswa-siswi meningkat dikarenakan mereka belajar dalam lingkaran non-formal, saling berkomunikasi dengan cara yang lebih santai, serta menciptakan momen-momen tak terlupakan bersama-sama.
Beberapa kegiatan sekolah selain ekstrakurikuler ternyata dapat meningkatkan interaksi sosial di antara para murid. Aktivitas-aktivitas tersebut sangat berharga untuk menciptakan perasaan persatuan, menghargai perbedaan, dan kemahiran berkomunikasi yang tak dipelajari melalui pengajaran reguler di ruang kelas.
Semakin luas area interaksi yang disediakan oleh sekolah, maka akan semakin meningkat juga kesempatan untuk mengembangkan siswa-siswa yang aktif, bersikap kolaboratif, serta menunjukkan rasa empati yang tinggi terhadap orang lain. ***