- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, equities, finance news, news, stocksbusiness, equities, finance news, news, stocks - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
32
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA.
FTSE Russell sudah mengeluarkan hasil peninjauan triwulanan untuk Seri Indeks Saham Global FTSE pada versi Juni 2025.
Pada perubahan terkini ini, BEI menyertakan dua saham baru ke dalam daftar komponen indeks global, yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) serta PT Daa’z bara Lestari Tbk (DAAZ).
Saham AADI termasuk dalam kelompok kategori tersebut.
small cap
, yang merupakan perusahaan dengan nilai pasarnya kecil. Di sisi lain, DAAZ berada di kategori tersebut.
micro cap
, termasuk perusahaan dengan nilai pasarnya sangat rendah. Penentuan keduanya sebagai pilihan saham akan mulai berlaku secara resmi pada tanggal 23 Juni 2025 nanti.
Dalam evaluasi indeks FTSE yang berlangsung saat ini, tak ada modifikasi dalam kelompokkategori tersebut.
large cap
maupun
mid cap
untuk saham-saham asal Indonesia.
“Perubahan dalam pandangan ini akan mulai berlaku secara efektif pada hari Senin, tanggal 23 Juni 2025, atau setelah pasar tutup pada Jumat, 20 Juni 2025,” demikian tertulis dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh FTSE, Kamis (23/5).
Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, AADI melaporkan pendapatan usaha senilai US$ 1,16 miliar di kuartal I-2025. Angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 11,45%.
year on year
(yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 1,31 miliar.
Sebagian besar penghasilan perusahaan AADI datang dari lini bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara yang mencapai US$ 1,11 miliar. Kemudian disusul oleh divisi logistik dengan nilai US$ 131,15 juta, serta bagian lainnya senilai US$ 17,93 juta. Selain itu, AADI juga melaporkan adanya penyesuaian sebesar US$ 98,77 juta.
Labanya setelah pajak untuk periode berlangsung yang dikaitkan dengan pemegang saham utama AADI mencatatkan penurunan menjadi US$ 196 juta, turun 29,19% secara year-on-year dari US$ 276,79 juta pada masa yang sama tahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, DAAZ melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 58,63% di kuarter I tahun 2025 hingga mencapai Rp 3,08 triliun. Pertambahan tersebut disebabkan oleh kenaikan jumlah dan nilai penjualan dari berbagai segmen usaha mereka, seperti perdagangan biji nikel, batu bara, dan bahan bakar, bersama dengan layanan transportasi maritim dan penyediaan jasa tambang.
Kenaikan pendapatan perusahaan ini memacu tingkat keuntungan korporasi. Laba bersih tercatat meningkat secara signifikan sebesar 46,62% menjadi Rp 133,83 miliar dariRp 91,28 miliar di masa yang sama tahun lalu.