- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, government, news, politics, politics and governmentbusiness, government, news, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
JAYAPURA
– Pemerintah Kota Jayapura sedang fokus pada sektor perhotelan di kota tersebut dalam menghadapi situasi ekonomi yang ada saat ini. Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru menyatakan bahwa kondisi ekonomi masih kurang baik dan disebabkan oleh aliran dana yang belum optimal.
Menurut Rustan, pengaruh perlambatan ekonomi disebabkan oleh kurangnya efisiensi dalam anggaran pemerintahan, sehingga beberapa program Departemen Pemerintahan berkurang. Hal ini selanjutnya mempengaruhi aktivitas pemerintahan di bidang pariwisata. Salah satunya adalah konsekuensinya akibat pembentukan Wilayah Administratif Otonom baru (WAO).
” Kami mengakui penurunan penghuni hotel di Kota Jayapura karena dampak efisiensi anggaran serta pembentukan daerah otonom baru di Papua. Walau demikian, Pemerintah Kota Jayapura masih memberi perhatian pada para pebisnis sektor perhotelan untuk terus bertahan,” jelas Rustan setelah meresmikan acara SheHack Innovate Jayapura 2025 oleh Indosat Ooredoo Hutchison Jayapura bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) muda di wilayah Jayapura, Kamis (22/5).
Rustan menjelaskan bahwa agar bisnis perhotelan di Jayapura terus bertahan meski dalam kondisi keterbatasan anggaran, sektor ini harus melakukan inovasi dengan bekerja sama dengan entitas selain pemerintah guna menggelar aktivitas di hotel.
Seandainya nama Rustan digunakan sebagai contoh, bisnis jasa katering dari sebuah hotel dapat diperluas ke luar acara-acara yang diselenggarakan oleh beragam institusi. Dengan demikian, industri perhotelan tak sekadar menawarkan layanan akomodasi seperti ruangan saja, tetapi juga mencakup bidang katering serta sektor-sektor lainnya.