- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, commerce, economics, international relations, international tradebusiness, commerce, economics, international relations, international trade - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
lowongankerja.asia| SURABAYA –
Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) tetap mengupayakan untuk meningkatkan kemitraan ekonomi dengan Kanada, walaupun angka neraca perdagangan antara kedua belah pihak masih mencerminkan adanya defisit bagi Jatim.
Tommy Kayhatu, yang merupakan Wakil Ketua Umum Bidang Promosi Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Kadin Jatim, menyatakan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia, terutama wilayah Jawa Timur, dengan Kanada sudah berlangsung cukup lama.
“Tetapi sampai saat ini, jumlah impor dari Kanada masih jauh di atas ekspor Jatim ke negara itu,” ungkap Tommy pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
Namun hal tersebut bukanlah masalah karena mereka berharap untuk memperkuat kolaborasi yang memberikan manfaat kepada keduanya.
Tommy menegaskan hal tersebut setelah menyambut Kepala Bagian Komersial dan Komisaris Perdagangan Utama dari Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Meena Bhullar bersama timnya yang datang ke Graha Kadin Jatim, Surabaya pada hari Kamis (22/5/2025).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, neraca perdagangan antara Jawa Timur dan Kanada telah mencatatkan defisit sejak tahun 2020 hingga Oktober 2024.
Di tahun 2020, defisit yang dicatatkan adalah senilai US$ 354,34 juta dan kemudian mengalami kenaikan sampai ke angka US$ 919,87 juta pada 2022. Kemudian ada penurunan ringan di tahun 2024 menjadi US$ 415,35 juta.
Walaupun begitu, ekspor dari Jatim menuju Kanada mengindikasikan pola pertumbuhan yang positif dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,56 persen setiap tahunnya.
Meskipun demikian, sumbangannya terhadap total ekspor Jatim tetap rendah, yakni sekitar 0,78 persen setiap tahunnya.
Berikut ini adalah komoditas unggulan bukan minyak dan gas (non-migas) yang diekspor oleh Jawa Timur ke Kanada mencakup perhiasan atau batu permata, ikan dan udang, kertas serta karton, daging dan makanan laut yang diolah, karet dan hasil olahannya, bahan kimia organik, cokelat, sepatu, furniture untuk rumah, serta produk-produk berbahan dasar besi dan baja.
Sebaliknya, impor yang berasal dari Kanada menuju Jawa Timur dikuasai oleh produk-produk seperti gandum, pupuk, biji-bijangan berminyak, pulp, limbah industri pangan, mesin-mesi mekanis, kayu, plastik, dan juga perlengkapan elektrikal.
Canada bahkan termasuk dalam sepuluh besar negara penyuplai ekspor non-minyak Jawa Timur selama beberapa tahun terakhir.
Untuk meningkatkan kolaborasi itu, Kepala Bidang Komersial serta Komisaris Utama dari Kedutaan Besar Kanada di Indonesia, Meena Bhullar bersama dengan tim-nya, mengadakan kunjungan kerja ke Surabaya pada tanggal 20 sampai 22 Mei 2025.
“Canada dan Indonesia merupakan dua negeri yang luas. Kami berharap untuk meningkatkan kolaborasi sehingga perekonomian keduanya dapat berkembang lebih lanjut,” jelas Meena.
Dia pun mengulangi janji Kanada untuk makin memahami kemungkinan ekonomi Jawa Timur serta mencari kesempatan kerjasama.
Dewi Sari, Perwakilan Dagang dari Canada di kedubes tersebut, mengatakan bahwa cukup banyak perusahaan-perusahaan Kanada dengan teknologi canggih menunjukkan minatnya dalam berinvestasi di Indonesia.
Tetapi, mereka memerlukan partner lokal yang sesuai.
“Melalui pertemuan ini, kami bertujuan untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan Kanada supaya bisa mendapatkan pasangan kerja yang tepat di Jawa Timur,” ujarnya.
Dengan penyelesaian perundingan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Lengkap Indonesia-Kanada (ICA-CEPA), diharapkan akan terjadi percepatan kerjasama antara kedua negara, terutama dengan Provinsi Jawa Timur, pada masa mendatang.
Diharapkan perjanjian ini dapat menggenjot aliran dagang dan modal serta membantu dalam membangun pertumbuhan ekonomi jangka panjang.