- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crime, government, news, politics, politics and lawcrime, government, news, politics, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
16
lowongankerja.asia
Kasus perjudian daring yang mencakup beberapa pekerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika, mulai mengaitkan nama Menteri Koperasi saat itu, Budi Arie Setiadi, yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi pada waktu tersebut.
Nama bekas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Budi Arie, muncul lagi dalam skandal perjudian online di kementerian yang saat ini dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Digitally (Komdig).
Itulah yang muncul dalam tuntutan yang disampaikan dan dibacakan saat sidang pengadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Rabu (14/5/2025). Dalam kasus ini, Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, serta Muhrijan atau biasa dipanggil Agus menjadi tersangka.
Pada tuntutan dalam persidangan kasus judi online, jaksa menuding bahwa para terdakwa mengaku telah membagi separuh keuntungan yang berasal dari perlindungan situs judi online oleh beberapa pejabat di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dari alokasi dana sebesar 50 persen tersebut, diyakini bahwa bagiannya dialokasikan sebagai hak milik bagi Budi Arie.
Untuk menangani masalah tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk berpartisipasi dalam proses persidangan yang tersedia.
Dia juga sedang menantikan dan mematuhi arahan dari panel hakim yang mengurus perkara judol tersebut.
Meskipun begitu, Bareskrim sebelumnya sudah mengecek dan menerima kesaksian langsung dari Budi Arie.
“Kami akan mengikuti jalannya persidangan dan menurut petunjuk dari hakim bagaimana pun itu, sudah sebelumnya kami diperiksa (oleh Budi Arie di Bareskrim),” ujar Listyo seperti dikutip Kompas TV pada hari Rabu (21/5/2025).
Berikutnya mengenai kemungkinan panggilan Budi Arie sebagai saksi dalam persidangan kasus judol tersebut, Kapolri masih menantikan arahan dari majelis hakim.
“Pastinya, kita mungkin akan mengonfirmasi kembali jika benar ada arahan dari hakim,” tambahnya.
Bantahan Budi Arie
Di sisi lain, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie menyangkal ikut serta dalam kasus judol yang saat ini sedang dijalani proses hukumannya.
Berdasarkan pernyataan Budi, tersangka-tersangka tersebut dengan sengaja mengambil nama beliau untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Bukan hanya itu saja, Budi juga menyangkal tuduhan yang menyebutkan bahwa dia mendapatkan bagian sebesar 50 persen dari dana hasil pengamanan situs judi online oleh beberapa pegawai Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kemkominfo.
Maka sekali lagi, itu hanya kata-kata kosong dari mereka, mempromosikan nama menteri agar produknya terjual.
“Mereka hanya membicarakan bahwa Pak Menteri akan mendapatkan bagian sebesar 50 persen,” ujar Budi, pada hari Selasa (20/5/2025).
Respon KPK Terkait Kemunculan Nama Budi Arie dalam Penuntutan Jaksa
Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengatakan bahwa nama Budi Arie muncul dalam tuntutan jaksa disebabkan oleh kesaksian yang diberikan selama tahap penyelidikan.
Yaitu ketika Budi Arie dimintai keterangannya sebagai saksi di Polda Metro Jaya.
Hasil pemeriksaan di fase penyelidikan itu menjadi landasan bagi jaksa dalam mengajukan tuntutan.
“Tentu ketika merumuskan surat dakwanya, jaksa pasti memerhatikan adanya bukti-bukti tersebut (di dalam berkas penyelidikan), yang kemudian dimasukkan ke dalam surat dakwaan,” jelas Harli.
(*)
Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribunnews.com dengan berjudul
Kepala Polisi Nasional Menjawab Kemunculan Nama Budi Arie di Dugaan Kasus Perjudian Online: Mari Kitalah Mengikuti Persidangan