Sebenarnya nggak ada niat untuk ikut race AirAsia yang diselenggarakan di Nusadua bali Minggu (18/5) ini. Karena, minggu lalu baru saja menuntaskan trail run 15K di gunung batur. Tenaga rasanya masih belum pulih serratus persen. Tapi, entah kenapa tiba-tiba membaca informasi kalau ada yang mau menjual slot 10K dengan harga yang murah. Rasa penasaran ingin mencoba pun langsung bergelora. Menghubungi akun orang yang menjual slot 10K tersebut. Eh, ternyata gayung bersambut Akhirnya, aku ikut berpartisipasi di event AirAsia RedRun 2025 tahun ini.
Tidak ada alasan tertentu kenapa mau terlibat di event lari ini. Kebetulan saja, sejak BTR minggu kemaren, aku masih berada di Bali. Ya, aji mumpung itu pun aku manfaatkan sebelum Kembali ke Jakarta. Meski akhirnya aku baru nyadar Lokasi event AirAsia tergolong jauh dari penginapanku. Mereka menggelar di Kawasan Nusadua, sementara aku tinggal di daerah Kuta. Alhasil, butuh perjuangan harus bangun lebih cepat untuk bisa tiba di race.
H-1, persiapan untuk race sudah cukup matang. Sebelum tidur, alarm hape dinyalakan agar bisa terbangun menjelang pukul 3.30 pagi hari. Meski tidur-tidur ayam alias nggak nyenyak, bangun tepat waktu menjadi koentji. Karena, sebelum berangkat biasanya aku mempersiapan semuanya. Mulai dari sarapan cepat, boker dan boker. Satu hal yang paling aku takutkan saat ikut race adalah kebelet boker. Oleh karena itu, sebelum berangkat semua isi perut yang nggak penting wajib dikeluarkan. Setelah ebner-bener plong baru deh berangkat. Hanya saja, pagi tadi rutinitas boker agar tersendat karena susah kluar. Alhasil, setelah tiba di race venue, masalah muncul tiba-tiba kebelet boker. Hadeh!!!! Sementara kalau Sudah di race venue antrian toilet mengular. Panjangggggg banget. Jelas nggak bisa konsentrasi kalau mau boker. Serba terburu-buru. Alhasil, bokernya bener-bener nggak maksimal.
Meski tidak maksimal yang penting nggak kebelet. Mulai dari flag off sampai garis finish semua berjalan lancer tanpa ada kendala. Rasa lega begitu terpancar diwajahku saat menginjakkan kaki di garis finish. Berlari sejauh 10K berhasil aku tuntaskan dengan baik tanpa ada kendala. Ini merupakan medal kedua setelah BTR minggu lalu.
Saatnya packing untuk Kembali ke habitat Jakarta dengan hiruk pikuknya metropolitan. Thanks my body, ternyata elo masih kuat juga dengan siksaan jiwo rogo. Tetap sehat-sehat ya. Masih ada beberapa event yang harus kita hadapi lagi.