- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, news, politics, politics and government, politics and lawgovernment, news, politics, politics and government, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
lowongankerja.asia
– Seniman dan budayawan ternama Sudjiwo Tejo mengeluarkan kritik tajam terhadap aturan baru yang diimplementasikan oleh Gubernur Jakarta PramONO Anung untuk penanganan remaja bermasalah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah menyebut tentang rencana untuk mengarahkan perilaku anak nakal menjadi lebih positif.
Pramono lebih memilih tidak meniru langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim remaja bermasalah ke barak tentara.
Pemprov DKI Jakarta lebih memilih menggunakan cara lain dengan mengadakan kegiatan positif berkreasi di tempat yang seharusnya, termasuk perpustakaan.
Kebijakan itu secara langsung mendapat perhatian dari Sudjiwo Tejo.
Orang yang biasa dipanggil Mbah Tejo tersebut mengeluarkan kritik tajam dengan nada sinis terkait keputusan yang akan diimplementasikan Pramono di Jakarta.
Berdasarkan postingan di akun Instagram pribadinya @president_jancukers, Mbah Tejo menyebutkan mengenai manajemen anak yang bandel.
Dia mengusulkan agar anak yang bandel lebih baik ditempatkan di bawah asuhan seorang seniman.
“Negeri #Jancukers pilihlah mengirimkan remaja bermasalah kepada kalangan seniman atau artis supaya tingkah laku negatif tersebut menjadi lebih seimbang. Karena tak ada insan dari dunia seni yang sempurna, selain daripada karya seni buatan tiruan,” demikian tulisan Sujiwo Tejo pada postingan di akun Instagramnya @president_jancukers, seperti dilansir Senin (19/5/2025).
Menurut Sudjiwo Tejo, kreativitas dan kenakalan kerap berjalan seiring.
Dia menyadari bahwa mengirimkan seorang anak yang bandel ke perpustakaan tidak akan merubah karakter asli mereka.
Anak-anak lebih didorong diajarkan seni sebagai medium penyaluran ekspresi kenakalan mereka.
Saat yang sama, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta untuk Urusan Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI memiliki metode tersendiri untuk menangani remaja bermasalah.
Taktik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirimkan siswa-siswa bandel ke barak militernya tidakakan digunakan di Jakarta.
Belum ada keputusan mengenai pembentukan barak militer di Jakarta,” katanya pada hari Selasa (12/5/2025). “Saat ini, pemerintah kota memiliki strategi sendiri untuk merapikan penduduk, mendidik generasi muda, serta memelihara hubungan baik dengan warganya.
Bandingan menempatkan seorang anak bandel di asrama militer, Chico mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih cenderung menerapkan metode alternatif. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan berbagai aktivitas yang bermanfaat.
Akhirnya para pemuda di Jakarta tidak memiliki kesempatan lagi untuk terlibat dalam aktivitas negatif semacam tawuran.
“Kawasan taman tetap terbuka hingga petang, ini menandakan pembuatan area bagi para anak-anak untuk berekspresi di lokasi yang semestinya, seperti halnya dengan perpustakaan,” katanya.
Bukan hanya mengambil pendekatan yang bersifat manusiawi, Chico juga menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan tegas dalam menangani para pelaku kerusuhan.
Operasi bersama yang mencakup pasukan TNI dan Polri juga diperkuat di wilayah-wilayah berisiko tinggi.
“Artinya memang selalu ada sinkronisasi mengenai tindakan yang dikerjakan dan benar-benar tak ada ruang bagi kekerasan di Jakarta. Hingga saat ini, upaya pemberesan tersebut masih berlanjut,” katanya.
Malahan, Chico mengatakan bahwa sekarang telah ada beberapa orang yang terlibat dalam tawuran yang berhasil diringkus dan diadili sesuai hukum.
Namun demikian, Chico tidak menyebutkan berapa banyak pelaku pengrusuhan yang telah dityerahkan kepada pihak kepolisian tersebut.
“Semoga harapan kita adalah bahwa tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk penangkapan atau proses hukum saja, tetapi juga menciptakan dampak pencegahan dan rasa takut, seolah-olah terapi kejutan,” katanya.
“Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan yang tidak sah dan terutama yang bersifat kekerasan dapat dihindari,” lanjutnya.
(TribunJakarta)
Akses lowongankerja.asiadi
Google News
atau WhatsApp Channel
https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f
.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya